Pasang IKLAN

Mau Pasang iklan?? 30rb/bulan. berminat kirim email ke hadisucipto1989@yahoo.com. Atau isi coment untuk memesan tempat.


Selamat Datang di Blog Gery Casakom Tempat Belajar Bersama Berbagi Ilmu dan Pengalaman
free counters
ShoutMix chat widget

Senin, 24 Mei 2010

Apa Keuntungan dan Resiko Berinvestasi di Saham ?

Pada dasarnya semua pilihan investasi
mengandung peluang keuntungan di satu sisi dan potensi kerugian atau
resiko di sisi lain. Seperti tabungan dan deposito di
Bank memiliki resiko kecil karena tersimpan aman di bank, tetapi
kelemahannya adalah keuntungan yang lebih kecil dibanding potensi
keuntungan dari saham. Investasi di properti (rumah dan tanah)
semakin lama harganya semakin tinggi, tetapi juga beresiko apabila
tergusur atau terjadi kebakaran, sedangkan usaha sendiri (wiraswasta) beresiko bangkrut / pailit sementara investasi di
emas memiliki resiko harga turun.





Khusus untuk saham, peluang keuntungan dan resiko yang mungkin timbul antara lain :


KEUNTUNGAN


1. Capital Gain


Yaitu
keuntungan dari hasil jual beli saham berupa kelebihan nilai jual dari
nilai beli saham. Misalnya sewaktu membeli nilainya Rp 2.000,- per
saham dan kemudian dijual dengan harga Rp 2.500,- Jadi selisih yang
sebesar Rp 500,- ini disebut Capital Gain.


Saham adalah surat berharga yang paling populer diantara surat
berharga yang ada di pasar modal. Kenapa ? Karena bila dibandingkan
investasi lainnya, saham memungkinkan pemodal untuk mendapatkan return atau keuntungan yang lebih besar dalam
waktu relatif singkat (high return).


Selain hight return, saham juga meliliki sifat high risk yaitu suatu ketika harga saham dapat juga melorot secara cepat,
atau sahamnya di delist (dihapuskan
pencatatannya) dari Bursa sehingga untuk jual-beli harus mencari
pembeli/penjual sendiri dan saham tidak memiliki harga patokan pasar.
http://www.sinergitika.com - Bersinergi Berbasiskan TI Powered by Mambo Generated:19 May, 2008, 19:15
Dengan karakteristik high risk high return ini maka pemodal
perlu terus memantau pergerakan harga saham yang dipegangnya, agar
keutusan yang tepat dapat dihasilkan dalam waktu yang tepat pula.





2. Dividen


Merupakan
keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Biasanya
tidak seluruh keuntungan perusahaan dibagikan kepada pemegang saham,
tetapi ada bagian yang ditanam kembali. Besarnya dividen yang kita
terima ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perusahaan
tersebut. Namun yang perlu dicatat adalah bahwa perusahaan tidak selalu
membagikan dividen kepada para pemegang sahamtetapi tergantung kepada
kondisi perusahaan itu sendiri (khususunya berkaitan dengan keuntungan
yang diraih). Artinya jika perusahaan mengalami kerugian tentu saja
dividen tidak akan dibagikan pada tahun berjalan tersebut.





RESIKO


1. Capital Loss


Merupakan kebalikan dari capital gain, yaitu
suatu kondisi dimana kita menjual yang kita miliki di bawah harga
belinya. Misalnya saham PT. ABC kita beli dengan harga Rp 2.000,- per
saham, kemudian harga saham tersebut mengalami penurunan hingga
mencapai Rp 1.400,- per saham.


Karena takut harga saham tersebut
akan terus menurun, maka kita kemudian menjual pada harga tersebut
sehingga kita mengalami kerugian sebesar Rp 600 per saham. Itulah
capital loss yang menimpa kita.


2. Resiko Likuidasi

http://www.sinergitika.com - Bersinergi Berbasiskan TI Powered by Mambo Generated:19 May, 2008, 19:15

Perusahaan
yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan atau
perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak kalim dari pemegang
saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan
dapat dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan perusahaan). Jika masih
terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka
sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang saham.


Namun jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka emegang
saham tidak akan memperoleh apa-apa. Ini merupakan resiko yang terberat
dari seorang pemegang saham. Untuk itu seorang pemegang saham dituntut
untuk secara terus menerus mengikuti perkembangan dari perusahaan yang
sahamnya dimiliki.

http://www.sinergitika.com - Bersinergi Berbasiskan TI Powered by Mambo Generated:19 May, 2008, 19:15

MENGHITUNG
KEUNTUNGAN SAHAM
Dikutip dari Tabloid NOVA No. 712/XIV
Pak Safir yang terhormat,
Saya seorang ibu rumah tangga yang awam akan saham dan baru-baru ini ikut andil dalam pembelian saham perdana Indosiar, yang waktu itu saya membelinya satu lot (500 lembar). Per lembar Rp 640 dengan nilai seluruhnya Rp 325.000. Tanggal pembelian 19 Maret 2001. Dan yang ingin saya tanyakan adalah:
1. Bagaimana cara mengetahui keuntungan/laba dari saham tersebut?
2. Bagaimana cara menambahkan saham tersebut?
3. Bagaimana cara menghitung keuntungan dari saham tersebut?
4. Bagaimana cara menjadi pemegang saham tetap?
Perlu diketahui, saham-saham itu semuanya atas nama anak sulung yang sekarang masih kuliah di sebuah perguruan tinggi swasta.
Ny. F - Bekasi


Jawab:
Ibu F di Bekasi,
Selamat untuk Anda. Biarpun tidak banyak, paling tidak Anda sudah berani untuk belajar berinvestasi di saham. Di bawah ini, saya coba jawab pertanyaan Anda:
1. Untuk mengetahui keuntungan /laba dari saham Anda, lihat harga saham Indosiar tiap hari di media cetak atau elektronik (seperti di di Metro TV pada acara Market Review setiap hari).Pada tanggal 20 September 2001 lalu misalnya, harga saham IDSR (Indosiar Visual Mandiri) adalah Rp 700 per lembar saham.Kalau pada bulan Maret 2001 dulu Anda membelinya dengan harga Rp 640 per lembar sahamnya, ini berarti bahwa Anda sudah mendapatkan keuntungan sebesar Rp 60 per lembarnya. Dengan demikian, bila Anda memiliki 500 lembar saham, total keuntungan yang Anda dapatkan setelah 6 bulan ini adalah Rp 60 X 500 lembar = Rp 30.000.
Bila dihitung, persentase keuntungan yang Anda dapatkan adalah:
(Rp 60 / Rp 640) X 100 = 9,375% selama 6 bulan.
Anda sudah memiliki keuntungan kenaikan harga saham yaitu sebesar Rp 60 per lembar saham atau total Rp 30.000, atau sekitar 9,375% (60/640) dalam 6 bulan.
2. Untuk menambah saham, Anda bisa membeli lewat dua macam cara. Cara pertama adalah dengan membelinya langsung ketika pertama kali saham itu ditawarkan oleh Indosiar di pasaran. Cara seperti ini disebut dengan cara membeli di pasar perdana. Biasanya masyarakat hanya diberi waktu beberapa minggu untuk bisa membeli di pasar perdana.
Tentu saja, bukan Indosiar yang akan langsung menawarkan saham tersebut, tapi ada agen penjual yang memang ditunjuk untuk mengurus penjualan itu. Jadi di sini, pasar perdana adalah pasar di mana saham itu dijual dari perusahaan penerbit saham kepada para investor, dan proses ini lazim disebut dengan istilah Initial Public Offering (IPO). Dan - sebagai penarik - maka perusahaan penerbit saham akan mengeluarkan edaran yang dinamakan prospektus, yaitu semacam laporan yang menggambarkan tentang seluk-beluk perusahaan tersebut dan bagaimana perkiraan keuntungan yang bisa didapatkan di masa depannya.
Nah, setelah masa penawaran perdana selesai, maka saham-saham tersebut - oleh masyarakat - bisa saling diperjualbelikan untuk mendapatkan keuntungan. Jadi, bila Anda ingin membeli saham tetapi masa penawaran perdana saham itu sudah habis, Anda bisa membelinya lewat investor lain yang sudah memilikinya. Cara ini disebut membeli di Pasar Sekunder, dan transaksi saham di Pasar Sekunder ini - menurut peraturan - harus dilakukan di Bursa Efek.
Jadi, menjawab pertanyaan Anda, Anda bisa menambahkan kepemilikan Saham Indosiar Anda dengan membelinya lewat investor lain yang sudah memiliki saham tersebut. Anda bisa datang ke sebuah perusahaan sekuritas yang memiliki keanggotaan di BEJ, membuka rekening disana dengan menaruh uang sejumlah tertentu, dan pembelian saham Anda bisa dilakukan dengan menggunakan uang dari rekening itu.
3. Ada dua macam keuntungan yang bisa Anda dapatkan dengan berinvestasi di saham. Keuntungan pertama adalah keuntungan yang bisa Anda dapatkan dari selisih harga jual dan harga beli saham Anda. Sebagai contoh, Anda membeli saham dengan harga Rp 640, dan beberapa bulan kemudian Anda bisa menjualnya kembali dengan harga Rp 700. Ini berarti, Anda mengalami keuntungan Rp 60 per lembar sahamnya. Keuntungan seperti ini disebut Capital Gain.
Tentu saja keuntungan itu hanya Anda dapatkan kalau harga saham tersebut memang naik di pasaran. Kalau harga saham tersebut di pasaran turun, misalnya dari Rp 640 menjadi Rp 600, ini berarti Anda merugi sebesar Rp 40,- per lembar sahamnya, dan ini disebut Capital Loss. Tentu saja, keuntungan dan kerugian tersebut baru benar-benar akan menjadi kenyataan kalau Anda menjual saham Anda. Kalau Anda tidak menjual saham tersebut, maka keuntungan dan kerugian itu baru sebatas perhitungan di atas kertas saja.
Keuntungan kedua yang bisa Anda dapatkan adalah berupa deviden. Deviden adalah pembagian laba yang diberikan kepada investor bila perusahaan mengalami laba. Secara sederhana, "laba" adalah keuntungan yang didapatkan perusahaan dengan cara mengurangi jumlah penjualannya dengan pengeluaran biaya dalam satu periode tertentu. Tapi perlu diketahui bahwa tidak semua perusahaan yang mengalami laba akan membagikan laba-nya kepada para investor. Bisa saja pembagian laba tersebut ditunda agar uangnya bisa dipakai untuk mengembangkan perusahaan sehingga kelak perusahaan bisa membagi deviden yang jauh lebih besar lagi.
4. Untuk menjadi pemegang saham tetap, caranya adalah memegang terus saham tersebut dan tidak menjualnya. Dengan demikian, Anda akan ikut memiliki hak suara dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham). Hanya biasanya Anda mungkin harus memiliki persentase saham sejumlah tertentu untuk bisa memiliki hak suara yang cukup berpengaruh dalam RUPS tersebut.
Itu saja dari saya bu. Pesan saya, coba juga untuk membeli saham perusahaan lain ya. Dengan demikian, Anda akan semakin banyak tahu tentang seluk-beluk dalam berinvestasi saham.


kembali
Peta Situs | Berita Terbaru | Surat | Hubungi Kami
Undang Kami | Kamus Keuangan | Referensi

© 2000 Safir Senduk & Rekan

Belajar Reksa Dana

dire investasi obligasi reksadana saham
Pengenalan Saham
Posted on January 30, 2008 by Merry Lo
1. Apa itu Saham?
Pernahkan anda bermimpi untuk mempunyai “kepingan” dari PT Astra misalnya?
Dengan saham anda bisa mewujudkannya! Dengan saham anda menjadi salah satu pemilik modal suatu perusahaan dengan persentase tertentu sesuai dengan saham yang anda miliki. Oleh karena itu, semakin besar saham yang anda miliki semakin besar juga kepemilikan anda dalam perusahaan.
Bagi perusahaan sendiri, saham dimaksudkan untuk memperoleh pendanaan tambahan untuk usahanya dengan menjual “bagian ” perusahaan kepada para investor.
Pada umumnya perusahaan membutuhkan dana tambahan untuk mengambangkan bisnisnya atau untuk membayar hutang.
Dengan kata lain saham adalah suatu sertifikat atau piagam yang memiliki fungsi sebagai bukti kepemilikan suatu perusahaan dengan berbagai aspek-aspek penting perusahaan. Pemilik saham mendapatkan hak untuk menerima dividen dari perusahaan serta punya kewajiban untuk menanggung risiko yang diderita perusahaan.
2. Bagaimana Menentukan Harga Saham?
Harga saham setiap perusahaan tidaklah sama, harganya akan berbeda-beda. Apa yang menyebabkan perbedaan itu? Semua itu ditentukan oleh pendapat perusahaan.
Misalnya ada sebuah perusahaan yang menghasilkan profit sebesar 10 juta setiap tahunnya. Harga berapa kira-kira yang mungkin cocok untuk menjual perusahaan itu? Katakanlah ditawarkan dengan harga 100 juta. Apakah ada yang akan mau membelinya?
Pembeli potensial akan menilai situasi ini dengan pertanyaan “Berapa profit yang akan saya peroleh jika saya menginvestasikannya ke tempat lain?”. Jika ada wahana lain yang dapat menghasilkan lebih besar maka ia tidak akan membeli perusahaan tersebut. Mungkin perusahaan itu harus mengurangi harganya.
Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah potensi pertumbuhan keuntungan. Perusahaan tadi mungkin hanya dapat menghasilkan 10 juta tahun ini, tapi tahun depan berpeluang mendapatkan 20 juta. Untuk tingkat keuntungan 10% dan potensi pertumbuhannya, mungkin perusahaan tersebut bisa dijual dengan harga 150 juta.
Inilah yang menjadi alasan banyak saham yang mengalami kenaikan yang sangat pesat walaupun sekarang mereka tidak lagi banyak menghasilkan keuntungan.
3. Apa itu Bursa Saham?
Bursa saham adalah tempat dimana perusahaan dapat menawarkan sahamnya untuk dijual. Mereka melakukan hal ini melalui penawaran perdana (IPO).
Setelah penawaran perdana, ribuan atau jutaan investor yang telah membeli saham tersebut dapat kembali ke bursa saham untuk menjual sahamnya kepada investor yang lain, sehingga dimulailah perdagangan saham. Bursa saham hanyalah semacam tempat penampungan untuk perdagangan ini.
4. Apa yang Menyebabkan Gejolak Harga Saham?
Faktor-faktor yang menyebabkan gejolak harga saham dapat dibagi menjadi faktor makro dan mikro.
Faktor makro adalah faktor-faktor yang mempengaruhi ekonomi secara keseluruhan. Tingkat suku bunga yang tinggi, inflasi, tingkat produktivitas nasional, politik dan lain sebagainya dapat memiliki dampak penting pada potensi keuntungan perusahaan hingga pada akhirnya juga akan mempengaruhi harga sahamnya.
Faktor mikro adalah faktor-faktor yang berdampak secara langsung pada perusahaan itu sendiri. Perubahan manajemen, harga dan ketersediaan bahan mentah, produktivitas pekerja dan lain sebagainya yang akan dapat mempengaruhi kinerja keuntungan perusahaan tersebut secara individual.
Apa yang menyebabkan volatilitas atau gejolak harga adalah karena sering adanya perbedaan opini tentang kemana arah profitabilitas perusahaan tersebut. Di saat banyak orang berpikir bahwa profitabilitas suatu perusahaan menurun, maka akan lebih banyak yang menjual sahamnya sehingga harganya juga akan menurun. Tentu saja, hal yang sebaliknya juga dapat terjadi.
5. Bagaimana Mengenai Dividen dalam Saham?
Selain kenaikan harga ataupun penambahan modal, dividen merupakan salah cara untuk dapat menghasilkan keuntungan. Banyak perusahaan yang juga membayarkan dividen tahunan. Ini adalah pembayaran tunai yang mencerminkan bagian dari profit perusahaan tersebut. Tetapi tentu saja sepenuhnya merupakan kebijaksanaan dari perusahaan tersebut untuk memberikan dividen atau tidak. Mereka tidak wajib melakukannya. Tetapi pada umumnya, mereka tetap akan memberikan sebagian dari profitnya sebagai bentuk penghargaan kepada para investornya.
Permalink 0 Comments
« Tipe-Tipe Saham | Main | Mengenal Pasar Modal »

