Pasang IKLAN

Mau Pasang iklan?? 30rb/bulan. berminat kirim email ke hadisucipto1989@yahoo.com. Atau isi coment untuk memesan tempat.


Selamat Datang di Blog Gery Casakom Tempat Belajar Bersama Berbagi Ilmu dan Pengalaman
free counters
ShoutMix chat widget

Jumat, 11 Maret 2011

Membangun Aplikasi Web dengan AJAX




Eko Heri Susanto
ekoheri@gmail.com
http://www.jawadwipa.com



Hampir semua orang pasti pernah menggunakan gmail, yahoo mail, google sugest atau Google maps, dan pasti semua orang menyadari bahwa aplikasi tersebut merupakan aplikasi berbasis web yang dinamis dan menggunakan konsep pemrograman baru. Jika diamati lebih jauh aplikasi tersebut terlihat seperti aplikasi desktop tanpa menggunakan plug-in apapun maupun fasilitas khusus dari web browser.

Ada apa dibalik itu semua?konsep apakah kira-kira gerangan? Selidik punya selidik ternyata konsep yang dipakai dalam aplikasi web tersebut adalah AJAX. Makanan apakah si AJAX itu? AJAX itu sendiri adalah kepanjangan dari Asynchronous Java and XML. Istilah AJAX digunakan pada website yang berinteraksi dengan server melalui javascript secara asinkron (background), sehingga pengguna tidak perlu me-load keseluruhan isi page. Hal ini menyebabkan pengiritan waktu dan bandwidth, juga menghasilkan website yang makin interaktif.

Biasanya pada aplikasi berbasis web tradisional, untuk merubah isi sebuah page maka page tersebut harus di-load ulang, akan tetapi dengan menggunakan javascript atau cascading style sheets (CSS), programmer web bisa membuat sebuah aplikasi yang dinamis tanpa harus me-load ulang keseluruhn isi page-nya. Dalam tulisan ini penulis akan mencoba menjelaskan secara detail bagaimana tehnik membuat aplikasi berbasis web yang menggunakan konsep AJAX.

Definisi AJAX
AJAX itu sendiri diperkenalkan oleh seorang pakar pembuat program khususnya pemrograman berbasis web. Orang yang sangat berjasa tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah Rasmus Lerdorf, dari tangan dingin Rasmus Lerdorf ini pulalah beberapa waktu yang lalu lahirlah PHP.

Untuk mengaplikasikan AJAX dalam website, yang dibutuhkan adalah browser yang menyediakan layanan Javascript, dan komponen XMLHTTP bagi pengguna Internet Explorer (IE), dan XMLHttpRequest untuk Firefox, Safary, Opera dan browser lainnya. Syarat-syarat tersebut hampir pasti sudah terpenuhi, mengingat pengguna internet banyak yang menggunakan IE dan Firefox.

Sebenarnya tidak ada hal baru dalam AJAX, karena yang digunakan adalah teknologi javascript, yang notabene sudah lama digunakan. Oleh karena itu, bagi yang sudah terbiasa dengan javascript, akan mudah sekali mempelajari AJAX. Pembahasan ini tidak menekankan pada salah satu teknologi (Javascript, AJAX, HTML, PHP), akan tetapi keseluruhan dari hal tersebut. Hal ini karena penggunaan AJAX tidak hanya pada sisi client (browser), tapi juga melibatkan respon dari server.


Dengan menggunakan konsep ini, page HTML bisa membuat koneksi secara asinkron ke server dengan cara mengambil XML atau dokumen text. Selanjutnya XML atau dokumen text ini akan digunakan oleh javascript untuk meng-update atau memodifikasi Document Object Model (DOM) pada page HTML.

Untuk selanjutnya teknologi ini juga dikenal web remoting atau remote scripting. Developer Web dapat mengkombinasikan plug in, java applets atau hidden frame untuk mengemulasikan interaksi antara page HTML dengan dokumen XML. Dalam teknologi Javascript telah disediakan sebuah object yaitu XMLHTTPRequest. Object ini sudah banyak disupport oleh banyak browser seperti Internet Explorer, Firefox, Opera, Netscape dan lain sebagainya.

Berikut ini ilustrasi yang menggambarkan interaksi AJAX dengan Server :













Konsep AJAX ini ide awalnya dikemukakan oleh Rasmus Lerdorf. Rasmus Lerdorft mengemukakan konsep AJAX ini dalam sebuah miling list (milist). Berawal dari milist tersebut konsep AJAX kemudian dikenal dan dikembangkan oleh banyak orang. Berikut ini isi milist yang dikirimkan oleh Rasmus Lerdorf.

List: php-general
Subject: [PHP] Rasmus' 30 second AJAX Tutorial - [was Re: [PHP] AJAX & PHP]
From: Rasmus Lerdorf
Date: 2005-07-21 22:50:56
Message-ID: 42E026D0.3090601 () lerdorf ! com

I find a lot of this AJAX stuff a bit of a hype. Lots of people have
been using similar things long before it became "AJAX". And it really
isn't as complicated as a lot of people make it out to be. Here is a
simple example from one of my apps. First the Javascript:

function createRequestObject() {
var ro;
var browser = navigator.appName;
if(browser == "Microsoft Internet Explorer"){
ro = new ActiveXObject("Microsoft.XMLHTTP");
}else{
ro = new XMLHttpRequest();
}
return ro;
}

var http = createRequestObject();

function sndReq(action) {
http.open('get', 'rpc.php?action='+action);
http.onreadystatechange = handleResponse;
http.send(null);
}

function handleResponse() {
if(http.readyState == 4){
var response = http.responseText;
var update = new Array();

if(response.indexOf('|' != -1)) {
update = response.split('|');
document.getElementById(update[0]).innerHTML = update[1];
}
}
}

This creates a request object along with a send request and handle
response function. So to actually use it, you could include this js in
your page. Then to make one of these backend requests you would tie it
to something. Like an onclick event or a straight href like this:

[foo]

That means that when someone clicks on that link what actually happens
is that a backend request to rpc.php?action=foo will be sent.

In rpc.php you might have something like this:

switch($_REQUEST['action']) {
case 'foo':
/ do something /
echo "foo|foo done";
break;
...
}

Now, look at handleResponse. It parses the "foo|foo done" string and
splits it on the '|' and uses whatever is before the '|' as the dom
element id in your page and the part after as the new innerHTML of that
element. That means if you have a div tag like this in your page:



Once you click on that link, that will dynamically be changed to:


foo done


That's all there is to it. Everything else is just building on top of
this. Replacing my simple response "id|text" syntax with a richer XML
format and makine the request much more complicated as well. Before you
blindly install large "AJAX" libraries, have a go at rolling your own
functionality so you know exactly how it works and you only make it as
complicated as you need. Often you don't need much more than what I
have shown here.

Expanding this approach a bit to send multiple parameters in the
request, for example, would be really simple. Something like:

function sndReqArg(action,arg) {
http.open('get', 'rpc.php?action='+action+'&arg='+arg);
http.onreadystatechange = handleResponse;
http.send(null);
}

And your handleResponse can easily be expanded to do much more
interesting things than just replacing the contents of a div.

-Rasmus

Atas dasar konsep yang dikemukakan oleh Rasmus Lerdorf tersebut, penulis mencoba untuk mengembangkan lebih lanjut bagaimana memanfaatkan konsep AJAX untuk membangun aplikasi web yang fleksibel dan interaktif.

Membuat Script AJAX
Langkah pertama yang akan kita lakukan adalah menyiapkan script AJAX. Untuk lebih jelasnya, dibawah ini penulis paparkan bagaimana cara membuat script AJAX.