Keuntungan dan Kerugian Perusahaan Go Public

Go Public berarti menjual saham perusahaan ke para investor dan membiarkan saham tersebut diperdagangkan di pasar saham. Sebagai contoh, PT. Indofood, PT. Aneka Tambang, Indosat, dan masih banyak perusahaan lainnya yang sudah menjadi Go Public.
Adapun keuntungan dari Perusahaan yang Go Public adalah:
1. Perusahaan dapat meningkatkan Likuiditas dan memungkinkan para pendiri perusahaan untuk menikmati hasil yang mereka capai. Dan semakin banyak investor yang membeli saham tersebut, maka semakin banyak modal yang diterima perusahaan dari investor luar.
2. Para pendiri perusahaan dapat melakukan diversifikasi untuk mengurangi resiko portofolio mereka.
3. Memberi nilai suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat dinilai dari harga saham dikalikan dengan jumlah lembar saham yang dijual dipasaran.
4. Perusahaan dapat melakukan merger ataupun negosiasi dengan perusahaan lainnya dengan hanya menggunakan saham.
5. Meningkatkan potensi pasar. Banyak perusahaan yang merasa lebih mudah untuk memasarkan produk dan jasa mereka setelah menjadi perusahaan Go Public atau Tbk.
Tetapi harus kita ketahui juga bahwa ada kerugian dari Perusahaan yang Go Public, yaitu:
1. Laporan Rutin.
Setiap perusahaan yang go public secara periodik harus membuat laporan kepada Bursa Efek Indonesia, bisa saja per kuartal atau tahunan, tentu saja untuk membuat laporan tersebut diperlukan biaya.
2. Terbuka.
Semua perusahaan go public pasti transparan dan sangat mudah untuk diketahui oleh para kompetitornya dari segi data dan management nya.
3. Keterbatasan kekuasaan Pemilik.
Para pemilik perusahaan harus memperhatikan kepentingan bersama para pemegang saham, tidak bisa lagi melakukan praktek nepotisme, kecurangan dalam pengambilan keputusan dan lainnya, karena perusahaan tersebut milik publik.
4. Hubungan antar Investor
Perusahaan terbuka harus menjaga hubungan antara perusahaan dengan para investornya dan di informasikan mengenai perkembangan dari perusahaan tersebut.
(Irawan)

Visual Basic 6

Pendahuluan
Visual Basic adalah sebuah alat yang memungkinkan kita untuk membuat aplikasi berbasis Windows GUI (Graphical User Interface). Aplikasi yang dihasilkan mirip seperti aplikasi-aplikasi windows lainnya, seperti MS Word, MS Excel, Wordpad, dsb; sehingga user yang terbiasa bekerja di lingkungan windows akan cepat menguasai aplikasi yang kita buat nantinya.
Aplikasi yang dibuat dengan Visual Basic bekerja berdasarkan event-event. Contoh event : user klik tombol, pilih menu, dll. Jadi ketika tidak ada event yang terjadi (user tidak melakukan apa-apa), aplikasi berada dalam kondisi tidak aktif. Sebenarnya semua aplikasi windows bekerja berdasarkan event-event. Contoh : MS Word tidak akan melakukan pekerjaan sebelum kita menyuruhnya (ketik teks, pilih warna, format font, dsb).
Penggunaan event ini sangat menguntungkan, karena kita tidak perlu menyelesaikan aplikasi hanya untuk mencoba sebuah event tertentu. Contoh : untuk melihat apakah aplikasi kita dapat membuka file, kita cukup menjalankan event tersebut (biasanya pemilihan menu file  open).

Sejarah Visual Basic
- Visual Basic for DOS dan Visual Basic for Windows diperkenalkan pada tahun 1991
- Visual Basic 3 dikeluarkan pada tahun 1993
- Visual Basic 4 dirilis pada akhir 1995 dengan menambahkan dukungan untuk aplikasi 32 bit.
- Visual Basic 5 dikeluarkan pada akhir 1996 dengan menghilangkan dukungan pembuatan aplikasi 16 bit.
- Visual Basic 6, 1998. Aplikasi yang dibuat dengan Visual Basic 6 dapat berjalan pada Windows 95, 98, Millenium, NT, 2000.

Pembuatan Aplikasi
Langkah Umum
1. Buat interface aplikasi dengan menempatkan control / object pada form.
2. Modifikasi properti control.
3. Buat kode pada event-event dari control, dan kode pelengkap (bukan event, misalnya fungsi/prosedur yang kita buat sendiri).

Dengan adanya event, maka kita dapat mengerjakan aplikasi per event. Jika satu event sudah berjalan dengan benar, kerjakan event yang lain. Dengan demikian cara kita membuat aplikasi menjadi modular (kerjakan event 1, event 2, event 3, dst sehingga menjadi aplikasi yang sebenarnya). Cara ini juga memudahkan kita untuk men-debug program apabila terjadi kesalahan.

Visual Basic berjalan pada 3 mode :
- Mode Design, dalam modus inilah pembuatan aplikasi dilaksanakan
- Mode Run, dalam mode ini aplikasi dijalankan.
- Mode Break, dalam mode ini aplikasi di hentikan sementara mengaktifkan Visual Basic Debugger (untuk mendebug program, biasanya dilakukan untuk melacak kesalahan/error).

Visual Basic IDE (Integrated Development Environment)



Window Utama



Window Utama terdiri dari Title Bar, Menu Bar, dan Toolbar. Pada Title Bar terdapat nama project, dan mode Visual Basic. Menu Bar menyimpan menu-menu yang berguna dalam pembuatan aplikasi. Dalam Toolbar kita dapat menemukan sejumlah shortcut dari menu-menu pada Menu Bar. Pada Window Utama juga terdapat posisi form dan ukuran form relatif terhadap layar dalam ukuran Twips.


Form



Di dalam form inilah kita membuat user interface aplikasi yang akan kita buat dengan menempatkan control-control. Bayangkan form sebagai kanvas, di dalam “kanvas” inilah kita akan menggambar bagaimana bentuk GUI aplikasi.

Toolbox



Didalam Toolbox kita dapat menemukan control-control yang dapat dipergunakan pada form. Control-control yang lain dapat ditambah dengan mengakses menu Project  Components atau dengan menekan tombol Ctrl + T.


Window Properties



Kita dapat merubah property-property dari object pada window property ini. Drop down pada window property menyimpan control-control pada form yang sedang aktif. Window property mempunyai 2 macam view, Alphabetic dan Categorized.

Form Layout Window



Dalam window ini kita dapat melihat posisi form relatif terhadap layar monitor kita.


Window Project



Window ini memperlihatkan daftar form dan module aplikasi yang sedang kita kerjakan.

Menempatkan control pada form
Ada 2 cara untuk menempatkan control pada form :
1. Klik ganda control pada toolbox. Aksi ini akan menambahkan control tersebut pada form dengan ukuran standar (default) di tengah-tengah Form.
2. Klik control di Toolbox, lalu pindahkan mouse pointer ke form. Tekan dan tahan tombol kiri mouse, drag sampai ukuran yang diinginkan, lepas tombol mouse.

Untuk memindahkan control, klik controlnya lalu pindahkan ke tempat yang anda inginkan. Pemindahan dapat juga dilakukan dengan menekan tombol Ctrl dan tombol panah kanan, kiri, atas atau bawah dengan catatan bahwa control yang ingin dipindahkan harus mendapat fokus.
Untuk merubah ukuran control, pindahkan mouse pointer ke tepi control, tekan dan tahan tombol kiri, drag sehingga didapat ukuran yang diinginkan. Cara lain yaitu dengan cara menekan tombol Shift dan tombol panah atas, bawah, kiri, atau kanan dengan catatan control yang ingin dirubah ukurannya harus mendapat fokus. Namun demikian, beberapa control tidak dapat dirubah ukurannya, contoh : CommonDialog, Timer.

Penamaan Control
Yang dimaksud dengan penamaan yaitu memberikan nilai kepada property Name pada control (semua control mempunyai property Name). Adapun aturannya :
- Maksimal 40 karakter
- Diawali dengan huruf
- Hanya boleh mengandung huruf, angka, dan garis bawah “_”.

Secara kesepakatan, untuk mempermudah membaca kode program, para programmer Visual Basic memberi awalan / prefix 3 huruf.


Jenis Control
Prefix
CommandButton
Label
TextBox
Frame
CheckBox
ComboBox
Timer
OptionButton
HscrollBar
DirListBox
Shape
Image
OLE Container Control
PictureBox
OptionButton
ListBox
VscrollBar
DriveListBox
FileListBox
Line
Data cmd
lbl
txt
fra
chk
cbo
tmr
opt
hsb
dir
shp
img
ole
pic
opt
lst
vsb
drv
fil
lin
dat


Visual Basic Object
Berikut ini akan kita bahas beberapa objek-objek dari Visual Basic.

1. Label
Label digunakan untuk menampilkan teks pada layar. Penamaan object label biasanya diberi awalan “lbl” untuk membedakannya dari object-object yang lain. Contoh: lblNamaPegawai, dapat digunakan untuk menamai sebuah label yang dipergunakan untuk menampilkan nama pegawai di form. Seperti object-object yang lain, label juga mempunyai property yang dapat dirubah/disetting pada waktu design-time atau pada waktu running-time. Beberapa property yang sering digunakan:
a. Alignment
Digunakan untuk memberi efek perataan tulisan pada label. Left Justify (rata kiri), Right Justify (rata kanan), Center (rata tengah).
b. Appereance
Digunakan dalam efek tampilan object. Flat atau 3D. Hanya dapat diatur pada design-time.
c. Autosize
Digunakan dalam penentuan ukuran object. Jika bernilai True maka ukuran label akan disesuaikan dengan ukuran tulisan/captionnya. Jika bernilai False maka ukuran label dapat kita tentukan sendiri.
d. BackColor
Digunakan dalam penentuan warna latar belakang dari label.
e. BackStyle
Digunakan dalam penentuan sifat label terhadap object lain yang berada dibawahnya. Transparent digunakan agar object lain yang berada dibawah label tersebut terlihat. Opaque digunakan agar object lain yang berada dibawah label tidak terlihat.
f. BorderStyle
Digunakan dalam penentuan border/garis tepi dari label. Gunakan None untuk membuat label tanpa border, atau Fixed Single untuk membuat label dengan border.
g. Caption
Mungkin ini property dari label yang paling sering kita atur. Dimana property caption menentukan tulisan apa yang akan ditampilkan oleh label tersebut.
h. Enable
Digunakan dalam penentuan apakah label itu dapat menerima event (click, double click, dsb) dengan nilai True atau tidak bila nilainya False.
i. Font
Digunakan dalam penentuan efek tulisan/caption. Jenis huruf, tebal, miring dapat ditentukan disini.
j. Fore Color
Digunakan dalam penentuan efek warna tulisan/caption label.
k. Visible
Digunakan dalam penentuan apakah label tersebut dapat terlihat atau tidak. Jika True maka kita dapat melihat label tersebut, sedangkan jika False kita tidak dapat melihat label tersebut.

2. TextBox
TextBox biasa dipakai untuk interaksi dengan user yang memerlukan input data dari keyboard. Misalnya kita gunakan textbox untuk nama user. Penamaan textbox diberi awalan “txt”. Sebagian besar property textbox sama dengan label, tetapi ada beberapa yang berbeda dan atau mempunyai arti yang tidak persis sama.
a. Enable
Jika property Enable dari textbox di set menjadi True maka kita dapat mengedit isi dari textbox, sedangkan jika bernilai False kita tidak dapat mengedit isi dari textbox tersebut.
b. MultiLine
Digunakan untuk menentukan apakah tulisan dalam textbox dapat terdiri dari beberapa baris. Jika bernilai True maka isi textbox dapat terdiri dari beberapa baris, sedangkan jika False hanya terdiri dari 1 baris.
c. Alignment
Berbeda dengan label, pada textbox property Alignment hanya dapat bekerja bila property MultiLine bernilai True.
d. PasswordChar
Digunakan untuk mengganti tampilan karakter yang kita ketik. Misalnya PasswordChar bernilai “*”, maka setiap karakter yang kita ketik akan ditampilkan dengan karakter “*” tersebut.
e. ScrollBar
Digunakan untuk menentukan apakah textbox tersebut memakai scrollbar atau tidak. None tanpa scrollbar, Horizontal jika textbox memakai scrollbar horizontal, Vertical jika textbox memakai scrollbar vertical, Both jika textbox memakai scrollbar horizontal dan vertical.
f. Text
Property textbox yang paling sering kita atur. Yaitu property tulisan/isi textbox.

3. CommandButton
CommandButton merupakan implementasi tombol pada Visual Basic. Jika kita memakai program berbasis windows yang lain, biasanya mereka menggunakan command button untuk interaksi user, seperti tombol OK, Cancel, Save, dsb. Awalan yang dipakai adalah "cmd". Property commandbutton sebagian besar sama dengan label. Beberapa perbedaan:
a. Cancel
Jika property ini bernilai True maka kita tidak perlu meng-klik tombol tersebut, kita cukup menekan tombol escape (ESC) pada keyboard. Dalam satu form hanya ada 1 tombol yang dapat mempunyai nilai True pada property Cancel-nya.

b. Default
Jika property ini bernilai True maka kita tidak perlu meng-klik tombol tersebut, kita cukup menekan tombol ENTER pada keyboard. Dalam satu form hanya ada 1 tombol yang dapat mempunyai nilai True pada property Default-nya.

4. OptionButton
OptionButton biasanya digunakan dalam pemilihan, dimana hanya satu pilihan yang dapat dipilih pada suatu saat tertentu. Penempatan OptionButton tergantung pada container-nya. Sekumpulan OptionButton dalam satu container, dianggap dalam satu grup dimana hanya ada 1 OptionButton yang dapat dipilih. Lihat gambar dibawah ini.



Disini 3 OptionButton dianggap satu grup dalam 1 container, yaitu form. Oleh karena itu hanya ada 1 OptionButton yang dapat dipilih (Option1). Bandingkan dengan gambar dibawah ini.



Dalam gambar diatas ada 2 OptionButton yang dipilih (Option2 dan Option4). Hal ini dimungkinkan karena container yang dipakai berbeda (Frame1 dan Frame2).
Jika sebuah OptionButton dipilih, maka property Value-nya bernilai True. Jika tidak dipilih maka Value-nya bernilai False.

5. CheckBox
Berbeda dengan OptionButton yang hanya dapat dipilih 1 dalam 1 container, kita dapat memilih satu, beberapa, atau bahkan semua checkbox karena chekbox tidak tergantung kepada container-nya. Walaupun begitu, kita dapat menempatkannya pada container seperti Frame untuk memberikan tampilan yang lebih jelas.



Property Value dari CheckBox terdiri dari 3 kemungkinan, 0-Unchecked, 1-Checked, 2-Grayed. Jadi dalam gambar kiri atas, nilai property Value Check1 adalah 0, Check2 adalah 1, dan Check3 adalah 2.

6. Menu Editor
Menu Editor dapat kita gunakan untuk membuat sistem menu dari program aplikasi. Jika terbiasa menggunakan program berbasis windows, tentu tidak asing lagi dengan istilah menu. Contoh : di dalam Microsoft Word kita dapat menemui menu-menu File, Edit, View dan sebagainya.
Untuk memulai pembuatan menu, aktifkan Menu Editor pada Toolbar Visual Basic. Jika icon nya disabled, aktifkan/tampilkan dulu form tempat dimana kita akan membuat sistem menu tersebut. Cara yang lain yaitu dengan klik kanan pada form tempat dimana kita akan membuat sistem menu lalu pilih Menu Editor.



Isi dari Caption akan ditampilkan pada layar, seperti property Caption pada Label. Jika Captionnnya diberi tanda "&" berarti selain mengklik menu kita dapat juga menggunakan tombol Alt dan huruf yang menyertai dibelakang tanda "&".
Isi dari Name adalah merupakan pengenal menu, seperti juga pada property Name pada object-object lainnya.
Menu juga dapat dilengkapi dengan Shortcut yang dapat dipilih dari Drop Down yang tersedia. Satu Shortcut hanya dapat diberikan kepada satu menu. (Contoh: Jika Ctrl+O sudah diberikan kepada Open, maka tidak bisa diberikan kepada menu Font, misalnya.)
Atur property Enabled untuk mengatur apakah menu dapat dipilih atau tidak dan property Visible untuk mengatur apakah menu dapat dilihat atau tidak.
Gunakan tombol panah kiri/kanan untuk mengatur indent dari menu. Menu yang berindent (menjorok ke dalam/kanan) adalah merupakan sub menu dari menu diatasnya yang menjorok lebih kekiri. Dalam gambar diatas, menu New dan Open merupakan sub menu dari menu File.

Fungsi String
Adakalanya didalam pembuatan sebuah program kita perlu memanipulasi string. Manipulasi ini dapat dilakukan dengan cara menggunakan fungsi-fungsi bawaan Visual Basic yang memang diperuntukkan untuk memanipulasi string. Berikut diberikan beberapa fungsi yang sering dipakai. (Catatan: dalam program, penulisan string diapit dengan tanda kutip ganda).

1. Val(string)
Fungsi Val menerima sebuah argumen berupa string dan merubahnya menjadi numerik. Contoh: Val("1990") akan menghasilkan angka 1990. Val("1990 AD") akan menghasilkan angka 1990. Val("Th 1990") akan menghasilkan angka 0.
2. Left(string, length)
Fungsi Left yang menerima 2 buah argumen yaitu string dan length, akan menghasilkan string sepanjang length karakter. Contoh: Left(“Global”,3) akan menghasilkan “Glo”
3. Right(string,length)
Jika fungsi Left mengambil karakter dari kiri, maka fungsi Right akan mengambil karakter dari kanan string sebanyak length karakter.
Contoh: Right(“Global”,3) akan menghasilkan “bal”
4. Mid(string,start,length)
Fungsi Mid akan mengambil karakter dari string dimulai pada posisi start sepanjang length karakter.
Contoh: Mid(“Global”,3,3) akan menghasilkan “oba”
5. Ltrim(string)
Fungsi Ltrim akan membuang semua spasi yang berada disebelah kiri string.
Contoh: Ltrim(“ Global”) akan menghasilkan “Global”
6. Rtrim(string)
RTrim akan membuang semua spasi yang berada disebelah kanan string.
Contoh: Nama = Ltrim(“Global ”) akan menghasilkan “Global”
7. Trim(string)
Fungsi Trim akan membuang semua spasi yang berada disebelah kanan dan di sebelah kiri string.
Contoh: Trim(“ Global ”) akan menghasilkan “Global”
8. Len(string)
Fungsi Len akan menghitung jumlah karakter yang terdapat pada string.
Contoh: Len(“Global”) akan menghasilkan 6
9. UCase(string)
Fungsi UCase akan merubah semua huruf pada string menjadi huruf besar/huruf kapital.
Contoh: UCase(“Global”) akan menghasilkan “GLOBAL”
10. LCase(string)
Kebalikannya dari UCase, LCase akan merubah semua huruf pada string menjadi huruf kecil.
Contoh: LCase(“GlobAL”) akan menghasilkan “global”

Percabangan Bersyarat

If..Then
IF THEN
hanya akan dijalankan bila benar

Contoh:
If Text1.Text = "Hallo" Then MsgBox "Hallo Juga!"

If..Then..Else
IF THEN

ELSE

END IF
Jika benar, jalankan , jika tidak jalankan .

Contoh:
If Val(Text1.Text) > 65 Then
MsgBox "Selamat! Anda Lulus"
Else
MsgBox "Maaf! Anda Tidak Lulus"
End If

Penggunaan IF..THEN..ELSE dapat saling berkait (nested):
IF THEN

ELSE
IF THEN

ELSE

END IF
END IF

Contoh:
If Val(Text1.Text) > 80 then
MsgBox "Nilai = A"
Else
If Val(Text1.Text) > 60 then
MsgBox "Nilai = B"
Else
MsgBox "Nilai = C"
End If
End If


Baris kode diatas dapat disederhanakan menjadi:
IF THEN

ELSEIF THEN

ELSE

END IF

Contoh:
If Val(Text1.Text) > 80 then
MsgBox "Nilai = A"
ElseIf Val(Text1.Text) > 60 then
MsgBox "Nilai = B"
Else
MsgBox "Nilai = C"
End If

Select Case
Digunakan untuk memilih dari beberapa pilihan bergantung pada nilai yang akan diuji. Pengujian dilakukan dari blok case teratas sampai terbawah, dan hanya ada satu blok case yang akan dijalankan.
SELECT CASE
CASE

CASE

CASE ELSE

END SELECT

Contoh:
Select Case Text1.Text
Case "A"
MsgBox "Nilai = 4"
Case "B"
MsgBox "Nilai = 3"
Case "C"
MsgBox "Nilai = 2"
Case "D"
MsgBox "Nilai = 1"
End Select

Pemindahan Fokus pada Textbox
Pemindahan fokus untuk textbox dapat dilakukan dengan 3 cara. Cara pertama ialah dengan menggunakan mouse, klik textbox yang ingin kita isi. Cara kedua ialah dengan menggunakan tombol “Tab” pada keyboard. Cara yang ketiga ialah dengan menggunakan kode pada event “keypress”.
Dengan cara pertama, kita cukup meng-klik textbox yang kita mau dengan mouse. Dengan cara ini pemindahan fokus textbox agak sulit dilakukan karena tangan kita harus meraih mouse dan menekan tombol kiri pada textbox yang ingin diisi terlebih dahulu.
Dengan cara kedua, pemindahan menjadi lebih mudah karena kita hanya cukup menekan tombol tab. Pada cara ini perpindahan fokus tergantung dari property TabIndex masing-masing textbox. Dimana nilai terkecil akan menerima fokus terlebih dahulu.
Cara ketiga lebih mudah lagi, karena perpindahan tidak tergantung pada property TabIndex tersebut. Cukup tekan enter dan kita set textbox mana yang akan menerima fokus berikutnya.

‘Kode dibawah ini akan memindahkan fokus ke Text2 setelah kita menekan Enter pada Text1
Private Sub Text1_KeyPress(KeyAscii As Integer)
If KeyAscii = vbKeyReturn then
Text2.SetFocus
End If
End Sub

Penggunaan event Change pada textbox
Event Change pada textbox terjadi bila kita merubah isi dari textbox melalui pengisian langsung pada textbox yang bersangkutan atau melalui perubahan setting pada property Text-nya pada saat running-time.

‘Kode dibawah ini akan menambahkan “a” dengan isi dari Text1 dan menyimpannya ke Text2
Private Sub Text1_Change()
Text2.Text = “a” & Text1.Text
End Sub

Tipe-Tipe Data dalam Visual Basic

Tipe Data Range Karakter
Integer -32768 s/d 32767 %
Long -2147483648 s/d 2147483647 &
Single Negatif: -3,402823E38 s/d -1,401298E-45
Positif: 1,401298E-45 s/d 3,402823E38 !
Double Negatif: -1,79769313486232E308 s/d
-4,94065645841247E-324
Positif: 4,94065645841247E-324 s/d
1,79769313486232E308 #
Currency -922337203685477,5808 s/d
922337203685477,5807 @
String 0 s/d 2 milyar karakter (win32)
0 s/d 65535 karakter (win16) $
Byte 0 s/d 255
Boolean True (Benar) dan False (Salah)
Date 1 Januari 100 s/d 31 Desember 9999
Object Referensi Object
Variant Null, Error, dan seluruh tipe data lain diatas


Database Programming Dengan VB6

Membuat Database
Pembuatan database yang dibahas pada modul ini mencakup pembuatan database Microsoft Access (*.mdb) dengan menggunakan Visual Basic Add-Ins yaitu Visual Data Manager.
Untuk menjalankan Visual Data Manager, pilih menu Add-Ins  Visual Data Manager pada menu utama VB 6.0. Setelah itu akan muncul tampilan seperti dibawah ini.



Untuk membuat sebuah database, pilih menu File  New  Microsoft Access  Version 7.0 MDB.



Setelah itu akan muncul tampilan yang meminta kita untuk memasukkan nama file database dan lokasinya.


Setelah menentukan lokasi dan nama databasenya, tekan tombol Save hingga muncul tampilan berikut.



Klik kanan pada Database Window dan pilih New Table, sehingga tampil window Table Structure.



Ketikkan TbBarang pada Table Name lalu tekan Add Field yang akan menampilkan form berikut



Ketikkan KodeBarang pada Name sebagai nama dari field yang pertama. Pilih Text pada Type untuk menentukan tipe data dari field Kode Barang. Isikan 8 pada Size untuk menentukan lebar data yang dapat disimpan pada field tersebut. Klik OK.
Untuk menambahkan field-field yang lain, isi lagi Name, pilih Type dan isi Size. Jika semua field sudah dimasukkan, tekan Close untuk menutup window Add Field.
Penambahan Index dilakukan dengan cara yang hampir sama dengan penambahan Field. Klik Add Index hingga muncul tampilan



Ketikkan IdxKodeBarang pada Name sebagai nama dari index. Setelah itu pilih field yang ingin di-index pada Available Fields. Field yang di-Index akan tampil pada Indexed Fields. Dengan menggunakan Index, maka record-record akan diurutkan berdasarkan field yang diindex. Selain itu dengan adanya Index, kita dapat menggunakan metode Seek untuk mencari record. Dengan cara ini pencarian record lebih cepat daripada dengan cara sequential dengan metode Find.