/*
===========================================================
AJAX Routine Class
Author :Eko Heri
Version :1.0
===========================================================
*/

001: function Ajax()
002: {
003: var http_request = false;
004: //var _datareturn='';//data return
005: var _postvalue='';//get data from form value
006: var _method='';//get or post
007: var _url='';//url address
008: var _responsetype='';//text or xml
009: var _formobject;//form id
010: var _documentid='';//get document id
011:
012: function setMethod(setValue){
013: _method=setValue;
014: return false;
015: }
016: this.setMethod=setMethod;
017:
018: function setUrl(setValue){
019: _url=setValue;
020: }
021: this.setUrl=setUrl;
022:
023: function setResponseType(setValue){
024: _responsetype=setValue;
025: }
026: this.setResponseType=setResponseType;
027:
028: function setDocumentId(setValue){
029: _documentid=setValue;
030: }
031: this.setDocumentId=setDocumentId;
032:
033: function setFormObject(setValue){
034: _formobject=setValue;
035: }
036: this.setFormObject=setFormObject;
037:
038: function createRequest()
039: {
040:
041: http_request = false ;
042: if (window.XMLHttpRequest)
043: { // Mozilla, Safari ,...
044: http_request = new XMLHttpRequest();
045: if (http_request.overrideMimeType)
046: {
047: http_request.overrideMimeType('text/xml');
048: // See note below about this line
049: }
050: }
051: else
052: if (window.ActiveXObject)
053: { // IE
054: var aVersions = [ "MSXML2.XMLHttp.6.0",
055: "MSXML2.XMLHttp.5.0",
056: "MSXML2.XMLHttp.4.0",
057: "MSXML2.XMLHttp.3.0",
058: "Microsoft.XMLHTTP" ];
059: for (var i = 0; i < aVersions.length; i++)
060: {
061: try
062: {
063: http_request = new ActiveXObject(aVersions[ i ]);
064: break;
065: }
066: catch (e)
067: {
068: // Do nothing
069: }
070: }//end for
071: }//end if window.ActiveXObject
072: if (!http_request)
073: {
074: alert ('Giving up :( Cannot create an XMLHTTP instance');
075: return false;
076: }
077:
078: var timestamp = new Date();
079: var uniqueURI = _url+ (_url.indexOf("?") > 0 ? "&" : "?")+ "timestamp="+
timestamp.getTime();
080:
081: if(_method=="get")
082: {
083: http_request.open('GET', uniqueURI, true);
084: http_request.onreadystatechange = handleResponse;
085: http_request.send(null);
086: }
087: else
088: {
089: if(!_formobject)return false;
090: for(i = 0; i < _formobject.length; i++)
091: {
092: if (_postvalue.length) _postvalue += '&';
093: switch(_formobject.elements[i].type)
094: {
095: case "text":
096: _postvalue += _formobject.elements[i].name + '=' +
encodeURI(_formobject.elements[i].value);
097: break;
098: case "password":
099: _postvalue += _formobject.elements[i].name + '=' +
encodeURI(_formobject.elements[i].value);
100: break;
101: case "textarea":
102: _postvalue += _formobject.elements[i].name + '=' +
encodeURI(_formobject.elements[i].value);
103: break;
104: case "hidden":
105: _postvalue += _formobject.elements[i].name + '=' +
encodeURI(_formobject.elements[i].value);
106: break;
107: case "select-one":
108: if(_formobject.elements[i].selectedIndex>=0)
109: {
110: _postvalue += _formobject.elements[i].options[_formobject.elements[i].
selectedIndex-1].value;
111: }
112: break;
113: }//end switch
114: }//end for
115: http_request.open('POST', uniqueURI, true);
116: http_request.onreadystatechange = handleResponse;
117: http_request.setRequestHeader('Content-Type',
'application/x-www-form-urlencoded');
118: http_request.send(_postvalue);
119: for(i = 0; i < _formobject.length; i++)
120: {
121: if((_formobject.elements[i].type=="text")||
122: (_formobject.elements[i].type=="textarea")||
123: (_formobject.elements[i].type=="hidden")||
124: (_formobject.elements[i].type=="password"))
125: _formobject.elements[i].value="";
126: }
127:
128: }//end else
129: }//end function
130: this.createRequest=createRequest;
131:


132: function handleResponse()
133: {
134: if (http_request.readyState == 4)
135: {
136: if (http_request.status == 200)
137: {
138: var docid=new Array();
139: var i;
140: docid=_documentid.split('~');
141:
142: if(_responsetype=="text")
143: {
144: var responsetxt=new Array();
145: responsetxt=http_request.responseText.split('|');
146:
147: for(i=0;i148: {
149: document.getElementById(docid[i]).innerHTML=''+responsetxt[i];
150: }
151: }
152: else if(_responsetype=="xml")
153: alert(http_request.responseXML);
154:
155: } else alert('There was a problem with the request.');
156: }//else alert('There was a problem with the request '+http_request.readyState);
157: return false;
158: }//end function
159: }//end class
160:
161: function doRequest(requestmethod, urladdress, responsetype, documentid, formobject){
162: try
163: {
164: var obj=new Ajax();
165: obj.setMethod(requestmethod);
166: obj.setUrl(urladdress);
167: obj.setResponseType(responsetype);
168: obj.setDocumentId(documentid);
169: if(formobject)
170: {
171: obj.setFormObject(formobject);
172: }
173: obj.createRequest();
174: }catch(ex)
175: {
176: alert(ex.message);
177: }
178: }

Jika dilihat pada contoh script diatas, terdapat dua function utama yang menjadi inti dari AJAX yaitu function createRequest dan function handleRequest. Penjelasan kedua fungsi ini bisa anda lihat dibawah ini.

Function createRequest ini bertugas untuk menginisialisasi object XMLHttpRequest, dimana object tersebut nantinya digunakan sebagai media komunikasi dengan server. Dalam function createRequest tersebut disertakan pengecekan object XMLHttpRequest yang disupport oleh browser client yang antara lain XMLHttpRequest untuk jenis browser FireFox, Safary, Opera dan ActiveXObject untuk Microsoft Internet Explorer (lihat baris 042 sampai dengan 072).

Pada umumnya dalam membangun aplikasi web, terdapat dua metode yang paling umum digunakan yaitu metode get dan post. Kedua metode ini akan dijalankan pada saat fungsi open pada object XMLHttpRequest kita panggil. Metode get pada umumnya digunakan untuk mengambil data dari server yang selanjutnya data tersebut ditampilkan di browser. Penanganan metode get ini bisa anda lihat pada baris ke 081 sampai dengan 085 pada contoh script diatas. Metode post pada umumnya digunakan untuk mengirimkan data dari client ke server. Penanganan metode post ini bisa anda lihat pada baris ke 089 sampai dengan 111 pada contoh script diatas.

Jika createRequest berfungsi sebagai media komunikasi client-server, maka fungsi handleRequest bertugas untuk menangani respon dari server. Jika anda amati pada baris ke 134 terdapat deklarasi if (http_request.readyState == 4)dimana property readystate = 4 ini menunjukkan status respon dari server telah selesai (complete). Readystate itu sendiri terbagi menjadi 4 buah yaitu :
• 0 - The request is not initialized
• 1 - The request has been set up
• 2 - The request has been sent
• 3 - The request is in process
• 4 - The request is complete

Setelah respon dari server selesai dilakukan tentunya langkah selanjutnya adalah menampilkan hasil respon tersebut ke browser kita. Untuk menampilkan hasil respon tersebut bisa anda lihat pada baris ke 149 pada contoh script diatas. Untuk mencobanya simpan terlebih dahulu script anda dengan nama ajax.js.

Sampai disini script AJAX telah selesai kita bahas. Untuk selanjutnya kita akan menyiapkan HTML serta script PHP. Dalam contoh kali ini penulis akan membuat autocomplete combobox untuk menampilkan merk serta tipe-tipe handphone.

Script HTML
Contoh dibawah ini adalah script HTML yang merupakan interface dari web kita.

01:
02:
03:
04: AJAX Kita
05:
06:
07: Pilih Merk dan type Handphone anda
08:

09:
15:


16:

17:

18:

19:
20:

Pada baris ke 03 contoh diatas terdapat deklarasi include javascript ajax.js. Pemisahan javascript dan tag HTML sengaja dilakukan untuk mempermudah maintenance aplikasi kita.

Pada baris 09 terdapat pemanggilan event onchange pada combobox merk hp. Dimana dalam event tersebut terdapat pemanggilan fungsi doRequest yang telah dibuat pada class AJAX diatas. Pada fungsi doRequest tersebut terdapat deklarasi parameter ‘rpc.php?kode=’+this.value. parameter ini berfungsi sebagai link request browser ke web service.

Pada baris 16 terdapat element HTML
. Element div ini berfungsi sebagai tempat untuk menampilkan hasil response yang berupa combobox type handphone. Sebenarya hampir semua element bisa digunakan untuk menampilkan hasil respon tidak hanya element div saja dengan catatan attribute id-nya diisi. Contoh :



Sampai disini kita sudah berhasil mendesain HTML-nya. Langkah terakhir kita tinggal membuat script PHP-nya.




Script PHP

01: 02: $kode = $_GET['kode'];
03: switch ($kode) {
04: case "1":
05: echo "";
10: break;
11: case "2":
12: echo "";
17: break;
18: case "3":
19: echo "";
24: break;
25: default:
26: echo "";
27: break;
28: }
29: ?>

Script PHP diatas masih sangat sederhana, anda masih bisa dikembangkan misalnya dikoneksikan dengan database MySql dan lain sebagainya.