Bound Control

Di dalam Visual Basic, terdapat sebuah control yang disebut Data Control. Dengan Data Control ini dan beberapa control yang dapat dihubungkan dengan Data Control (disebut juga Data-Bound Control), kita dapat membuat sebuah program database sederhana dengan mudah.
Walaupun demikian, tidak semua database di support oleh Visual Basic Data Control. Access dan dBase adalah beberapa contoh yang telah disupport oleh Visual Basic. Untuk lebih jelasnya letakkan sebuah Data Control pada form, lihat property Connect pada Data Control. Disana dapat dilihat list yang disupport oleh Visual Basic.
Untuk pemakaian, letakkan sebuah Data Control pada form. Set property DatabaseName dengan nama database Access beserta path-nya. Set property RecordSource dengan nama table yang ingin digunakan. Visual Basic juga memungkinkan penggunaan statement SQL SELECT dan query yang disimpan pada database Access.
Selain menghubungkan form dengan database, Data Control juga dapat digunakan untuk navigasi record-record.







Kasus I : Browsing Database dengan Bound Control

Buat sebuah project dengan nama prjBound.vbp. Selanjutnya lihat tabel di bawah :

Object Property Setting
Form Name frmBarang
Caption Pemeliharaan Data Barang
Data Name datBarang
Caption Barang
DatabaseName c:\vb\data.mdb
RecordSource tbBarang
Text Name txtKodeBarang
DataField KodeBarang
DataSource datBarang
Text

Name txtNama
DataField Nama
DataSource datBarang
Text Name txtHargaSatuan
DataField HargaSatuan
DataSource datBarang
Object Property Setting
Text Name txtStok
DataField Stok
DataSource datBarang

Gunakan Visual Basic Menu Editor untuk membuat menu sbb:

Caption Name
&File mnuFile
----E&xit mnuFileExit



Pada event click untuk mnuFileExit ketikkan perintah:

Private Sub mnuFileExit_Click()
Unload Me
End Sub

Jalankan program, perhatikan bahwa textbox langsung terisi dengan data record pertama dalam tabel tbBarang. Coba juga melakukan navigasi record-record dengan mengklik First Record, Previous Record, Next Record, Last Record. Perhatikan juga bahwa isi text akan otomatis di-update berdasarkan navigasi yang kita lakukan.
Selain itu, jika kita melakukan perubahan pada data yang aktif, perubahan akan otomatis disimpan apabila kita berpindah record. Dengan demikian kita sudah dapat membuat sebuah aplikasi database sederhana tanpa kode sedikitpun. Pada contoh diatas, kode program hanya untuk menu keluar aplikasi.
Namun demikian, aplikasi ini tidak / belum dapat melakukan validasi pemasukan data, menambah data ataupun menghapus data. Untuk itu kita perlu memodifikasi aplikasi tersebut diatas.

Kasus II : Validasi Data

Agar aplikasi kita dapat melakukan validasi data, maka kita harus memodifikasi aplikasi sebelummnya. Tehnik yang dilakukan ialah dengan menggunakan event Validate dari Data Control.
Setiap navigasi - merubah posisi record / pindah ke record lain, Visual Basic akan menjalankan event Validate dari Data Control tersebut. Di dalam event inilah kita akan menulis kode yang nantinya dapat memvalidasi data yang akan disimpan ke dalam database.
Perubahan posisi record dengan data control dinyatakan dengan konstanta Visual Basic : vbDataActionMoveFirst – pindah ke record pertama, vbDataActionMovePrevious – pindah ke record sebelumnya, vbDataActionMoveNext – pindah 1 record ke depan, dan vbDataActionMoveLast – pindah ke record terakhir. Jadi di dalam event ini kita akan mengecek berdasarkan konstanta di atas.
Selanjutnya kita cek apakah pengisian data sudah sesuai dengan peraturan yang kita buat, misalnya textbox KodeBarang harus diisi. Jika setelah kita cek KodeBarang tidak diisi, maka keluarkan pesan dan set Action menjadi dbDataActionCancel (konstanta built-in Visual Basic yang akan membatalkan).
Buka project diatas, lalu ketikkan kode dibawah ini sebagai Validate event dari data control :

Private Sub datBarang_Validate (Action As Integer, Save As Integer)
If Action = vbDataActionMoveFirst or Action = vbDataActionMovePrevious or Action = vbDataActionMoveNext or Action = vbDataActionMoveLast then
If txtKodeBarang.Text = “” then
Msgbox “Kode Barang harus diisi”, vbExclamation
txtKodeBarang.SetFocus
Action = vbDataActionCancel
End If
End If
End Sub

Jika user melakukan perpindahan record, maka cek property text pada txtKodeBarang. Jika textbox tersebut kosong, keluarkan pesan error, lalu set focus pada textbox tersebut dan batalkan perpindahan pointer record.

Catatan:
Konstanta Visual Basic Nilai Pengganti
vbDataActionCancel 0
vbDataActionMoveFirst 1
vbDataActionMovePrevious 2
vbDataAvtionMoveNext 3
vbDataActionMoveLast 4

Kasus III : Menyediakan Fitur Undo pada Aplikasi

Situasi : setelah user melakukan perubahan pada bound control tetapi sebelum melakukan perpindahan pointer record untuk menyimpan perubahan, user ingin membatalkan perubahan yang ia buat. Untuk itu Visual Basic telah menyediakan UpdateControls Method dari Data Control. Dengan mengeksekusi method ini, maka Visual Basic akan membaca ulang database dan mengisi bound control dengan data asli dari database.
Modifikasi project diatas dengan merubah sistem menu menjadi :

Caption Name
&File mnuFile
----E&xit mnuFileExit
&Edit mnuEdit
----&Undo mnuEditUndo



Ketikkan kode berikut :

Private Sub mnuEditUndo_Click()
datBarang.UpdateControls
End Sub

Dengan adanya kode diatas, maka jika user memilih menu Edit  Undo, semua textbox akan terisi dengan data asli sebelum user melakukan perubahan.


Kasus IV : Menambah Record

Penambahan record pada bound controls dapat dilakukan dengan 2 cara : dengan merubah property data control atau dengan bantuan kode.
Property yang harus dirubah agar kita dapat menambah record baru ialah property EOFAction. Set property tersebut dengan 2 – AddNew. Dengan demikian jika pointer record telah berada pada record terakhir, penekanan tombol Move Next akan menyebabkan Visual Basic menambahkan record baru dan mengisi semua bound control dengan nilai default dari database (biasanya kosong / tidak diisi). Setelah entry data selesai, penyimpanan dilakukan oleh Visual Basic jika kita berpindah pointer ke record lain atau menambah record baru.
Cara lain yaitu dengan menggunakan kode. Buka project sebelumnya, kembalikan setting property EOFAction pada keadaan semula 0 – Move Last dan rubah sistem menu menjadi :

Caption Name
&File mnuFile
----E&xit mnuFileExit
&Edit mnuEdit
----&Undo mnuEditUndo
&Data mnuData
----&Add Record mnuDataAdd
----&Save Record mnuDataSave



Ketikkan kode dibawah ini :

Private Sub Form_Load()
mnuDataSave.Enabled = False
End Sub


Private Sub mnuDataAdd_Click()
datBarang.Recordset.AddNew
mnuDataSave.Enabled = True
mnuDataAdd.Enabled = False
txtKodeBarang.SetFocus
End Sub

Private Sub mnuDataSave_Click()
datBarang.Recordset.Update
mnuDataSave.Enabled = False
mnuDataAdd.Enabled = True
End Sub

Ketika user memilih menu Data  Add, metode AddNew dari data control akan mereset textbox menjadi nilai defaultnya (kosong / tidak diisi) dan menyiapkan tempat untuk record baru nantinya. Selanjutnya menu Save akan di-enable dan menu Add akan di-disable dan merubah focus ke txtKodeBarang.
Ketika user memiih menu Data  Save, metode Update akan mengkopi isi dari textbox ke dalam database dan mengupdate table sebagai langkah akhir penyimpanan. Selanjutnya menu Save akan di-disable dan menu Add akan di-enable.

Kasus V : Menghapus Data

Kadang diperlukan juga suatu fitur aplikasi yaitu untuk menghapus data. Penghapusan ini biasanya dilakukan apabila, misalnya, penjualan suatu barang tertentu dihapuskan atau dengan kata lain kita tidak menjual barang tersebut lagi untuk seterusnya.
Untuk itu buka kembali project diatas. Rubah sistem menu menjadi :

Caption Name
&File mnuFile
----E&xit mnuFileExit
&Edit mnuEdit
----&Undo mnuEditUndo
&Data mnuData
----&Add Record mnuDataAdd
----&Save Record mnuDataSave
----&Delete Record mnuDataDelete

Lalu ketikkan kode berikut :


Private Sub mnuDataDelete_Click()
if MsgBox(“Hapus data ini ?”, vbQuestion + vbYesNo + vbDefaultButton2) = vbYes then
datBarang.Recordset.Delete
datBarang.Recordset.MoveFirst
End If
End Sub

Jika user memilih menu Data  Delete Record, maka akan keluar kotak pesan yang menanyakan konfirmasi penghapusan. Jika user benar-benar ingin menghapus data (user pilih Yes), maka record aktif akan dihapus. Selanjutnya pointer record akan berpindah ke record pertama. Ini untuk menghindari error sebab setelah record dihapus, pointer record tidak akan menuju ke suatu record yang valid.

Kasus VI : Browse Data dengan DBGrid

Untuk user yang biasa menggunakan aplikasi Spreadsheet (Lotus, Excel), mungkin membutuhkan suatu cara penyajian data dalam bentuk tabel. Untuk menyediakan fitur tersebut, kita dapat menggunakan control Data Bound Grid (DBGrid).
Buka kembali project diatas. Tambahkan sebuah CommandButton pada form tersebut :

Object Property Setting
CommandButton Name cmdBrowseBarang
Caption Browse Data Barang



Ketikkan kode berikut sebagai event klik dari tombol yang baru kita buat tersebut:

Private Sub cmdBrowseBarang_Click()
frmBrowseBarang.Show vbModal
End Sub

Maksudnya ialah agar menampilkan form frmBrowseBarang tersebut sebagai modal. Sebelum from frmBrowseBarang ditutup, user tidak akan bisa pindah ke form yang lain.
Setelah itu tambah 1 buah form, 1 buah data control, sebuah DBGrid dan CommandButton:

Object
Property Setting
Form Name frmBrowseBarang
Caption Browse Data Barang
Data Name datBarang
Caption Barang
DatabaseName c:\vb\data.mdb
RecordSource tbBarang
Visible False
DBGrid Name grdBrowseBarang
Align 1 - vbAlignTop
DataSource datBarang
CommandButton Name cmdExit
Caption Keluar



Ketikkan kode berikut sebagai event click dari cmdExit :

Private Sub cmdExit_Click()
Unload Me
End Sub

Jadi jika user klik tombol Keluar, form akan di-unload dan kembali ke form sebelumnya.
Untuk mengisi judul kolom-kolom DBGrid, klik kanan pada DBGrid tersebut dan pilih Retrieve Fields. Judul kolom tersebut akan terisi otomatis berdasarkan nama field dari table tbBarang.
Klik kanan DBGrid, pilih Properties…, pada tab General kita dapat memberikan judul untuk DBGrid tersebut dengan mengisi box Caption.
Jika ingin merubah judul kolom, pilih tab Columns dan rubah Caption dari kolom-kolom tersebut.
Agar user dapat menambahkan data baru langsung pada DBGrid, rubah property AllowAddNew menjadi True atau dengan membari tanda centang pada AllowAddNew pada tab General.
Agar user dapat menghapus data langsung pada DBGrid, rubah property AllowDelete menjadi True atau dengan memberi tanda centang pada AllowDelete pada tab General.
Setelah program dijalankan, DBGrid akan langsung terisi dengan data dari database. Selain itu user dapat menambah data baru, merubah data dan menghapus langsung pada DBGrid.

Data Access Object

Dengan Data Control, kita dapat dengan mudah membuat aplikasi database tanpa atau dengan sedikit kode. Walupun demikian Data Control membatasi akses kita terhadap database itu sendiri. Untuk dapat melakukan kontrol penuh terhadap database dengan fleksibilitas yang besar, Microsoft Jet database engine menyediakan metode lain yaitu dengan menggunakan Data Access Object (DAO) – walaupun dengan koding yang lebih banyak.

Deklarasikan variabel database dan recordset
Contoh:
Dim dbBarang As Database
Dim rsPemilik As Recordset

Set database dan recordset
Contoh:
Set dbBarang = OpenDatabase("c:\data.mdb")
Set rsPemilik = db.OpenRecordset("tbPemilik")
Catatan: tbPemilik adalah nama tabel.

Menambah record baru
Contoh:
rsPemilik.AddNew
rsPemilik!KodePemilik = txtKodePemilik.Text
rsPemilik!NamaPemilik = txtNamaPemilik.Text
rsPemilik.Update

Mencari data dengan index
Contoh:
rsPemilik.Index = "idxKodePemilik"
rsPemilik.Seek "=", txtCari.Text

Menghapus record
Contoh:
rsPemilik.Delete
rsPemilik.MoveFirst/MoveLast
Catatan: setelah penghapusan data, pointer record tidak menunjuk ke record yang valid. Oleh karena itu untuk menghindari masalah, pindahkan pointer record ke record pertama/terakhir.

Merubah data
Contoh:
rsPemilik.Edit
rsPemilik!KodePemilik = txtKodePemilik.Text
rsPemilik!NamaPemilik = txtNamaPemilik.Text
rsPemilik.Update
Catatan : Untuk menghapus atau merubah data, data yang ingin dirubah / dihapus harus dijadikan record aktif dengan terlebih dahulu melakukan pencarian terhadap record tersebut. Jika data yang dicari ada, baru dapat dilakukan penghapusan / perubahan.