Sampai disini keseluruhan project kita telah selesai kita kerjakan. Untuk mencobanya anda bisa mengaktifkan Apache anda, kemudian jalankan web tersebut pada browser anda. Jika tidak ada kesalahan pada script anda, maka pada browser anda akan muncul page autocomplete combobox tanpa load ulang isi page seperti gambar disamping.





Sekian dan Selamat mencoba…

Personalisasi Web

Muhammad Miftakul Amin
mafis_amin@yahoo.com
http://mafis_amin.web.ugm.ac.id


Penggunaan web sebagai salah satu fitur layanan internet semakin tak terbendung lagi. Siapa saja baik institusi, lembaga, komunitas, bahkan seorang individu telah memiliki website sebagai salah satu media untuk memberikan informasi, komunikasi, dan interaksi. Salah satu aspek pengembangan dalam aplikasi web yang banyak diteliti adalah personalisasi web (website personalization). Personalisasi web ini merupakan sebuah respon terhadap person atau pengunjung web terhadap konten yang disajikan dalam sebuah situs web dengan harapan mampu memberikan konten yang sesuai dengan selera dari pengunjung tersebut.

Saat ini banyak kita jumpai layanan personalisasi yang disediakan oleh beberapa raksasa website seperti sebut saja My Excite, My Yahoo, My MSN, My Lycos, amazon, sehingga siapa saja yang pernah mengunjungi situs web tersebut akan tertarik untuk kembali berkunjung di lain waktu dan kesempatan. Kata “My” dalam My Excite, My Yahoo, My MSN, My Lycos dimaksudkan bahwa pengunjung akan merasa memiliki halam web pribadi/sendiri pada saat mereka berkunjung ke dalam situs web tersebut, sehingga rasa memiliki akan sebuah web dari pengunjung inilah yang disentuh dalam aspek personalisasi.

Pendahuluan
Personalisasi Web adalah suatu proses mengumpulkan dan menyimpan informasi tentang lokasi pengunjung, meneliti informasi, dan berdasarkan pada analisa, mengirimkan informasi yang tepat kepada masing-masing pengunjung di waktu yang tepat, jadi personalisasi merupakan suatu upaya untuk memberikan layanan dalam bentuk aplikasi dan informasi yang disesuaikan dengan minat, peran, dan kebutuhan pengunjung web [1].

Dalam sebuah web yang menyediakan layanan personalisasi, pengunjung dapat mengubah ataupun melakukan customisasi konten atau isi web, seperti mengubah warna atau tema dari website, mengubah link atau tombol navigasi yang akan ditampilkan, atau bahkan situs tersebut dapat mengenali siapa pengunjung yang ada dihadapannya, sehingga situs web tersebut dapat berprilaku adaptif kepada setiap pengunjung. Kemampuan sebuah situs web untuk mampu beradaptasi dengan pengunjung yang beragam latar belakang inilah merupakan sisi yang terus dikembangkan dalam personalisasi web.

Sebagai contoh misalnya terdapat sebuah web e-commerce yang menyediakan dan menjual beragam pakaian. Pada saat anda berkunjung ke dalam web tersebut sebelum memutuskan untuk membeli pakaian anda diminta untuk mengisi informasi profile diri anda. Anda mengisikan informasi berupa nama, asal Negara, jenis kelamin, agama dan umur serta tingkat penghasilan anda. Kemudian data diri anda tadi disimpan ke dalam database web tersebut, sesaat kemudian akan dimunculkan beberapa rekomendasi mengenai pakaian yang dapat anda pilih disesuaikan dengan data yang anda masukkan.

Web tersebut kemudian menawarkan kepada anda pakaian yang sesuai dengan iklim di Indonesia, jika anda adalah seorang wanita muslim anda akan ditawari daftar pakaian wanita muslim dari beragam merk seperti yang dijumpai di toko pakaian islami, seperti jilbab, mukena, baju kurung, sarung tangan, kaos kaki, dan harganyapun disesuaikan dengan tingkat penghasilan yang anda miliki. Dan pada waktu yang bersamaan di belahan dunia lain, ada pengunjung yang memasukkan data profile berbeda dengan anda, misalnya dia adalah seorang wanita karir dengan tingkat penghasilan yang signifikan, maka yang dimunculkan dalam daftar pakaian di hadapan pengunjung tersebut adalah desain baju untuk wanita karir, dengan beragam pernak-pernik aksesoris dan harga yang fantastis. Jadi pada waktu yang bersamaan masing-masing pengujung akan menjumpai isi web yang berbeda dari satu buah web yang sama. Ini merupakan bagian kecil saja dari contoh pengembangan aplikasi web yang di dalamnya terdapat aspek personalisasi web.

Model Personalisasi

Personalisasi Web dikategorikan ke dalam beberapa model, dari yang paling sederhana sampai yang kompleks [2], yaitu:
1. Memorization
Seperti namanya model ini merupakan sebuah bentuk personalisasi yang digunakan untuk mengingat atau menyimpan informasi dari pengunjung, sebagai contoh informasi mengenai data pengunjung seperti nama, umur, waktu berkunjung yang disimpan dalam cookies atau session yang disimpan di dalam web server. Informasi-informasi tersebut nantinya akan dijadikan pijakan situs web dalam memberikan informasi kepada pengunjung tersebut pada kesempatan lain.
2. Customization
Customization merupakan sebuah bentuk personalisasi dengan mengambil input dari informasi pengunjung pada saat melakukan registrasi, kemudian data tersebut digunakan untuk melakukan customisasi struktur dan isi halaman web.
3. Guidence or Recommender System
Model personalisasi ini memberikan rekomendasi kepada pengunjung sesuai dengan minat dan selera pengunjung.
4. Task Performance Support
Model ini melibatkan client-side system dengan bantuan perangkat lunak yang akan membantu pengunjung dalam menelusuri halaman web sesuai dengan informasi yang diinginkan.

Kategori Data Personalisasi
Untuk melakukan personalisasi diperlukan data sebagai acuan dalam melakukan personalisasi. Data-data tersebut diperoleh dari pengunjung, sistem dan data yang tertuang di dalam website. Berikut merupakan data yang dapat anda olah pada saat melakukan personalisai [2], yaitu:
1. Content Data
Content data ini dimaksudkan sebagai isi dari website anda, seperti teks, image, video, halaman html, maupun informasi yang berasal dari database.
2. Struktur Data
Struktur data dimaksudkan sebagai link yang menghubungkan antara satu halaman dengan halaman yang lain dalam situs web.
3. Usage Data
Usage data merupakan rekaman dari kunjungan user yang pernah dilakukan ke dalam website. Biasanya data ini disimpan di dalam file log web server anda, ataupun dapat ditelusuri melalui cookies dan session.
4. User Profile
User profile merupakan data dari user atau pengunjung website anda. Sebagai contoh data asal Negara atau benua, tingkat penghasilan, jenis kelamin, dan lain-lain. Informasi mengenai user profile ini dapat diperoleh secara explicit (melalui form registrasi dalam halaman web), ataupun secara implicit (melalui aktifitas user dan web server).

Tahapan Personalisasi
Dalam membuat personalisasi sebuah situs web diperlukan tahapan personalisasi sebagai berikut [3], yaitu:
1. Tahap User Profiling
Tahapan ini digunakan untuk menangkap informasi berkaitan dengan user atau pengunjung web, sehingga setiap user akan direkam datanya dalam database.data-data ini sangat berperan penting dalam proses personalisasi nantinya. Informasi dari user memberi tahu web site mengenai siapakah user tersebut, apa yang dia senangi dan yang tidak disenangi, seberapa tinggi tingkat pendidikannya. Dan masing-masing pengunjung memiliki informasi yang spesifik.
Dalam perjalanan sistem, data mengenai user ini akan berkembang dan terdapat data yang bersifat statis dan dinamis. Data yang bersifat statis misalnya jenis kelamin, Negara, alamat, dan lain-lain. Sedangkan data yang bersifat dinamis meruapakan data yang akan berubah sepanjang interaksi antara user dengan situs web, misalnya umur, jumlah pembelian, dan sebagainya.
2. Tahap Information Filtering
Meskipun informasi yang berasal dari pengunjung sangat membantu dalam proses personalisasi, tetapi sebuah website tidak cukup hanya dengan data dari user tersebut. Aktifitas pengaksesan data dalam website juga dapat dijadikan sumber informasi personalisasi.
Ada beberepa teknik yang dapat digunakan dalam menyaring informasi dari aktifitas dan interaksi antara user dengan website ini, yaitu rule-based filtering, content-base filtering dan collaborative filtering.