Contoh Kasus : Pembuatan aplikasi pemeliharaan data barang





Object Property Setting
Form Name FrmBarang
Caption Pemeliharaan Data Barang
TextBox Name txtKodeBarang
Text Kosongkan
TextBox Name txtNama
Text Kosongkan
TextBox Name txtHargaSatuan
Text Kosongkan
TextBox Name txtStok
Text Kosongkan
Frame Caption Kosongkan
CommandButton Name cmdAdd
Caption &Tambah
CommandButton Name cmdEdit
Caption &Rubah
CommandButton Name cmdDelete
Caption &Hapus
CommandButton Name cmdExit
Caption &Keluar


Listing Kode

Dim dbBarang As Database
Dim rsBarang As Recordset
Deklarasi variabel database dan recordset

Sub DisableBox()
txtNama.Enabled = False
txtNama.BackColor = vbButtonFace
txtHargaSatuan.Enabled = False
txtHargaSatuan.BackColor = vbButtonFace
txtStok.Enabled = False
txtStok.BackColor = vbButtonFace
End Sub
Prosedur DisableBox akan men-disable-kan textbox Nama, HargaSatuan dan Stok

Sub EnableBox()
txtNama.Enabled = True
txtNama.BackColor = vbWhite
txtHargaSatuan.Enabled = True
txtHargaSatuan.BackColor = vbWhite
txtStok.Enabled = True
txtStok.BackColor = vbWhite
End Sub
Prosedur EnableBox akan meng-enable-kan textbox Nama, HargaSatuan dan Stok

Sub ClearBox()
txtKodeBarang.Text = ""
txtNama.Text = ""
txtHargaSatuan.Text = ""
txtStok.Text = ""
txtKodeBarang.SetFocus
End Sub
Prosedur ClearBox akan membersihkan textbox KodeBarang, Nama, HargaSatuan dan Stok serta merubah focus ke KodeBarang.

Sub ClearBox2()
txtNama.Text = ""
txtHargaSatuan.Text = ""
txtStok.Text = ""
End Sub
Prosedur ClearBox2 akan membersihkan textbox Nama, HargaSatuan dan Stok.







Private Sub cmdAdd_Click()
rsBarang.AddNew
rsBarang!KodeBarang = txtKodeBarang
rsBarang!Nama = txtNama
rsBarang!HargaSatuan = txtHargaSatuan
rsBarang!Stok = txtStok
rsBarang.Update
ClearBox
DisableBox
cmdAdd.Enabled = False
End Sub
Jika user klik tombol Add, method AddNew akan menyediakan tempat untuk data / record baru. Selanjutnya field-field akan diisi berdasarkan textbox yang bersangkutan. Setelah itu method Update akan melakukan penyimpanan, panggil prosedur ClearBox dan DisableBox, disable-kan tombol Add.

Private Sub cmdDelete_Click()
rsBarang.Delete
rsBarang.MoveFirst
ClearBox
cmdEdit.Enabled = False
cmdDelete.Enabled = False
End Sub
Jika user klik tombol Delete, data aktif yang ditampilkan di layar akan dihapus, lalu panggil prosedur ClearBox dan disable-kan tombol Edit dan Delete. Untuk menghapus data sebelumnya jalankan terlebih dahulu fasilitas pencarian untuk mencari dan memindahkan pointer record ke record yang ingin dihapus tersebut.

Private Sub cmdEdit_Click()
If cmdEdit.Caption = "&Rubah" Then
EnableBox
cmdEdit.Caption = "&Simpan Perubahan"
cmdDelete.Enabled = False
Else
rsBarang.Edit
rsBarang!KodeBarang = txtKodeBarang
rsBarang!Nama = txtNama
rsBarang!HargaSatuan = txtHargaSatuan
rsBarang!Stok = txtStok
rsBarang.Update
ClearBox
DisableBox
cmdEdit.Caption = "&Rubah"
cmdEdit.Enabled = False
End If
End Sub
Jika captionnya “Rubah”, penekanan tombol akan memanggil prosedur EnableBox, merubah Caption tombol menjadi “Simpan Perubahan” dan men-disable-kan tombol Delete.

Jika captionnya “Simpan Perubahan”, simpan perubahan data ke dalam database, panggil ClearBox, DisableBox, rubah caption menjadi “Rubah” dan disablekan tombol tersebut.

Private Sub cmdExit_Click()
Unload Me
End Sub
Tombol Exit akan membawa user keluar dari program.

Private Sub Form_Load()
Set dbBarang = OpenDatabase(App.Path + "\glosell.mdb")
Set rsBarang = dbBarang.OpenRecordset("TbBarang")
DisableBox
cmdAdd.Enabled = False
cmdEdit.Enabled = False
cmdDelete.Enabled = False
End Sub
Buka database dan recordset, panggil DisableBox, disable-kan tombol Add, Edit dan Delete.

Private Sub txtKodeBarang_Change()
If Len(txtKodeBarang) < 8 Then
ClearBox2
DisableBox
cmdAdd.Enabled = False
Exit Sub
End If
rsBarang.Index = "IdxKodeBarang"
rsBarang.Seek "=", txtKodeBarang
If Not rsBarang.NoMatch Then
txtNama.Text = rsBarang!Nama
txtHargaSatuan.Text = rsBarang!HargaSatuan
txtStok.Text = rsBarang!Stok
cmdEdit.Enabled = True
cmdDelete.Enabled = True
Else
EnableBox
ClearBox2
cmdAdd.Enabled = True
End If
End Sub

Private Sub txtKodeBarang_KeyPress(KeyAscii As Integer)
KeyAscii = Asc(UCase(Chr(KeyAscii)))
End Sub

Private Sub txtNama_KeyPress(KeyAscii As Integer)
KeyAscii = Asc(UCase(Chr(KeyAscii)))
End Sub


Aplikasi Database dengan 2 Tabel atau Lebih

Dalam pembuatan aplikasi database, ada kemungkinan pemakaian database dengan 2 tabel atau lebih. Misalnya dalam aplikasi penjualan, diperlukan tabel Pelanggan, Barang dan Transaksi. Dimana ketika kita melakukan Transaksi Penjualan, Pelanggan yang membeli dan Barang yang dibelinya akan kita simpan ke dalam tabel Transaksi.
Untuk lebih jelasnya diberikan contoh kasus sebagai berikut :
Buatlah sebuah aplikasi penjualan dengan menggunakan database Access yang terdiri dari 3 tabel tbPelanggan, tbBarang dan tbTransaksi dengan ketentuan field-field sebagai berikut:

Tabel tbPelanggan
Field Name Field Type Field Size
KodePelanggan Text 5
Nama Text 20
Alamat Text 100
Telepon Text 8
Tabel diindex berdasarkan field KodePelanggan dengan nama index idxKodePelanggan

Tabel tbBarang
Field Name Field Type Field Size
KodeBarang Text 5
Nama Text 20
Harga Currency
Stok Integer
Tabel diindex berdasarkan field KodeBarang dengan nama index idxKodeBarang

Tabel tbTransaksi
Field Name Field Type Field Type
NoTrans Text 5
Tanggal Date/Time
KodePelanggan Text 5
KodeBarang Text 5
Jumlah Integer
Total Currency
Tabel diindex berdasarkan field NoTrans dengan nama index idxNoTrans

Selanjutnya, buatlah form Menu Utama, Data Pelanggan ,Data Barang dan Transaksi.
Input Kode Barang dan Kode Pelanggan pada form Transaksi dilakukan dengan memilih data yang ada dari dropdown yang tersedia. Untuk itu kita mempergunakan DBCombo dari Microsoft Data Bound List Controls 6.0.



Object Type Property Setting
Data Name dtaPelanggan
Caption Pelanggan
DatabaseName c:\vb\data.mdb
RecordSource tbPelanggan
Visible False
DBCombo Name dbcKodePelanggan
ListField KodePelanggan
RowSource dtaPelanggan
Style 2 - dbcDropDownList
Data Name dtaBarang
Caption Barang
DatabaseName c:\vb\data.mdb
RecordSource tbBarang
Visible False
DBCombo Name dbcKodeBarang
ListField KodeBarang
RowSource dtaBarang
Style 2 - dbcDropDownList



Deklarasikan recordset pencarian pada General Declaration:
Public rsBarangCari as Recordset
Public rsPelangganCari as Recordset

Set recordset dengan tabel database pada Form_Load (asumsi : db adalah variabel untuk database yang telah diset ke file database)
Set rsBarangCari = db.OpenRecordset(“tbBarang”)
Set rsPelangganCari = db.OpenRecordset(“tbPelanggan”)
rsBarangCari.Index = “idxKodeBarang”
rsPelangganCari.Index = “idxKodePelanggan”

Pada event Click dbcKodePelanggan ketikkan:
Private Sub dbcKodePelanggan_Click(Area As Integer)
If Area = dbcListArea then
rsPelangganCari.Seek "=",dbcKodePelanggan.Text
txtNamaPelanggan.Text = rsPelangganCari!Nama
End If
End Sub

Pada event Click dbcKodeBarang ketikkan:
Private Sub dbcKodeBarang_Click(Area As Integer)
If Area = dbcListArea then
rsBarangCari.Seek "=",dbcKodeBarang.Text
txtNamaBarang.Text = rsBarangCari!Nama
txtHargaSatuan.Text = rsBarangCari!Harga
End If
End Sub

Setelah program dijalankan, bukalah form Transaksi. Perhatikan bahwa kita cukup memilih KodePelanggan dari dropdown yang tersedia maka NamaPelanggan akan terisi secara otomatis. Hal ini berlaku pula jika kita memilih KodeBarang dari drop down yang tersedia, Namabarang dan Harga Satuan akan terisi secara otomatis.
Adapun untuk penyimpanan, yang kita simpan adalah KodePelanggan (didapat dari dbcKodePelanggan.Text) dan KodeBarang (didapat dari dbcKodeBarang.Text).



Pembuatan Laporan pada Visual Basic

Pendahuluan

Pembuatan report / laporan dimaksudkan agar user dapat menghasilkan keluaran / output berupa cetakan ke atas kertas. Laporan ini biasanya diperlukan oleh para manajer untuk pengambilan keputusan-keputusan.
Sebelumnya pembuatan laporan harus menggunakan program dari luar seperti Seagate Crystal Report, atau dengan mengkoding sendiri semua langkah-langkah dari pembacaan data, looping, pencetakan dan format laporannya. Tentu saja pembuatan laporan dengan cara koding seperti ini tidak mudah karena diperlukan berlembar-lembar kertas agar dapat dicapai format laporan yang diinginkan.
Untunglah Microsoft menyadari hal ini dan memasukkan fitur pembuatan laporan pada Visual Basic versi 6, yaitu Microsoft Data Report Designer. Dengan fitur ini, programmer dapat dengan mudah membuat laporan karena sifatnya yang WYSIWYG dan mirip seperti pembuatan form pada umumnya. Laporan yang dihasilkan pun defaultnya hanya di-preview, sehingga dapat mengurangi penggunaan kertas yang tidak perlu untuk mencoba melihat hasilnya. Laporan juga dapat dikonversikan ko format umum seperti HTML.


Pembuatan Laporan dengan MS Data Report Designer

Buat project baru (standard exe) pada Visual Basic. Pilih menu Project  Add Data Environment untuk menambahkan Data Environment pada project.



Klik kanan pada Connection1 dan pilih Properties. Pada window yang muncul kemudian, pilih Microsoft Jet 4.0 OLE DB Provider lalu klik Next. (Jika tidak ada, dapat juga digunakan Microsoft Jet 3.51 OLE DB Provider)
Catatan: Microsoft Jet 4.0 OLE DB Provider dapat ditemukan apabila di komputer telah terinstall MS Access 2000.


Isikan path dan nama file database (*.mdb) atau tekan tombol … untuk mencari filenya (browse). Setelah itu tekan tombol Test Connection untuk mengetes apakah sudah dapat terkoneksi dengan database tersebut dan klik OK.

Klik kanan kembali pada Connection1 dan pilih Add Command



Klik kanan pada Command1 untuk menampilkan form berikut



Pilih option Database Object lalu pilih Table dari dropdown di sebelahnya. Setelah itu pilih nama tabel pada Object Name. Klik Apply lalu OK.
Tambahkan sebuah Data Report dengan memilih Project  Add Data Report



Klik dan tahan Command1 pada Data Environment, lalu drag ke Data Report pada Detail (Section1) sehingga tampilan Data Report menjadi seperti dibawah ini.



Perhatikan bahwa semua field dari tabel telah berada pada Report. Selanjutnya atur posisinya sesuai keperluan.
Langkah selanjutnya adalah menentukan sumber data untuk Data Report tersebut. Untuk itu pilih property DataSource pada Data Report dan pilih DataEnvironment1 pada dropdown yang tersedia.
Setelah itu pilih Command1 pada dropdown property DataMember. Tambahkan sebuah form pada project. Pada Form_Load ketikkan kode berikut:

DataReport1.Show

Jika langkah-langkah diatas telah dijalankan dengan benar, maka ketika program dijalankan, datareport1 akan muncul.



Catatan : 2 buah Icon yang berada diatas kegunaannya berturut-turut adalah untuk mencetak dan untuk export laporan yang ada ke format lain, misalnya, HTML.

Pembuatan Laporan dengan Menggunakan Crystal Report.

Jika di dalam Visual Basic versi 5 terdapat pilihan untuk menginstall Crystal Report, maka pada Visual Basic versi 6 pilihan tersebut dihilangkan. Hal ini mungkin dilakukan karena Visual basic versi 6 sudah mempunyai Data Report Designer yang dapat digunakan untuk pembuatan laporan.
Namun demikian bukan berarti kita tidak dapat menggunakan Crystal Report. Crystal Report dapat ditemukan pada CD instalasi Visual Basic pada folder/direktory "D:\Common\Tools\VB\Crysrept\" (ganti D dengan drive CDROM Anda). Setelah berada di dalam folder/direktory ini, jalankan file Crystl32.exe untuk menginstall Crystal Report.
Setelah diinstall, Crystal Report dapat Anda temui pada menu Add-Ins Visual Basic, yaitu Report Designer.

Menjalankan Crystal Report
Pilih menu Add-InsReport Designer untuk menampilkan window utama Crytal Report seperti dibawah ini.