Rule-based Filtering
Rule-based filtering dimaksudkan sebagai teknik mendefinisikan beberapa aturan yang harus dipenuhi dalam perjalanan sistem nantinya. Aturan-tauran ini didefnisikan sebelum aplikasi diimplementasikan. Sebagai contoh, jika seorang pengunjung memutuskan untuk membeli sebuah printer, maka sistem akan memberikan saran atau rekomendasi kepada pengunjung untuk juga membeli kertas.
Pada gambar 1. menunjukkan bahwa aturan (rule) didefnisikan terlebih dahulu sebelum system memberikan rekomendasi kepada pengunjung.

Gambar 1. Arsitektur Rule-based Filtering

Content-based Filtering
Content-based filtering disebut juga item-based filtering, yaitu melakukan mekanisme personalisasi dengan menjadikan data history browsing dan pembelian yang sebelumnya dilakukan oleh pengunjung berdasarkan domain tertentu. Sebagai contoh pengunjung pernah membeli sebuah buku dengan topik tertentu, maka data tersebut dijadikan acuan untuk menampilkan buku yang lain dengan topik, pengarang atau harga seperti buku yang telah dibeli sebelumnya.
Gambar 2. menunjukkan item yang telah dibeli sebelumnya dijadikan mekanisme filter dalam personalisasi.

Gambar 2. Arsitektur Content-based Filtering

Collaborative Filtering
Collaborative filtering merupakan mekanisme dimana informasi yang sama yang berasal dari sekelompok pengunjung dikelompokkan, dan dijadikan dasar dalam memberikan rekomendasi kepada pengunjung yang memiliki kesamaan profile.

Collaborative filtering biasanya digunakan jika pengunjung yang terekam dalam system berjumlah banyak dan memiliki profile yang berbeda-beda.
Pada gamabar 3 menunjukkan bahwa beberapa user yang memiliki profile yang sama dikelompokkan dan dijadikan dasar dalam memfilter informasi.

Gambar 3. Arsitektur Collaborative Filtering

Contoh Aplikasi
Pada bagian ini anda akan diajak untuk terjun langsung melihat bagaiama konsep personalisasi diimplementasikan pada beberapa website yang menyediakan layanan personalisasi.

http://my.yahoo.com/
contoh yang disajikan dalam bagian ini adalah My Yahoo, tetapi anda dapat mencoba fitur personalisasi yang disediakan oleh situs web lain yang serupa. Pertama kali anda menjumpai halaman utama My Yahoo, anda akan dihadapkan pada banyak sekali fasilitas personalisasi. Anda dapat mencoba mengklik Change Appearance untuk mengubah tema/warna yang akan anda implementasikan ke dalam halaman web.


Gambar 4. Halaman utama My Yahoo

Anda akan menjumpai sebuah fasilitas untuk mengubah theme/color dari halaman website. Anda juga dapat memilih warna sesuai dengan selera anda, selanjutnya anda dapat mengklik tombol I’m Done untuk melihat perubahan yang anda lakukan.

Gambar 5. Halaman Mengubah Theme/Color Website


Pada bagian weather anda menjumpai sebuah halaman yang memberi informasi mengenai ramalan cuaca untuk wilayah Jakarta, kenapa yang dimunculkan wilayah Jakarta, karena pada waktu mengakses halaman web tersebut My Yahoo telah mendeteksi bahwa pengunjung tersebut berasal dari Negara Indonesia yang ibukotanya adalah Jakarta.

Gambar 6. Halaman Informasi Cuaca

Bahkan anda dapat menambahkan sebuah Tab untuk menambah informasi pada halaman web anda. Sebagai contoh kita akan menambah sebuah Tab sebagai halaman yang berisi facebook. Anda cukup mengklik tombol New Tab pada bagian atas, sesaat kemudian akan ditampilkan sebuah Tab baru dan anda dapat mengisi dengan nama My Facebook pada kolom isian.

Gambar 7. Menambahkan Sebuah Tab

Selanjutnya anda dapat mengklik tombol Add Content, sesaat kemudian akan ditampilkan sebuah halaman yang berisi daftar content yang dapat anda tambahkan ke dalam Tab yang baru saja anda tambahkan. Pilih content Facebook kemudian klik content tersebut.


Gambar 8. Menambahkan Content Facebook


Gambar 9. Content Facebook yang telah ditambahkan

Selanjutnya anda dapat mencoba untuk Login ke Facebook, dan anda dapat melihat bahwa halaman yahoo anda telah terdapat sebuah aplikasi facebook.

Gambar 10. Content Facebook yang telah aktif

Penutup
Dari uraian yang telah dikupas, anda dapat menyertakan aspek personalisasi pada aplikasi web yang anda kembangkan disesuaikan dengan market atau target pengunjung. Dengan adanya personalisasi ini pengunjung dapat merasa puas dengan kunjungan yang mereka lakukan, sehingga ada rasa kangen untuk kembali berkunjung.

Referensi

[1] Chiu, W., http://www.ibm.com, tanggal akses 29-08-2009, pukul 06:06 WIB
[2] Nasraoui, O. (2005) World Wide Web Personalization, Department of Computer Engineering and Computer Science, University of Louisville, USA.
[3] JYH, P. (2006) Web Personalization Using Implicit Input, 2006, Thesis, Universiti Sins Malaysia.

Biografi Penulis
Muhammad Miftakul Amin, Menyelesaikan S1 di Teknik Informatika, Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY) tahun 2004 dan pada tahun 2008 melanjutkan study S2 di Sistem Komputer Informatika, Department of Electrical Engineering, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Saat ini tercatat sebagai dosen di jurusan Sistem Informasi, Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Darmajaya Lampung. Kompetensi utama pada bidang Software Engineering, dan Web Engineering.
Informasi lebih lanjut tentang penulis ini bisa didapat melalui:
Email : mafis_amin@yahoo.com
Homepage : http://mafisamin.web.ugm.ac.id

Senin, 07 Maret 2011

Alay Jangan Lebay

Membaca status FB keponakan yang sudah remaja aku terpaksa mengerutkan dahi (yang sudah berkerut walau tidak dipaksa he he…). Hm… Komentar teman-temannya tak kurang ajaibnya. Bahasanya itu lho. Kulihat status mahasiswaku juga banyak yang begitu. Beberapa menit sebelumnya, ada pesan singkat dari seorang mahasiswa yang juga menggunakan istilah dan cara penulisan yang ‘aneh’. Katanya itulah bahasa gaul jaman sekarang. Lalu aku teringat artikel tentang bahasa alay di Femina terbitan beberapa minggu lalu. Kubaca kembali artikel itu sambil mendengarkan radio yang sedang memutar lagu D’Alays dari Superglad. Pas banget. He he… bener lho ini, gw g lebay! Syairnya kutulis sebagian ya:

D’Alays (Superglad)

Huww/banyak istilah jaman sekarang/ada yang bilang lebih/jadi LEBAY/
anak kampungan/dibilang ALAYALAY/cewe’ gampangan/dibilang JABLAY/
sms…HURUF GEDE’ huruf kecil/bikin pusing/huruf ” i ” diganti pake tanda ” ! “/
SKRG GRU G MSK bukan PSK/semua disingkat biar lebih cepat/yeah..!!../

REFF :
henggezna ,Owh U Kewlna „Owh U luthuna „
perezna„Owh U cantiekna „oyugepona „
(Mr.Pay baby peplelyz)
foto dengan angle dari atas/ mulut sedikit manyun/tanpa harus tersenyum/
maaf dibilang ko’/jadi’in kita CAPCUZ/apa U gi di hum ?/
phutu narcizna gy Ga diFACEBOOKna„/mang gy ga di Onlend../
chayank dach muncul~/…Ai luph yuu../gw binund jadi duduLz/

Bagaimana? Seru kan lagunya? Ha ha… aku harus mengaku kalau sebagian isinya tidak kupahami sama sekali.

Sebetulnya, aku sering juga mendapat sms dengan bahasa singkat-singkat penuh tanda seru. K0mb!n4s! huruf dan 4ngk4. Paduan huruf BeSAr dan kEciL yang jelas tidak ditulis untuk mengikuti kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Lupakan EYD deh! Saat membaca sms semacam itu jurus yang kupakai adalah kira-kira atau mungkin. Oh… kira-kira begitu barangkali… Hm… mungkin begini yang dimaksud. Adakalanya rumus itu manjur, terkadang jauh dari yang sebenarnya ingin disampaikan, he he… Secara w ga’ gaul gitu deh… Bahasa ini lebih banyak kujumpai dalam bahasa tulis.