Membuat Report Baru
Pilih menu File  New untuk menampilkan windows berikut ini



Klik pada tombol Standard untuk menampilkan window Report Expert.



Memasukkan Database
Pada tab Step1: Tables, klik pada Data File untuk menampilkan window Choose Database File. Di window ini Anda dapat mem-browse direktory untuk mencari file database yang akan dipakai sebagai sumber data dari report yang akan kita buat.


Setelah file database yang diinginkan ditemukan, tekan tombol Add untuk menampilkan kembali tab Step1: Tables.

Menambahkan Tabel
Pada tab Step1: Tables, pilihlah tabel yang ingin dimasukkan ke dalam report, lalu klik Next >>.



Melihat/Modifikasi Relasi Tabel-Tabel



Jika tabel yang dimasukkan lebih dari satu, maka pada tab 2: Links anda dapat melihat/memodifikasi hubungan antara tabel-tabel. Selanjutnya tekan Next >>.

Menambahkan Field-field
Pada tab 3: Fields, Anda dapat memilih field-field mana saja yang ingin ditampilkan di dalam report. Terlebih dahulu klik field-nya pada Database Fields lalu klik Add ->, atau klik All -> untuk memasukkan semua field. Klik Next >>.



Menentukan Sortir Data
Pada tab 4: Sort, Anda dapat memilih field yang akan di sort dan ordernya. Pada gambar terlihat bahwa laporan akan diurutkan berdasarkan Field KodeBarang secara menaik (Ascending).



Menentukan Field yang akan di Total
Pada tab 5: Total, Anda dapat memilih field-field yang akan ditotalkan.



Memilih Field Filter
Pada tab 6: Select, Anda dapat memilih field yang akan difilter. Sebagai acuan, yang biasanya dipilih adalah field yang di-index.



Memilih Report Style
Pada field 7: Style, Anda dapat memberi judul pada laporan yang Anda buat. Anda juga dapat memilih style dari laporan Anda, apakah bentuk Standard, Table, dsb. Gambar style yang dipilih akan ditampilkan di sebelah kanan. Setelah itu Anda dapat mengklik Preview Report untuk melihat hasil laporan yang Anda buat.



Gambar Preview Report dapat dilihat seperti gamabr dibawah ini.


Jika Anda pilih tab Design maka Anda dapat merubah desain dari laporan yang baru Anda buat.

Merubah Desain Report



Di dalam tab Design ini Anda dapat menambahkan Field dari Tabel, Text Field, sampai dengan menambahkan gambar pada laporan Anda.

Menambahkan Field
Untuk menambahkan field, pilih menu InsertDatabase Field. Pada window yang tampil, pilih field yang ingin di-insert lalu klik Insert.


Jika Anda ingin menambahkan tulisan pada report. Pilih menu InsertText Field. Pada window yang keluar, isikan teks yang akan ditampilkan.



Klik Accept, setelah itu letakkan Text Field di tempat yang diinginkan. Pilih tab Preview untuk menampilkan report dengan Text Field yang baru dimasukkan.

Merubah Format Tanggal
Di dalam tab Design kita dapat juga merubah format tampilan dari field tanggal. Contohnya merubah format tanggal dari "dd/mm/yyyy" menjadi "dd-mm-yyyy". Klik kanan pada Field Tanggal lalu pilih Change Format.
Pada window yang tampil, Anda dapat merubah format tampilan dari tanggal tersebut.
- Use Windows Default Format : field tanggal tersebut akan mengikuti format dari penanggalan system Windows.
- Suppress if Duplicated : apabila ada dua nilai yang sama, yang akan ditampilkan hanya satu nilai.
- Hide when Printing : jika report tersebut diprint, field tidak akan ikut tercetak.
- Alignment : Left (rata kiri), Center (rata tengah), Right (rata kanan), atau Default (standar).
- MDY : field akan berformat "mm-dd-yyyy", DMY berformat "dd-mm-yyyy" serta YMD akan berformat "yyyy-mm-dd".
Anda dapat memilih format angka bulan, tanggal dan tahun pada dropdown yang tersedia. Anda juga dapat sekaligus merubah karakter pemisah tanggal, bulan dan tahun.
Setelah perubahan selesai, klik OK untuk kembali ke tab Design.



Setelah kembali pada tab Design, perubahan yang dilakukan langsung diterapkan.

Merubah Format Angka Currency
Pada tab Design, klik kanan pada Field HargaSatuan dan pilih Change Format.



- Use Windows Default Format : Format Angka akan mengikuti format System Windows Anda.
- Suppress if Duplicated : ahnya menampilkan satu nilai walaupun ada nilai yang sama.
- Suppress if Zero : apabila jika nilainya 0 maka field tidak akan diisi.
- Hide when Printing : nilai tidak akan tercetak.
- Decimals : memilih format nilai desimal.
- Rounding : memilih pembulatan nilai.
- Negatives : memilih format tampilan nilai negatif.
- Currency Symbol : akan ditambahkan simbol Mata Uang pada nilai.
- One Symbol Per Page : hanya akan menampilkan satu simbol mata uang per halaman.
- Fixed : Simbol Mata Uang berada di kiri sedangkan nilai angka berada di kanan, sehingga kemungkinan ada spasi antara simbol dan nilai.
- Floating : simbol mata uang dan nilai berdekatan, rata kanan sehingga kemungkinan ada spasi di sebelah kiri simbol mata uang.
- Position : menentukan letak simbol mata uang.
- Decimal Separator : menentukan pemisah angka desimal
- Thousands Separator : menentukan pemisah angka ribuan
- Leading Zero : menentukan apakah ada angka 0 di depan.
Setelah perubahan selesai dilakukan, klik OK.

Menambah Gambar pada Laporan
Untuk menambah gambar pada laporan, pilih menu InsertPicture. Cari file yang diinginkan lalu klik OK. Selanjutnya letakkan gambar di tempat yang diinginkan.

Hasil dari perubahan diatas dapat di lihat pada gambar dibawah ini.



Setelah modifikasi selesai, simpan report dengan nama file : "Laporan Data Barang.rpt".

Memanggil Report dari Visual Basic
Pertama-tama yang perlu dilakukan ialah menambahkan Crystal Report Control. Tekan Ctrl+T dan tandai Crystal Report Control 4.6 untuk menampilkan icon Crystal Report di Toolbox.
Langkah selanjutnya adalah menempatkan control pada form. Untuk itu buka lagi project Aplikasi Pemeliharaan Data Barang. Tempatkan sebuah CommandButton dan sebuah Crystal Report Control 4.6.

Object Property Setting
CommandButton Name cmdLaporan
Caption &Laporan
Crystal Report Control 4.6 Name rptLaporan




Pada event Click cmdLaporan ketikkan kode berikut:

rptLaporan.ReportFileName = app.path & _
"\Laporan Data Barang.rpt"
rptlaporan.PrintReport

Jalankan program. Tekan tombol Laporan, maka akan muncul form Crystal Report yang berisikan laporan data barang yang kita buat tadi.

Otomatisasi Kantor (OA)

Penggunaan mesin untuk menjalankan tugas fisik yang biasanya dilakukan oleh manusia yang terdiri atas semua system elektronik formal ataupun informal terutama yang berkaitan dengan komunikasi antara orang orang yang berada di dalam perusahaan dan di luar perusahaan.

Aplikasi OA
• Word Processing
• Electronic Mail
• Voice Mail
• Electronic Calendering
• Audio Conferencing
• Video Conferencing
• Computer Conferencing
• Facsimile Transmission
• Video Text
• Image Storage and Retrieval
• Dekstop Publishing


Word Processing

Penggunaan suatu peralatan elektronik yang secara otomatis melakukan beberapa tugas yang diperlukan untuk membuat dokumen ketik atau cetak.


Electronic Mail

Penggunaan komputer jaringan yang memungkinkan pemakai untuk mengirim, menyimpan dan menerima pesan.




Voice Mail

Penggunaan pesawat telepon untuk mengirim, menyimpan dan menerima pesan.


Electronic Calendering

Pembuatan kalender, untuk menyusun jadual acara acara, pertemuan pertemuan, dengan menggunakan komputer.


Audio Conferencing

Penggunaan peralatan komunikasi suara untuk membuat hubungan audio diantara orang yang tersebar secara geografis untuk melakukan konferensi.


Video Conferencing

Melengkapi signal audio dengan signal video. Peralatan Televisi digunakan untuk mengirim dan menerima signal video dan audio.


Computer Conferencing

Penggunaan komputer jaringan sehingga memberi kemampuan seseorang untuk melakukan pertukaran informasi selama terjadinya konferensi.


Facsimile Transmission

Penggunaan peralatan khusus yang dapat membaca tampilan dokumen pada suatu ujung komunikasi dan membuat salinan di ujung lainnya.


Video Text

Penggunaan komputer untuk tujuan memberikan tampilan materi secara textual pada layar CRT.


Image Storage and Retrieval

Penyimpanan dan pemanggilan tampilan dapat menggunakan microfilm, dan dapat juga menggunakan Electronic Image Management (EIM) yaitu terdiri OCR, workstation, server jaringan, penyimpanan dan peralatan output.


Dekstop Publishing


Dekstop Publishing adalah pembuatan output cetak yang kualitasnya hampir sama dengan yang dihasilkan oleh type setter.