Menurut artikel yang berjudul “NGGAK 4L4Y? NGGAK G4UL” di Femina No.7/XXXVIII (20-26 Februari 2010), kata alay itu sendiri belum dipastikan asal-usulnya. Ada yang mengatakan dari kata ‘anak lebay’, ‘anak kelayapan’, atau yang lebih populer adalah dari ‘anak layangan’, merujuk pada anak kampung yang berambut merah berkulit gelap karena terlalu sering main layangan. Sebagai bahasa gaul, bahasa alay ini membudaya terutama di kalangan remaja. Mereka dengan sesuka hati membuat perbendaharaan kata sendiri. Media komunikasi baru, seperti sms, chatting, atau media sosial lainnya, menjadi ajang penyebaran bahasa gaul ini. Bahasa yang kemudian juga menyebar pada kaum dewasa dan masyarakat luas.

Bahasa gaul bukanlah hal yang baru. Setiap jaman punya bahasa gaul-nya sendiri. Dulu, ada bahasa gaul yang setiap katanya diberi akhiran ‘se’. Seperti ‘jamse’ (jam), ‘berapse’ (berapa), ‘somse’ (sombong). Atau mungkin mengalami kejayaan bahasa ‘walikan’ (dibalik)? Misalnya, “Ini utapes sinam ya? Harum lagi… Wah nayamul!” Maksudnya, “Ini sepatu manis ya? Murah lagi… Wah lumayan!” Kemudian ada masa dimana kita terbiasa mendengar “Akika memang begindang booo!” “Ya sutralah… titidj aja…”

Tapi sekarang adalah jamannya bahasa alay. Aku tidak terlalu khawatir bahasa gaul akan merusak bahasa Indonesia karena sifatnya bisa jadi hanya musiman saja. Umumnya juga digunakan di antara sesama anggota komunitas yang menghendaki komunikasi yang lebih seru dan tidak kaku. Selama digunakan pada waktu, tempat, dan lingkungan pergaulan yang tepat, tidak masalah, no problemo. Celakanya adalah kalau bahasa ini ikut digunakan pada saat membuat tugas mata kuliah, menjawab soal ujian, atau sms pada dosennya (yang agak jadul seperti aku ini!). Aih garing amat ya!

Barangkali aku harus sering-sering mengunjungi laman alay text generator yang bisa menerjemahkan bahasa Indonesia baku menjadi bahasa alay. Tarsok biar nggak dibilang lemot atau lola apalagi sampai baratayudha gara-gara baca sms aku juga mesti buka kamus bahasa gaul. Biar agak capcus geto… Kalau tidak begitu bisa cdma sendiri. Tidak paham? IDL! Boam ah!

Kamusna (leh n4Mb@h 5end1R! loh):

Tarsok = entar besok; lemot = lemah otak; lola = loading lambat; baratayudha = berantem; capcus = cepatan; cdma = capek deh males aahhh!; IDL = itu derita lu; boam = bodo amat.

Gaul dan Gaya dengan Kamus Bahasa SMS

Anda pengguna handphone? Gemar mengirim pesan dengan Short Messages Service
atau SMS? Daripada mengirim pesan dengan kata-kata panjang, mengapa tidak
mencoba menggunakan singkatan umum dalam dunia SMS? Penggunaan singkatan
ini, akan membuat anda terlihat semakin gaya, sekalian bikin doi penasaran.
Belajar, yuk...

Kamus SMS ini diadopsi dari Bahasa Inggris, karena memang ekspresi-ekspresi
dalam Bahasa Inggrislah yang selama ini digunakan dalam sarana komunikasi
SMS atau chatting di internet. Umumnya merupakan kependekan kalimat atau
gabungan huruf awal dari kata yang dimaksud. Namun, ada juga yang dipadu
dengan angka dan simbol. Gampang dihafal, koq!

A
AAM = As a matter of fact (Sebenarnya)
ADctd 2 L = Addicted to Love (Mabuk kepayang)
AFA = As far as (Sejauh ini)
AKA = Also known as (dikenal juga sebagai)
AL I Wan is U = All I want is You (Hanya kau yang kuinginkan)
AML = All my love (Seluruh cintaku)
ASAP = As soon as possible (Secepat mungkin)
ATB = All the best (Yang terbaik)
ATW = At the weekend (Di akhir pekan)
AWHFY = Are we having fun yet (Sudah senang-senang belum?)

B
B4 = Before (Sebelum)
BBFN = Bye Bye for now (Sampai jumpa)
BBS = Be back soon (Segera kembali)
BBSD = Be back soon darling (Segera kembali, Sayang)
BCNU = Be seein' you (Sampai nanti)
BF = Boyfriend (Pacar)
BGWM = Be gentle with me (Jangan kasar padaku)
BMW = Be my wife (Maukah kau jadi istriku)
BRB = Be right back (Segera kembali)
BTW = By the way (Omong-omong)

Cm = Call me (Telepon aku)
Cu = See you (Sampai jumpa)
CUIMD = See you in my dreams (Sampai jumpa dalam mimpi)
Cul = See you later (Sampai ketemu lagi)
CUL8R = See you later (sampai ketemu lagi)

D
Dk = Don' t know (Tak tahu)
Dur? = Do you remember (Kau ingat?)

E
E2eg = Ear to ear grin (Menyeringai lebar)
EOD = End of discussion (Akhir perbincangan)
EOL = End of lecture (Akhir perkuliahan)

F
F? = Friends (Kawan)
F2F = Face to face (Berhadapan)
F2T = Free to talk (Bebas Bicara)
FITB = Fill in the Blank (Isi titik-titik, isi sendiri bagian yang kosong)
FYEO = For your eyes only. (Rahasia)
FYA = For your amusement (Untuk senang-senang)
FYI = For your information (Sebagai informasi)

G
GF = Girlfirend. (Pacar)
GG = Good Game (Ucapan ketika kedua pihak yang berseteru selesai melakukan
pertandingan)
Gr8 = Great (bagus)
GSOH = Good Salary, Own Home (Gaji OK, punya rumah)
GTSY = Glad to see you (Senang bertemu denganmu)

H
h2cus = Hope to see you soon (Kuharap kita akan segera bertemu lagi)
H8 = Hate (Benci)
HAGN = Have a good night (Selamat tidur)
HAND = Have a nice day (Selamat bersenang-senang)
hbtu = Happy birthday to you (Selamat ultah)
HldMeCls = Hold me close (Peluk aku erat-erat)
Ht4U = Hot for You ("Panas" untukmu)
H&K = Hugs and Kisses (Peluk cium)

IDK = I don't know (Aku tak tahu)
IIRC = If I recall correctly (Kalau tidak salah ingat)
IK = I know (Aku tahu)

ILU = I love you (Aku cinta kamu)
IMHO = In my humble opinion (Menurutku)
IMI = I mean it (Aku sungguh-sungguh)
IMBLuv = It must be Love (Ini pasti cinta)
IOW = In other words... (Dengan kata lain.)
IOU = I owe you (Aku berhutang padamu)
IUSS = If you say so (Baiklah)

J
J4F = Just for fun (Sekedar bersenang-senang)
JFK = Just for kicks (Iseng-iseng)
JstCllMe = Just call Me (Telepon saja aku)

K
KC = Keep cool (Tetap tenang, jangan langsung marah, dst)
KHUF = know how you feel (aku mengerti perasaanmu)
KIT = Keep in touch (hubungi aku terus)
KOTC = Kiss on the cheek (Cium pipi)
KOTL = Kiss on the lips (Cium bibir)

L8 = Late (Telat, malam)
L8r = Later (Nanti)
Lol = Laughing out loud (Tertawa terbahak-bahak)
LTNC = Long time no see (Lama tak jumpa)
LtsGt2gthr = Lets get together (Kita ketemu yuk)

M
M$ULkeCrZ = Miss you like Crazy! (Rindu kamu setengah mati)
M8 = Mate (Kawan, pasangan)
MC = Merry Christmas (Selamat Natal)
MGB = May God Bless (Semoga Tuhan Memberkati)
Mob = Mobile (Mobil, bergerak)
MYOB = Mind your own Business (Jangan ikut campur)

N
NA = No access (Tak boleh masuk, tak ada akses)
NC = No comment (Tak ada komentar)
NWO = No way out (Tak ada jalan keluar)

O
O4U = Only for you (Hanya untukmu)
OIC = Oh, I see. (Oh, begitu.)
OTOH = On the other hand (Di sisi lain)

P

PCM = Please call me (Tolong telepon aku)
PPL = People (Orang-orang)
Pls = Please

Q
QT = Cutie (Orang yang Lucu, imut, keren)

R
R = Are
RMB = Ring my Bell (Aku tak ingat, tolong ingatkan aku)
ROTFL = Roll on the floor laughing (Tertawa terpingkal-pingkal)
RU? = Are you? (Kamu?)
RU OK? = Are you Ok? (Kamu baik-baik saja?)

S
SC = Stay cool (Tenanglah.)
SETE = Smiling Ear to Ear (Tersenyum lebar)
SO = Significant Other (Pendamping)
SOL = Sooner or later (Cepat atau lambat)
SME1 = Some One (Seseorang)
SRY = Sorry (Maaf)
SWALK = Sent with a loving Kiss (Dikirim dengan cium mesra)
SWG = Scientific Wild Guess (Tebakan ilmiah)

T
T+ = Think positive (Berpikir positif)
T2ul = Talk to you later (Nanti kita bicara lagi ya.)
TDTU = Totally devoted to you (Cinta mati padamu)
Thx = Thanks (Terima kasih)
T2Go = Time to Go (Waktunya berpisah)
TIC = Tongue in Cheek (Ramah)
TMIY = Take me I'm yours (Aku milikmu)
TTFN = Ta ta for now. (Sampai jumpa)

U
U = You (Kamu)
UR = You are (Kamu)
URT1 = You are the one (kamulah orangnya)

VRI = Very (Sangat)

W
W4u = Waiting for you (Menantimu)
WAN2 = Want to (Ingin)
WLUMRyMe = Will you marry Me? (Maukah kau menikah denganku?)

WRT = With respect to (Salam hormat untuk)
WUWH = Wish you were here (Andai kau di sini.)

X! = Typical Woman (Wanita biasa)
X = Kiss (Cium)
XclusvlyUrs = Exclusively Yours (Milikmu seorang)

Y
Y! = Typical Man (Pria biasa)
YBS = You'll be Sorry (Kau akan menyesal)

Z
Zzzz = Sleep (Tidur)

Campuran Angka, Simbol dan Huruf
:) atau :-) = Happy, smile (Senang, gembira, tersenyum)
:)) atau :-)) = Laughing (Ngakak)
:( atau :-( = Sad, bad (Sedih)
:(( atau :-(( = Crying (Nangis)
:P atau :-P = Menjulurkan lidah
:X atau :-X = Kiss and Hug (Peluk cium)
:/ atau :-/ = Confused (Bingung)
:O atau :-O = Screaming, Get Shocked (Teriak, Kaget)
O:) atau O:-) = Dizzy (Pening)
:"> = Ashamed (Malu)
;) = Flirting, blinking eye (mengerdipkan mata)
@WRK = At work (Sedang kerja)
2bctnd = To be continued. (Bersambung)
2d4 = To die for (Sangat berharga)
2g4u = Too good for you (Terlalu bagus untukmu)
2Ht2Hndl = Too hot to handle. (Tak bisa dipegang)
2l8 = Too late (Terlambat)
2WIMC = To whom it may concern (Kepada yang berkepentingan)
4e = Forever (Selamanya)
4yeo = For your eyes only (Rahasia)

Note:
Artikel ini dikirim oleh seorang rekan saya. Penulisnya anonim. Trims

VC
October 2002



------------------------------------------------*

From: Reza

STD = standar
IMHO (paling banyak dipake ma Erik) = In My Humble Opinion = menurut gue...
FYI = For your information = asal loe tau aja ya...
CMIIW = Correct Me If I Wrong = pentung gue kalau salah
BRB = Be Right Back = bentaran..
japri = Jalur pribadi (kirim email langsung ke orgnya)
OMG(kebangetan kalau gak tahu, Oh.. My God
OOT = Out of Topik = gak nyambung
SPOILER = email review film/novel
Butleg = Bajakan (hehehe...)
LOL = Laugh of Lot = ketawa hebat (terbahak-bahak)
gtg = got to go.
a/s/l,plz (age, sex, location, please),
"Saya mau pv dulu dengan dia", pv artinya bicara berdua saja.

Penggemar chatting pasti sering menggunakan bahasa prokem/bahasa slang/bahasa gaul, Bahkan SMS pun kadang kita menggunakan bahasa ini, Apa sih bahasa slang itu sebenarnya? secara umum bahasa slang bisa diartikan dengan bahasa yang tidak resmi atau tidak baku sifatnya bisa sementara, tapi tidak selalu. Bahasa ini bisa diartikan juga dengan bahasa gaul biasanya merupakan singkatan. nah supaya gak ketinggalan zaman,apalgi kalau chatting di YM ada yang nanya asl aja gak tahu waduh..cape de..So mari kita lihat beberapa contoh bahasa ABG ini. cuma IDK everything , aku translit apa yang aku tahu aja. kalau ada yang salah mohon maaf ya. aku gak mahir bahasa asing soalnya.
Beberapa istilah adalah istilah yang juga digunakan dalam dunia Perdomainan seperti BIN, SOLD, regfee dll.
AAMOF – As A Matter Of Fact = Faktanya
ATM – At The Moment =Saat ini
AFK – Away From Keyboard =Tidak berada di depan kompi
BIN – Buy It Now =Beli sekarang juga
BOT – Back On Topic = Kembali ke pokok masalah
BRB – Be Right Back =Aku segera kembali
BTW – By The Way = Monk-ngomonks
DND – Do Not Disturb = Jangan ganggu (banci..he..he)
FS – For Sale = Untuk Jual
FYI – For Your Information =Cuma Sekedar info
HTH – Hope That Helps =Semoga membantu
IDK – I Don’t Know = Wah Gak tahu
IIRC – If I Recall Correctly = jika saya benar menghubungi
IMHO – In My Humble Opinion =Cuma opini saya
IMO – In My Opinion = Idem x ya kyk di atas
IOW – In Other Words = Dengan kata lain
IRL – In Real Life = Dalam kehidupan sebenarnya
JK – Just Kidding = Bercanda kok
LM(F)AO – Laughing My (F*CENCORED) Ass Off = (Waduh gak bisa diartiin NI!!)
LMK – Let Me Know = Beri tahu saya
LOL – Laugh Out Loud = Tertawa terbahak-bahak
OBO – Or Best Offer = Atau penawaran terbaik
ONO – Or Near Offer = Atau penawaran yang paling mendekati (Wajar)
OP – Original Poster = Artikel asli oleh
OTOH – On The Other Hand = Di tangan lain (Phrasa untuk jika orang..)
PM ME – Private Message Me =kirim pesan pribadi untuk saya
PPL – People = orang
REG – Regular/Register =Daftar/registrasi
REP ADDED – Reputation Added – More Info = Reputasi anda Saya tambah
REGFEE – Registration Fee = Biaya untuk registrasi
RL – Real Life =Kehidupan nyata
SIG – Signature =Tanda tangan
SOLD= Saya beli!! (Istilah pada jual beli domain yang di buka untuk umum-Bin digunakan)
STW – Search The Web = Cari di internet
THX – Thanks = makasi
TLD – Top Level Domain = Domain tingkat atas (maksudnya domain yg berektensikan .com,.net,.org,)
TM – Trade Mark (merk dagang)
WB – Welcome Back =Selamat datang lagi
WTB – Want To Buy =mau beli
WTG – Way To Go =mau pergi
YW – Your Welcome = sama-sama(thanx)

Ancaman Bahasa Gaul Terhadap Bahasa Ibu

Menurut Wikipedia, bahasa ibu (bahasa asli, bahasa pertama; secara harafiah mother tongue dalam bahasa Inggris) adalah bahasa pertama yang dipelajari oleh seseorang. Dan orangnya disebut penutur asli dari bahasa tersebut. Biasanya seorang anak belajar dasar-dasar bahasa pertama mereka dari keluarga mereka.

Kepandaian dalam bahasa asli sangat penting untuk proses belajar berikutnya, karena bahasa ibu dianggap sebagai dasar cara berpikir. Kepandaian yang kurang dari bahasa pertama seringkali membuat proses belajar bahasa lain menjadi sulit. Oleh karena itu, bahasa ibu memiliki peran pusat dalam pendidikan.

Disinilah sebuah tulisan mengambil peran dalam menjaga eksistensi bahasa ibu. Jika setiap hari masyarakat digempur dengan berbagai tulisan dengan bahasa plesetan, saya khawatir ke depannya langkah mereka akan terpeleset juga. Ini hanya sebuah ibarat.