Tutorial Sistem Operasi MS-DOS

Ragil Turyanto
ragilt@telkom.net
I. PENDAHULUAN
I.1 Apakah Sistem Operasi ?
Sistem Operasi bisa didefinisikan sebagai:
1. Perangkat Lunak yang bertindak sebagai perantara antara pemakai computer(user)dengan
perangkat keras(Hardware)
Pemakai computer dibagi menjadi:
a. Common user :pengguna computer biasa.
b. Programmer :Seorang yang membuat aplikasi/program
c. Aplikasi(program) :Sesorang yang menjadi operator pengguna program.
2. Tujuan dari adanya operating system adalah:
a. Menjalankan program-program dari user dan membantu user dalam menggunakan
computer.
b. Menyediakan sarana sehingga pemakaian computer menjadi mudah (convenient).
c. Memenfaatkan perangkat keras computer yang terbatas secara efisien(resource manager).
I.2 Komponen Sistem Komputer
1. Hardware berfungsi menyediakan “basic computing resources”(CPU,memory,I/O devices).
2. Operating system berfungsi mengendalikan/mengkoordinasi pemakaian hardware oleh
berbagai aplikasi/program dari users.
3. Applications Programs menggunakan system resources untuk menyelesaikan masalah
komputasi dari users(compilers,database system,video games,business programs).
4. Users(people,machines,other computers).
1
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2004 IlmuKomputer.Com
Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan
secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus
atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin
terlebih dahulu dari IlmuKomputer.Com.
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2004 IlmuKomputer.Com
Dilihat dari beberapa penjelasan diatas dimanakah posisi DOS itu?
DOS menempati posisi sebagai operating system yang menggunakan CUI(Character User
Interface). Dalam hal ini DOS yang saat ini telah tergantikan/diperbarui denagan adanya
Microsoft Windows versi 9x, 2k, dan sebagainya yang berbasiskan GUI (Grafical user
Interface).
2
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2004 IlmuKomputer.Com
Beberapa Fungsi dari Operating system (DOS) adalah:
1. Mengorganisasikan atau mengendalikan kegiatan computer
2. Mengatur Memori
3. Mengatur proses input dan output data
4. Menegement file
5. Management directory
DOS yang akan kita bahas disini adalah MSDOS Versi 6.22. Beberapa Utilitas MSDOS Versi
6.22 sbb:
1. Memiliki fasilitas doublespace untuk mengkompresi disk dan fasilitas drivespace yang ada
pada fasilitas doublespace.Digunakan untuk menyimpan informasi untuk file yang dikompres
dalam format yang berbeda.
2. Fasilitas Scandisk.Utility yang digunakan untuk mendiagnosa dan memperbaiki disk yang
rusak baik yang dikompressi atau tidak.Memperbaiki crosslinks dan cluster yang hilang serta
memperbaiki kerusakan phisik disk.
3. Fasilitas Smartdrive. Digunakan untuk mengamankan data,dengan cara tidak menunjukkan
prompt dahulu sebelum data direkam.
4. Fasilitas Diskcopy. Berfungsi untuk mengkopi satu disket ke disket lainnya.
5. Microsoft Defragmanter.menata letak file dan directory agar lebih cepat dalam pencarian
file.
Tampilan DOS Versi 6.22
3
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2004 IlmuKomputer.Com
II. Pengolahan File dan Directory
Dalam pengoperasian DOS terdapat Command-command/perintah yang dikelompokkan
dalam 2 kelompok yaitu:
1. Internal Command
Adalah perintah yang tidak lagi membutuhkan file khusus,karena semua instruksi
internal sudah ditampung dalam file command.com
2. External Command
Untuk mempermudah mampelajari fasilitas DOS maka tiap perintah sudah terdapat file
Help Untuk menjalankannya bisa digunakan perintah seperti contoh berikut:
A:\>Copy/?
Atau
A:\>help copy
Maka akan mendapatkan hasil pada layar sebagai berikut :
Copy
Perintah ini digunakan untuk menyalin atau mengkopy file. Bentuk umum perintah ini
adalah sebagai berikut :
Copy [file_asal] [file_tujuan]
Contoh :
A:\>copy a:\tugas c:\latdos
Perintah diatas menunjukan perintah untuk mengkopi file pada directory tugas di
disket ,dan disalin atau dicopykan ke directori c:\latdos
4
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2004 IlmuKomputer.Com
Hasil perintah diatas sbb:
Pada gambar diatas menunjukkan bahwa proses pengcopy-an berhasil yaitu berupa file
TUGASM~1.doc
Contoh lainnya:
A:\>copy a:*.* c:\latdos
Digunakan untuk meng-copy semua file dari drive a ke c:\latdos
A:\>copy ??g*.* c:\latdos
Digunakan untuk meng-copy semua file yang huruf ketiganya g ke c:\latdos.
DEL
Berfungsi untuk menghapus atau mendelete file. Bentuk umum :
Del[nama_file]
Contoh:
C:\latdos>del *.doc {digunakan untuk menghapus semua file yang berektensi
doc}
Gambar sebelum di delete.
Gambar setelah dilakukan perintah del*.doc
5
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2004 IlmuKomputer.Com
Lihat isi directory dengan dir
Terlihat bahwa file Tugasm~1.doc sudah tidak ada!
DIR
Bentuk umumnya :
DIR(drive:)(path)(filename)(/p)(/w)(/a)((:atribs))(/o)((:)(/s)(/b)Perintah dir digunakan untuk melihat isi sebuah directory.
 /p :untuk menampilkan nama file per halaman(page).
 /w :untuk menampilkan nama file secara mendatar/melebar (wide).
 /a :menampilkan semua file terutama file yang dihidden dengan attribute+h
(Hidden).
 /o :untuk menampilkan file dalam bentuk terurut:
o n berdasarkan nama file (alphabet).
o e berdasarkan tipe file (extension).
o S berdasarkan ukuran dari kecil ke yang besar
o D berdasarkan tanggal dan waktu
o – untuk mengembalikan instruksi.
 /s :untuk menampilkan file dan root directory sampai sub-directory.
 /b :untuk menampilkan file dan directory perbaris.
 /l :untuk menampilkan file atau directory dalam bentuk huruf kecil.
 /c :untuk menampilkan rasio pengkompresan.
Contoh:
C:\>dir
Menampilkan file-file dalam root directory
6
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2004 IlmuKomputer.Com
REN
Digunakan untuk mengubah (Rename) nama file dengan file yang baru.Perintah ini tidak
akan mengubah isi dari file tersebut. Bentuk umumnya:
REN
Contoh:
C:\>ren tugasm~1.doc tugasku.doc
Perintah diatas berarti mengubah nama file dari tugasm~1.doc menjadi tugasku.doc
Setelah di rename maka akan menghasilkan berikut ini :
7
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2004 IlmuKomputer.Com
VOL
Perintah ini digunakan untuk menampilkan Volume label atau nomor seri dari sebuah
disk.
Contoh:
A:\>Vol
TYPE
Digunakan untuk menampilkan file text.perintah ini hanya bisa digunakan untuk satu file
saja dan hanya untuk file text.
Contoh:
A:\>type surat.txt {diasumsikan file surat.txt ada di disket}
Maka akan menghasilkan.
XCOPY
Bentuk Umum:
XCOPY SUMBER [DESTINATION] [/Y|-Y] [/A|/M] [/D:DATE] [/P] [/S] [/E] [/V][/W]
Keterangan :
8
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2004 IlmuKomputer.Com
DESTINATION diisi dengan subdir letak file secara lengkap.
/Y :Untuk tidak menampilkan pesan jika terjadi penimpaan file.
/-Y :Untuk menampilkan pesan jika terjadi penimpaan file.
/A :Menyalin hanya pada file yang berattribut archieve(arsip).
/M :Menyalin file yang telah diberi attribute archieve.Switch ini berbeda dengan /A
karena Switch /M merubah attribute file asal.
/D :date menyalin hanya file yang dimodivikasi pada tanggal yang telah
dispesifikasikan.
/P :digunakan agar MS-DOS menanyakan terlebih dahulu setiap aktifitas XCOPY.
/S :Menyalin suatu diraktori berikut seluruh file dan subdirektori didalamnya .
Kecuali direktori kosong.
/E :Digunakan bersama switch /S yang fungsinya untuk menyalin suatu direktori
berikut sub-sub directory didalamnya termasuk direktori yang kosong.
/V :untuk memeriksa setiap file yang disalinkan tersebut sama dengan file asal.
/W :Digunakan agar MS-DOS menampilkan pesan-pesan terlebih dahulu dan
menanyakan tindakan selanjutnya,sebelum xccopy menyalin file-file tersebut.
Contoh:
A:\>xcopy a: c: /s/e
Untuk menyalin file-file dari A: ke C: termasuk termasuk subdirektori kosong.
Proses pengkopian sukses sebanyak 40 file yang di copy ke C:
9
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2004 IlmuKomputer.Com
MOVE
Perintah ini digunakan untuk memindahkan satu atau beberapa file pada tempat yang kita
inginkan.Instruksi Move selain untuk memindahkan file,juga bisa mengganti nama
direktori dan nama file yang dipindahkan. Bentuk Umum:
MOVE [drive:] [path] [filename], [drive] [filename[…]] destination
Parameter:
[drive:]][path]filename : menspesifikasikan lokasi dan nama dari file-file yang kita
pindahkan.
Contoh:
A:\>MOVE A:\tugas tugasm~1.doc C:\latdos
Artinya memindahkan file command.com ke dalam sub direktori latdos di drive C:
Catatan:
Instruksi diatas hanya dapat berjalan jika file move.exe ada pada dos anda dan berada di
root direktori atau berada didirectori lain dengan catatan direktori tersebut telah diberi
path.
ATTRIB
Bentuk umumnya :
ATTRIBUT(+R|-R) (+A|-A) (+S|-S)( +H|-H) ((drive:)(path) filename) (/S)
Digunakan untuk mengubah file permission,misalnya membuat file berattribut read
only,Hidden dan sebagainya
Parameter :
(drive:)(path)filename menentukan letak dan nama dari file yang akan diubah.
+ :Mengadakan suatu attribute.
- :menghilangkan attribute.
R :Mengubah attribute file menjadi Read Only.File yang telah diubah menjadi
readonly tidak dapat diubah diganti ataupun dihapus.
A :mengubah attribute file menjadi Archieve (file yang telah memiliki arsip).
S :Mengubah attribute menjadi system.
H :mengubah attribute menjadi hidden.
/s :memproses file pada direktori maupun seluruh sub direktori.
Contoh:
C:\>attrib+h+r C:\latdos\*.*
Artinya:membuat seluruh file pada subdirektori data manjadi hidden(tersembunyi) dan
read only(tidak dapat diubah).
10
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2004 IlmuKomputer.Com
MD|MKDIR (Make directory)
Bentuk umum:
MD [Nama_direktory]
Contoh:
C:\>md dos622
C:\>md data
Untuk melihat direktori yang telah dibuat ketikkan: dir
CD /CHDIR
Change directory atau pindah directory.
Perintah ini digunakan untuk pindah directory atau mengubah directory aktif.
Contoh:
C:\>cd dos622
Terlihat sekarang bahwa direktori yang aktif adalah direktori dos622
RD (Remove Directory)
Bentuk Umum:
RD [nama_sub_directory]
Perintah Rd digunakan utuk menghapus subdirectory.Syarat agar bisa menghapus sebuah
directory adalah:
11
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2004 IlmuKomputer.Com
 Posisi penghapusan subdirectory yang akan dihapus harus berada diluar dari
subdirektori tersebut.
 Direktori yang akan dihapus harus benar-benar kosong.Jika tidak kosong gunakan
insstruksi del*.*
Kemudian Perintah RD Bisa digunakan.
Kemudian Hapus directory dos622
DELTREE
Bentuk Umum:
DELTREE (/Y)(drive:)path
 Drive path menentukan letak dan nama direktori yang akan dihapus.
 Switch /y agar perintah deltree tidak menampilkan konfirmasi penghapusan
Contoh:
a:\>deltree c:\data
12
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2004 IlmuKomputer.Com
III.PERINTAH PADA LAYAR
DATE
Berfungsi untuk mengubah tanggal dari system dos.Bentuk/format pengisiannya adalah
mm-dd-yy atau bulan,tanggal,tahun.
CLS
Clear screen digunakan untuk membersihkan semua tulisan yang ada di layer computer.
Setelah menggunakan perintah cls maka tampilannya akan menjadi seperti gambar
dibawah ini :
TIME
Digunakan untuk merubah system waktu yang ada pada dos:
PROMPT
Bentuk umumnya:
PROMPT [prompt_text] [$parameter]
13
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2004 IlmuKomputer.Com
Parameter yang ada:
 $g :menempilkan karakter>
 $h :menghapus kerekter sebelumnya(berfungsi seperti backspace).
 $n :menampilkan default disk yang digunakan.
 $p :menampilkan posisi direktori yang sedang aktif dari drive default.
 $q :menampikan karakter “=”
 $t :menampilkan jam yang aktif
 $v :menampilkan versi MS-DOS yang dipakai.
 $$ :menampilkan karakter “$”.
 $_ :pindah baris (line feed).
 $1 :menampilkan karakter <.
 $b :menampilkan karakter !.
 $d :menampilkan tanggal yang aktif.
 $e :berfungsi sebagai tombol ESC.
Prompt di MS-DOS menunjukkan bahwa DOS siap menerima perintah. Secara default
bentuk prompt adalah :
C:>
Contoh penggunaan prompt:
Prompt $L$L Ragil Thea $G$G$_$_$P$G
Maka akan diperoleh hasil berikut ini :
Untuk selalu mendapatkan bentuk tanda prompt seperti yang anda inginkan maka kita
bisa menempatkan perintah prompt tersebut pada file AUTOEXEC.BAT
VER
Digunakan untuk menampilkan versi DOS yang digunakan.
Contoh:
C:\>ver
14
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2004 IlmuKomputer.Com
VERIFY
Bentuk Umum:
Verify ON/OFF
Digunakan untuk mengaktifkan atau menonaktifkan proses freifikasi system.
15
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2004 IlmuKomputer.Com
IV. PENANGANAN DISK
CHKDSK
Bentuk:
CHKDSK (drive:) ((path)filename) (/F) (/V)
Perintah ini digunakan untuk menampilkan status dari disk,kesalahan yang ditemukan
pada FAT(file system),keutuhan dari file dan disk,menampilkan total memory yang masih
tersedia,melihat sitemnya serta dapat juga memperbaikinya bila ada kesalahan.Jika
CHKDSK menjumpai adanya error maka akan memberikan pesan untuk tindak lanjutnya.
Parameter
/F :digunakan untuk memperbaiki kesalahan pada disk.
/V :digunakan untuk menampilkan setiap file di setiap directory
Instruksi CHKDSK hanya akan mengenal kesalahan fisik. Sehingga jika terjadi
kesalahan/error Cross-Linked CHKDSK tidak dapat memperbaiki kesalahan atau error
tersebut.
Gambar CHKDSK
DISKCOPY
Digunakan untuk membuat salinan disket.dalam DOS Versi 6.X perintah ini bisa
digunakan untuk menyalin satu sumber ke sumber lainnya
Bentuk Umum:
DISKCOPY (drive1:drive2:))(/1(/V)
Switches
/1 :menyaliln hanya pada satu bagian saja.
/V :menguji file yang telah disalin.
16
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2004 IlmuKomputer.Com
Contoh:
A:diskcopy A: A:
Mengkopy dari drive sumber A: ke A:
A:diskcopy A: B:
Mengkopi sumber A: ke B:
Note:
Instruksi diskcopy hanya dapat digunakan pada floppy disk.Diskcopy tidak bisa
digunakan untuk mengkopy dari dank e harddisk.
FDISK
Fdisk digunakan untuk mengetahui informasi tentang partisi harddisk yang dimiliki serta
dapat juga melakukan:
 Membuat partisi dan drive Logical (Logical Drive).
 Mengatur partisi yang aktif.
 Menghapus partisi dan logical drive.
Bentuk Umum:
FDISK/STATUS/MBR
Keterangan :
/status : Untuk menampilkan informasi tentang partisi dari sistemkomputer kita.
/mbr : Master Boot Record parameter ini bisa ditambahkan jika kita ingin memformat
hard disk yang terinfeksi Virus boot record.
Jika menggunakan FDISK maka data pada partisi yang akan diubah akan hilang jadi
backuplah terlebih dahulu
Menu Utama FDISK pada DOS 6.22
17
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2004 IlmuKomputer.Com
Dari Gambar diatas terdapat 4 Opsi yang disediakan oleh FDISK:
1. Create DOS Partition or Logical drive,berfungsi untuk membuat partisi DOS
atau drive Logical DOS.
2. Set Active partition, berfungsi untuk mengatur partisi yang akan diaktifkan.
3. Delete partition or Logical drive,berfungsi untuk menghapus partisi DOS atau
Logical Drive.
4. Display partition information,berfungsi untuk menampilkan informasi tentang
partisi.
Membuat Partisi DOS atau Logical Drive
Hardisk dapat dibuat partisi-partisi yang terdiri dari DOS INTi,partisi perluasan dos,dan
partisi bukan DOS.Untuk membuat masing masing partisi dilakukan dengan cara sbb:
 Partisi DOS INTI
b. Dari menu utama FDISK pilih pilihan [1] lalu tekan enter. Maka akan
muncul layer seperti gambar dibawah ini:
Kemudian pilih [1] kemudian tekan enter kembali.
Pilih [y] dan tekan enter ,fdisk akan mengambil seluruh ruang harddisk.Jika hanya ada
satu harddisk maka akan muncul:
18
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2004 IlmuKomputer.Com
Jika anda ingin membuat partisi DOS Inti yang hanya menempati sebagaian dari ruang
hard disk maka Ketikkan N,dengan demikian kita bisa membagi hard disk menjadi drive
C dan drive D.
Jika anda memilih N maka untuk membuat partisi akan ditampilkan layer seperti berikut:
Pada Komom create primary DOS Partition sis dengan keinginan anda misalnya setengah
dari total harddisk [1000] kemudian tekan Enter
19
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2004 IlmuKomputer.Com
Primary partition telah berhasil dibuat kemudian tekan ESC Untuk kembali ke menu
utama Created Partition or Logical Drive kemudian Pilih [1] dan enter stelah itu akan
muncul menu seperti gambar dibawah ini dan kemudian pilih [2] disertai Enter.
Setelah itu akan ditampilkan layer seperti berikut ini kemudian tekan enter:
Logical drive telah berhasil di buat untuk melanjutkan anda tinggal menekan ESC
20
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2004 IlmuKomputer.Com
Logical drive telah di buat dan menempati Menjadi Drive D: Kemudian tekan ESC
Kemudian anda akan kembali ke FDISK Option kemudian pilih [2] untuk menset partisi
yang aktif pilih 1 kemudian tekan Enter setelah muncul tampilan sbb tekan ESC untuk
melanjutkan.
21
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2004 IlmuKomputer.Com
Kemudian tekan ESC untuk keluar dari Fdisk
FORMAT
Bentuk Umum:
FORMAT drive:[/V[:Label]][/Q][/F:size][/B][/S]
FORMAT drive:[/V[:Label]][/Q][/U][/T:tracks/N:sector][/B|s]
FORMAT drive:[/Q][/U][/1][/4][/8][/B|S][/BACKUP]
/V :Menentukan Volume Label sebagai Identitas disk Panjang character <=11
/Q :Memformat Drive dengan cepet (Quick).
/U :cara ini digunakan untuk hardisk yang sering mengalami kesalahan baca dan tulis
/F:size :menentukan kapasitas disk yang akan di format.
/B :memberikan cadangan tempat untuk system operasi seperti IO.SYS dan
MSDOS.SYS pada disk yang baru di format.
/S :menyalin system operasi seperti file IO.SYS dan MSDOS.SYS dan
Command.Com dari system yang memiliki drive startup.
/T:tracks :menentukan jumlah tracks
/N:sector :menentukan jumlah sector per track operator /N digunakan bersama /T
tetapi tidak dapat digunakan bersam /F.
/1 :memformat pada satu sisi dari floppy disk.
/4 :memformat disket 51/4 inch
/8 :memformat disket 5 ¼ inch dengan 8sector per track.
22
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2004 IlmuKomputer.Com
Backup :instruksi ini disebut dengan undocumented instruction yang akan
memformat disket yang setelah menanyakan label kemudian akan secara otomatis menuju
prompt tanpa adanya Kalimat FORMAT ANOTHER [Y/N]
Contoh:
A:\>Format c: /V:Ragilt
SCANDISK
Bentuk Umum:
SCANDISK
[drive:][drive:][/all][checkonly|autofix[/nosave]|custom][/surface][/mono]
[/nosummary][/fragment][/undo]
Keterangan:
Drive :berisi drive yang akan dicheck
 /AUTOFIX :digunakan untuk mengecek dan memperbaiki jika ada
kerusakan tanpa meminta konfirmasi dari kita untuk memperbaiki atau tidak.
 /ALL :digunakan untuk menecek dan memperbaiki semua local
drive
 /CHECKONLY:digunakan untuk mengecek drive tanpa perbaikan.
 /CUSTOM :digunakan untuk menjalankan scandisk dengan
menggunakan konfigurasi dari file scandisk.ini
 /MONO :digunakan jika kita menggunakan monitor monochrome.
 /NOSAVE :digunakan untuk menghapus cluster yang rusak jika
ditemukan tanpa merekam data.
 /NOSUMARRY:digunakan untuk tampilkan hasil output tanpa full screen
untuk setiap kali pengecekan.
 /SURFACE :aotomatis cek permukaan disk sebelum mengecek lainnya.
 /UNDO :untuk membatalkan proses scandisk.
 /FRAGMENT :untuk mengecak file yang sudah didefragmentasi.
Contoh:
A:\>scandisk c:
Artinya mengecek drive c
C:\scandisk /all
Artinya mengecek semua drive yang ada.
23
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2004 IlmuKomputer.Com
Konfirmasi untuk melakukan Surface scan
Proses Surface scan
24
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2004 IlmuKomputer.Com
proses Surface Scan telah selesai
25