Tanpa bermaksud mendiskreditkan person yang memiliki image ratu bahasa gaul, kehadiran bahasa gaul dalam penulisan memberikan andil bagi punahnya bahasa utama. Masyarakat lebih semakin sering membaca tulisan “gue banget” daripada “ciri khas”.

Bahkan anak kecil telah terbiasa mengirim SMS dengan singkatan-singkatan yang sulit dipahami orang-orang tua. Dan efeknya seringkali menimbulkan miskomunikasi antara orangtua dan anak. Maksud baik bisa jadi tak tersampaikan dengan benar gara-gara pemakaian bahasa yang menimbulkan kekaburan makna.

Inilah kemajuan jaman. Kita tidak bisa mencegah arus globalisasi yang kian deras mendera berbagai segi kehidupan. Termasuk dunia penulisan yang telah berkembang sedemikian rupa melalui berbagai wujudnya. Blog pribadi salah satunya.

Update artikel telah menjadi ajang unjuk kemampuan diri menyusun bahasa asing yang sulit dipahami orang awam. Sebagian blogger malah merasa bangga bila berhasil membuat bingung pembacanya. Kalau sudah terjadi demikian maka apalah manfaat yang bisa dipetik dari sebuah posting artikel.

Apa yang bisa kita lakukan? Terlalu naif kalau saya menjawab pertanyaan ini dengan kalimat akademis yang berbusa-busa di mulut. Langkah paling mudah adalah memulainya dari diri sendiri. Mari kita biasakan menulis artikel blog dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kalau belum bisa seluruhnya ditulis dalam bahasa baku, delapan puluh persen saja sudah cukup.

Bagaimana dengan penggunaan bahasa asing? Apakah sebaiknya dihindari? Untuk beberapa istilah asing memang belum ada padanan kata dalam bahasa Indonesia. Dan saya pribadi tidak mempermasalahkan hal ini bila pemakaiannya justru memperjelas kalimat.

Dalam jangka panjang, tulisan artikel dan komentar yang ditinggalkan seorang blogger yang terbiasa memakai bahasa baku dan bahasa gaul akan memiliki personal branding yang berbeda. Anda tentu sudah familiar dengan blogger yang gemar berseloroh kasar dalam membalas sebuah thread comment. Dan saya pastikan Anda memiliki penilaiaan yang berbeda terhadap blogger yang terbiasa mengontrol kalimat secara disiplin.

Siapa lagi yang akan menyelamatkan bahasa Indoensia dari kepunahan kalau bukan kita. Tentu Anda tidak berharap bahasa Indoensia akan direbut negeri tetangga juga