MEMULAI DOS (DISK OPERATING SYSTEM)

Proses Booting pada DOS
Pemasukan Tanggal Hari
Starting MS DOS…
Current date is sun 02-26-1999
Enter new date (mm-dd-yy) : _
Pengantar Komputer B Minggu ke 2 - 7 Halaman 1 dari 14
Bln Tgl Thn
Sistem operasi DOS memperkenakan karakter :
1. .(Titik)
2. /(Garis miring)
3. -(Minus)
Enter new date (mm-dd-yy) : 35-12-99↵
Invalid date
Enter new date (mm-dd-yy) :
Pesan kesalahan
Pemasukan Waktu
Current time is 6:26:19.98a
Enter new time :
Pengantar Komputer B Minggu ke 2 - 7 Halaman 2 dari 14
JJ MM DD SS
Current time is 6:26:19.98a
Enter new time : 18 10
18-10
18/10
Invalid time
Pesan kesalahan
PROMPT DOS
C:\>_ Kursor
Drive Aktif
SPESIFIKASI FILE
C:\Basica\Belajar\Latihan1.Bas
Pengantar Komputer B Minggu ke 2 - 7 Halaman 3 dari 14
Nama Drive Path Nama File Extension
ATURAN PENULISAN FILE
1. Nama file maksimal terdiri dari 8 karakter.
2. Nama ekstensi paling banyak terdiri dari 3 karakter.
3. Nama file dan nama ekstensi dipisahkan oleh titik.
4. Huruf kecil dan kapital dianggap sama.
SPESIFIKASI FILE GLOBAL
Spesifikasi File Global dapat menunjukan beberapa file, yaitu menggunakan :
a) Asterisk(*)
Asterisk berarti satu karakter atau lebih terdapat di nama file atau ekstensi, dimulai dengan posisi asterisk. Bila hanya satu asterisk dipakai, maka asteris ini menunjukkan seluruh nama file.
Contoh :
.Bat : Menunjukan semua file yang mempunyai extension
“Bat”.
Pengantar Komputer B Minggu ke 2 - 7 Halaman 4 dari 14
b) Tanda Tanya (?)
Tanda tanya (?) dipakai dalam nama file (dan ekstensi) untuk mewakili satu buah karakter.
Contoh :
??Be????.Bat : Menunjukan semua file yang huruf ke-2 dan ke-3 nya “Be” dan mempunyai extension “Bat”.
PERINTAH DASAR DOS
1. Perintah Internal
Perintah-perintah yang telah ada ketika memori komputer sudah berisi sistem operasi
Contoh :
DIR
COPY
DEL
REN
TYPE
PROMPT
MKDIR
CHDIR
RMDIR
2. Perintah Eksternal
Perintah - perintah yang memerlukan suatu file untuk memproses perintah tersebut.
Contoh :
LABEL
TREE
DELTREE
DISKCOPY
FORMAT
XCOPY
PERINTAH INTERNAL
DIR
Perintah untuk melihat isi suatu disket atau drive.
C:\>DIR (Enter)
Contoh:
Volume In Drive C is RITO
Directory of C:\
MASM EXE 8,424 04-09-99 5:00a
LINK EXE 65,777 07-07-99 1:49a
Pengantar Komputer B Minggu ke 2 - 7 Halaman 5 dari 14
Nama Nama Ukuran Tanggal Jam
File Ekstensi File Buat Buat
Variasi DIR
1. A:\>DIR/W (Enter)
Artinya : Melihat isi disk/drive A secara melebar.
2. A:\>DIR B:/P (Enter)
Artinya : Melihat isi disk/drive B secara perlayar.
Pengantar Komputer B Minggu ke 2 - 7 Halaman 6 dari 14
3. A:\>DIR D*.* (Enter)
Artinya : Menampilkan semua isi disk/drive A yang berhuruf depan D berextension bebas.
4. A:\>DIR B: *.COM (Enter)
Artinya : Menampilkan isi disk/drive B yang berekstensi COM
5. A:\>DIR ?O??????.* (Enter)
Artinya : Menampilkan semua isi disk/drive A yang berhuruf ke dua O.
COPY
Perintah untuk menyalin sebuah file atau beberapa file.
C:\>COPY (Enter)
Contoh :
1. A:\>COPY B:MUSIC.COM
Artinya: Menyalin file MUSIC.COM dari disk/drive B
ke disk/drive A.
Pengantar Komputer B Minggu ke 2 - 7 Halaman 7 dari 14
2. A:\>COPY B:*.COM
Artinya : Menyalin semua file yang berakhiran COM dari disk/drive B ke disk/drive A.
3. B:\>COPY BI*.* A:
Artinya : Menyalin semua file yang berhuruf depan BI dari disk/drive B ke disk/drive A.
DEL
Perintah untuk menghapus sebuah file atau beberapa file.
C:\>DEL (Enter)
Contoh :
1. A:\>DEL B:*.COM (Enter)
Menghapus semua yang berakhiran COM pada disk/drive B.
2, A:\>DEL B:*.* (Enter)
Artinya : Menghapus semua isi disk B.
Are you sure(Y/N) :
3. A:\>DEL B:D *.* (Enter)
Artinya : Menghapus semua yang berhuruf depan D pada disk B.
Pengantar Komputer B Minggu ke 2 - 7 Halaman 8 dari 14
RENAME
Perintah untuk mengubah nama file, dengan nama yang baru.
C:\>REN (Enter)
Contoh :
1. C :\> REN A: SOAL.123 A:UJI.123
Artinya : Mengubah nama file SOAL.123 di disk/drive A
menjadi UJI.123.
2. A:\> REN CLOCK.COM JAM.COM
Artinya : Mengubah nama file CLOCK.COM pada di disk A
menjadi JAM.COM
3. A:\> REN *.COM *.MOC
Artinya : Mengubah nama file yang berakhiran COM menjadi MOC.
Pengantar Komputer B Minggu ke 2 - 7 Halaman 9 dari 14
DISKCOPY
Perintah untuk menyalin seluruh isi disket.
C:\>DISKCOPY (Enter)
Contoh :
1. DISKCOPY A: A:
Artinya : Menyalin disket sumber dari A ke A.
2. DISKCOPY B: A:
Artinya : Menyalin disket sumber dari B ke A.
FORMAT
Proses ini akan membentuk ruang penyimpanan data baru pada disket yang diformat.
C:\>FORMAT (Enter)
Contoh :A:\> FORMAT B:/S/V
Insert new diskette for drive B:
And strike ENTER whwn ready
Formatting…. Format complete
System transferrend
Volume label(11 Character, ENTER for none)?
362496 bytes total disk space
62464 bytes used by system
30032 by available on disk
Format another[ y/n]?
Pengantar Komputer B Minggu ke 2 - 7 Halaman 10 dari 14
D I R E C T O R Y
Petunjuk penggunaan direktori
1. Kelompokkan file-file sejenis pada sebuah direktori sendiri.
2. Penamaan direktori sebaiknya sependek mungkin, mudah di ingat.
3. Sebaiknya antara program dan data diletakkan pada direktori terpisah.
4. Penggunaan subdirektori jangan terlalu berlebihan.
MEMBUAT SEBUAH DIREKTORI
Perintah untuk membuat sebuah direktory yaitu MD dari Make Directory
Contoh :
1. B:\> MD PAPA
B:\> DIR
PAPA
2. B:\> MD MAMA
B:\> DIR
PAPA
MAMA
MENGAKTIFKAN DIREKTORI
Perintah untuk mengaktifkan sebuah direktory yaitu CD dari Change Directory
Contoh :
B:\> CD PAPA
Pengantar Komputer B Minggu ke 2 - 7 Halaman 11 dari 14
KELUAR DARI SEBUAH DIREKTORI KE DIREKTORI UTAMA
Contoh :
B :\PAPA>CD\
MENGHAPUS SEBUAH DIREKTORI
Perintah untuk menghapus sebuah direktory yaitu RD dari Remove Directory
Contoh :
B:\> RD PAPA
MELIHAT POHON DIREKTORI
Perintah untuk melihat sebuah direktory yaitu TREE
Contoh :
A:\> TREE B : (Enter)
MENGHAPUS POHON DIREKTORY
Kalau suatu direktory mempunyai subdirektori, penghapusan direktori menjadi sangat kompleks bila menggunakan perintah DEL. Untuk mempermudah penghapusan direktori berserta subdirektorinya, DOS menyediakan perintah DELTREE.
Pengantar Komputer B Minggu ke 2 - 7 Halaman 12 dari 14
BATCH PROCESSING
PROGRAM BATCH (FILE BATCH)
Adalah kumpulan perintah-perintah DOS yang disimpan pada file teks, dengan extension BAT.
Perintah-perintah BATCH
Perintah
Keterangan
ECHO
Menampilkan pesan ke layar atau menghidupkan / mematikan fasilitas penggemaan perintah.
TIME
Menampilkan prompt waktu
DATE
Menampilkan promp tanggal
PROMPT $p$g
Menampilkan path direktori yang aktif
PAUSE
Menghentikan eksekusi batch secara sesaat sampai pemakai menekan sembarang tombol
REM
Untuk memberikan komentar didalam file batch
GOTO
Mengarahkan pemrosesan ke perintah yang terletak sesudah label yang disebutkan pada perintah ini.
IF
Mengatur pemrosesan berdasarkan suatu kondisi
Pengantar Komputer B Minggu ke 2 - 7 Halaman 13 dari 14
PENGGUNAAN COPY CON
Sebuah file batch dapat diciptakan dengan menggunakan editor teks. Misalnya EDLIN, EDIT atau WordStar. Cara lain yaitu dengan memanfaatkan perintah COPY CON.
Contoh berikut menunjukan cara membuat sebuah file batch dengan nama pertama.bat.
1. ketik :
COPY CON PERTAMA.BAT
Kemudian akhiri dengan menekan
2. Ketik
@ECHO OFF
ECHO contoh sebuah file batch:
PAUSE
ECHO.
DATE
3. Setelah baris terakhir diketik , tekanlah
Pengantar Komputer B Minggu ke 2 - 7 Halaman 14 dari 14
PENGGUNAAN AUTOEXEC
Bila file batch diberikan nama file khusus AUTOEXEC.BAT, maka file itu dieksekusi secara otomatis ketika anda pertama kali mengoperasikan komputer.
MENJALANKAN BATCH FILE
Untuk menjalankan sebuah file batch, anda cukup mengetikan nama depan dari file batch.
Contoh:
C:\Batch>Pertama
contoh sebuah file batch:
PAUSE
Press any key to continue . . .
DATE
Current date is Mon 29-09-2003
Enter new date (mm-dd-yy):
C:\Batch>_

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Enterprise Project Management