40 kata basha Gaul

1. ALAY :
Singkatan dari Anak Layangan, yaitu orang-orang kampung yang bergaya norak. Alay sering diidentikkan dengan hal-hal yang norak dan narsis.
2. KOOL :
Sekilas cara membacanya sama dengan “cool” (keren), padahal kata ini merupakan singkatan dari KOalitas Orang Lowclass, yang artinya mirip dengan Alay
3. LEBAY :
Merupakan hiperbol dan singkatan dari kata “berlebihan”. Kata ini populer di tahun 2006an. Kalo tidak salah Ruben Onsu atau Olga yang mempopulerkan kata ini di berbagai kesempatan di acara-acara di televisi yg mereka bawakan, dan biasanya digunakan untuk “mencela” orang yang berpenampilan norak.
4. JAYUS :
Saya tadinya mengira kata ini merupakan singkatan, namun setelah saya telusuri, ternyata bukan. Arti sebenarnya adalah lawakan atau tingkah laku yang maunya melucu tapi tidak lucu.
Istilah Jayus populer di tahun 90an dan masih sesekali digunakan di masa kini. Dari cerita mulut ke mulut, konon ada seorang anak di daerah Kemang bernama Herman Setiabudhi yang kerap dipanggil Jayus oleh teman2nya. Jayus sendiri adalah nama ayah dari Herman (lengkapnya Jayus Kelana) yang seorang elukis di kawasan Blok M. Herman alias Jayus terkenal sebagai anak yang sering melawak tapi lawakannya kerap kali tidak lucu.
5. GARING :
Kata ini merupakan kata dari bahasa Sunda yang berarti “tidak lucu”. Awalnya kata-kata ini hanya digunakan di Jawa Barat saja. Namun karena banyaknya mahasiswa luar pulau yang kuliah di Jawa Barat (Bandung) lalu kembali ke kota kelahiran mereka, kata ini kemudian dipakai mereka dalam beberapa kesempatan. Karena seringnya digunakan dalam pembicaraan, akhirnya kata ini pun menjadi populer di beberapa kota besar di luar Jawa Barat.
6. GANDENG :
Kata ini pun merupakan kata dari bahasa Sunda yang berarti “berisik”. Sama seperti garing, kata ini dibawa dan dipakai oleh para mahasiswa luar Jawa Barat yang sempat kuliah di tanah Parahyangan itu, yang pada akhirnya membuat kata ini menjadi terkenal dan beberapa kesempatan dipakai.
7. BEGICHU / BEGICYU :
Biasanya kata ini disebutkan dengan penekanan di bagian belakang (yaitu memonyongkan bibir). Kata ini sendiri digunakan secara tidak sengaja oleh seorang anak kecil bernama Saipuddin, 3 tahun, asal Madura. Kata ini kemudian banyak dipopulerkan oleh artis. Salah satunya adalah Titi DJ.
8. MENEKETEHE :
Kata ini sebenarnya berasal dari kata “Mana Kutahu” dan diplesetkan oleh Tora Sudiro sekitar awal tahun 2000an, di acara Extravaganza TransTV. Istilah itu cukup populer dan saat ini cukup sering digunakan orang.
9. CING :
Saya mensinyalir kata ini sudah sering digunakan sejak tahun 1970an. Hal ini saya ketahui saat menonton film Si Pitung Banteng Betawi yang dibintangi oleh (alm) Dicky Zulkarnaen. Belakangan, di tahun 90an, kata ini mulai sering digunakan orang lagi, terutama setelah sering digunakan Debby Sahertian di sitkom Lenong Rumpi. Kata “cing” biasa digunakan sebagai sapaan untuk teman dekat. Misalnya, “Mau ke mana, Cing?”
10. EMBER :
Kata ini merupakan plesetan dari kata “Memang Begitu”. Pertama kali dipopulerkan oleh Titi DJ yang secara tidak sengaja menyebut kata ini saat menjawab pertanyaan orang. Sejak itu, kata ini sering digunakan di berbagai kesempatan.
11. YIUK….!! :
Kata yang merupakan bentuk ajakan ini dipopulerkan oleh Hennyta Tarigan dan Rina Gunawan (anggota grup GSP). Kata ini sempat populer di awal tahun 90an dan sering digunakan oleh Lenong Rumpi. Di awal tahun 2000an, kata ini kembali populer sejak digunakan oleh Indra Birowo dan Tora Sudiro di acara Exravaganza. Karena sering digunakan saat mereka berperan sebagai bencong, maka kata ini identik dengan panggilan kaum waria / bencong.
12. BONYOK :
Kata ini merupakan singkatan dari Bokap-Nyokap (orang tua). Tidak jelas siapa yang mempopulerkan kata ini, tapi kata ini mulai sering digunakan diperiode awal 2000an, ketika bahasa sms mulai populer di kalangan remaja.
Bokap (Ayah) dan Nyokap (Ibu) sendiri merupakan istilah yang telah populer sejak tahun 80an dan masih digunakan hingga hari ini.
13. BISPAK :
Merupakan singkatan dari kata “Bisa Pakai”. Kata ini mulai populer di pertengahan 90an, dan biasanya digunakan sebagai kode rahasia untuk menyebutkan wanita / pria yang bisa “dipakai” (baca : ditiduri), tapi mereka sendiri tidak mau disebut PSK (Pekerja Seks Komersial), karena seringkali mereka melakukan hal itu “just for fun”.Tidak jelas siapa yang mempopulerkan kata ini tapi dari penelusuran saya, kata ini sudah akrab dan sering digunakan oleh para Eksmud (Eksekutif Muda) Jakarta sekitar tahun 96an.
14. AKIKA :
Merupakan sandi untuk mengatakan “Saya”. Kata ini pertama kali dipopulerkan oleh kaum waria di tahun 90an, yang dibakukan oleh Debby Sahertian dalam buku Kamus Gaul yang dibuatnya.
15. SUTRALAH :
Merupakan pemanjangan dan plesetan dari kata “Sudahlah”. Kata ini juga dipopulerkan oleh kaum waria dan mulai populer di tahun 90an akhir.
16. SEMOK :
Berasal dari bahasa Jawa yang berarti “Montok”. Kata ini belakangan sering digunakan orang untuk menggambarkan wanita yang cantik dan seksi.
17. LOL :
Kata ini belakangan ini sering dipakai, terutama dalam komunikasi chatting, baik di YM, FB, Twitter, atau pun komunitas yang lain. Kata itu merupakan singkatan dari Laugh Out Loud yang berarti “Tertawa Terbahak-bahak”.
18. CENGLI :
Merupakan kata dari bahasa Hokkian yang berarti “Bertindak Adil”. Kata ini memang lazim digunakan oleh masyarakat perantauan Tionghua dari suku Hokkia. Karena sering digunakan dalam percakapan bisnis, maka lama-kelamaan menjadi kata umum yang digunakan dalam kegiatan sehari2.
19. WIL dan PIL :
Merupakan singkatan dari Wanita Idaman Lain dan Pria Idaman Lain. Tidak jelas siapa yang mempopulerkan istilah ini, namun saya menemukan kata-kata ini sering digunakan dalam penulisan di majalah2 di era awal 2000an. Kedua kata itu biasa digunakan untuk menjelaskan wanita atau pria simpanan / selingkuhan.
20. AJIB :
Artinya Enak, Asyik, atau Klabing. Kata ini mulai populer di tahun 90an tatkala musik trance dan narkoba jenis shabu2 baru mulai populer. Kata ini biasanya digunakan oleh para penikmat kedua hal itu. Istilah ini diambil dari suara hentakan tempo musik trance yang kalo didengar dengar teliti memang terdengar seperti “Ajib, ajib…. ajib, ajib….”.
21. ANJELO :
Merupakan singkatan dari Antar Jemput Lonte. Dari informasi yang saya peroleh, kata ini pertama kali digunakan sekitar tahun 2000an di daerah sekitar Bogor untuk menyebut Tukang Ojek yang menjadi langganan para penjaja cinta di sana.
22. JABLAY :
Kata ini dipopulerkan oleh Titi Kamal saat menyanyikan lagu berjudul sama dalam film Mendadak Dangdut (2006).Merupakan singkatan Jarang Dibelai yang mengandung arti lebih jauh sebagai ungkapan hati seorang wanita yang jarang mendapatkan belaian kasih sayang kekasihnya.
23. GETHO LOH..:
Kata ini berarti “Demikian / Begitu”, yang merupakan penekanan dari sebuah penjelasan yang disampaikan oleh sang pembicara. Kata ini cukup terkenal di tahun 2007, karena sering digunakan oleh para penyiar radio (terutama radio anak muda) setiap kali selesai menjelaskan sesuatu. Kata ini makin populer manakala sering digunakan dalam berbagai percakapan yang bernada jenaka (sekaligus norak) di berbagai acara televisi.
24. BELAH DUREN :
Berasal dari istilah yang digunakan dalam lagu dangdut berjudul sama yang dinyanyikan oleh Julia Perez, kata “Belah Duren” merupakan istilah yang ditujukan buat para pengantin muda yang menikmati malam pertama. Belakangan kata ini mengandung makna ajakan untuk melakukan ML (Making love).
25. SECARA :
Kata ini sebenarnya adalah bahasa Indonesia, yang bermakna “Adalah”. Namun kata ini menjadi populer di tahun 2006an di kalangan siswa-siswi SMU yang menggunakan kata ini sebagai kata ganti “Karena / Soalnya”. Sesekali pula digunakan sebagai sisipan tanpa makna (hanya sebagai penekanan pada kalimat yang mereka katakan). Contoh pemakaiannya :
a. Gua gak bisa ke rumah lo neh hari ini, secara bokap gue lagi sakit.
b. Ya… gimana dong? Secara gue ini kan gaul…
26. SEGEDE GAMBRENG :
Kata “gambreng” berasal dari suitan anak-anak (hompimpah alaihum gambreng), yang menunjukkan siapa yang menang dalam suitan tersebut. Belakangan, sekitar tahun 2007an, kata ini digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang besar sekali (dan sulit diungkapkan dengan kata-kata).
27. SEGEDE GOBLOK :
Mirip dengan ungkapan “Segede Gambreng”, kata “Segede Goblok” menunjukkan sesuatu yang besarnya luar biasa dan – sakin besarnya – jadi ga masuk akal. Gak jelas siapa yg mempopulerkan kata ini, tapi diduga kata ini pernah diucapkan oleh beberapa MC di televisi (entah Indra Bekti, Iva Gunawan, atau Ruben Onsu)
28. JUTEK :
Berasal dari kata yang sering digunakan oleh para PSK di awal tahun 2000an untuk menggambarkan pria yang sombong dan jarang tersenyum. Kata ini akhirnya menjadi kata umum yang digunakan untuk melukiskan orang yang menyebalkan, judes, galak, emosian, dan sombong.
29. BT / BETE :
Merupakan singkatan dari Boring Total. Tadinya orang menduga kata ini dipopulerkan oleh Dwiq saat merilis lagu “Bete” sekitar tahun 2008. Padahal kata ini sudah lama digunakan oleh para mahasiswa yang bosan dengan program perkuliahan mereka. Kata ini mulai populer dan digunakan di awal tahun 2000an.
30. KAMSUD :
Merupakan pembalikan konsonan kata “Maksud”. Kata ini mulai populer, terutama di kalangan para cewek di ruang chatting dunia maya.
31. KATROK :
Orang kampung / orang desa. Kata ini dipopulerkan oleh Tukul Arwana saat membawakan acara Empat Mata sekitar tahun 2007an (kini berubah menjadi acara Bukan Empat Mata). Kata ini kemudian menjadi bahasa umum untuk menggambarkan orang yang kampungan / norak banget.
32. PRIKITIU :
Adalah celutukan yang ditujukan pada pasangan yang tertangkap basah melakukan perselingkuhan. Adalah Sule, seorang komedian lokal, yang melontarkan celutukan nakal yang kini menjadi bahasa pergaulan itu.
33. CUMI :
Merupakan singkatan yang mengandung banyak arti (tergantung CUMI yang dipakai adalah singkatan dari apa). Awalnya kata ini dipopulerkan oleh sebuah produk kartu telpon seluler di tahun 2008an, yang akhirnya berkembang menjadi bahasa gaul anak-anak remaja untuk menjelaskan kondisinya saat ini, seperti CUma MIkir, CUma MIScal, CUma MIrip, CUma MInjam, CUkup MIris, dan lain-lain.
34. KRIK :
Adalah suara jankrik. Istilah ini biasaya digunakan dalam pembicaraan di dunia maya, untuk menggambarkan kondisi yang sangat garing / tidak lucu. Kata ini berasal dari adegan film-film kartun yang sering menampilkan suasana hening – dengan latar belakang suara jengkrik – mana kala seseorang bercanda namun tidak lucu. Pemakaiannya cukup sederhana, yaitu saat menanggapi komentar / ucapan seseorang, penulis tinggal menulis kata “Krik” berulang-ulang, menandakan bahwa penulis menganggap ucapan orang itu gak lucu banget.
35. GAYUS :
Merupakan sebutan sindiran untuk orang yang gila uang dan berusaha mendapatkan uang dengan berbagai cara yang tidak halal. Ungkapan ini populer di awal tahun 2010 setelah seorang pejabat pajak negara bernama Gayus diciduk polisi lantaran ketahuan menilap uang negara sebesar Rp 67 milyar.
36. MOGE :
Awalnya kata ini merupakan singkatan dari Motor Gede dan dipopulerkan oleh kelompok penyuka motor gede tahun 2008 silam. Namun belakangan, kata itu diplesetkan banyak orang menjadi Motor Gelo yang ditujukan pada orang-orag norak yang suka bikin rusuh, mau menang sendiri, dan bikin muak banyak orang.
37. NI YEE… :
Merupakan ungkapan yang dipopuerkan oleh pelawak (alm) Diran di tahn 1985an, yang kemudian sering digunakan oleh para artis seperti Euis Darliah dan Jaja Miharja. Kata ini sempat populer kembali sekitar medio 1990-1999. Saat ini masih dipakai, walau tidak seintens dulu.
38. BONEK :
Singkatan dari kata Bondo Nekat yang berarti orang nekat yang gak bermodal apapun selain kemauan. Kata ini dipopulerkan oleh suporter Tim Sepakbola Persebaya – Surabaya di tahun 90an dan menjadi sebutan “kebanggaan” mereka. Saat ini, kata ini juga digunakan untuk orang-orang nekat yang gak kenal rasa takut.
39. GUE :
Adalah bahasa “resmi” yang kini banyak digunakan oleh kebanyakan orang (terutama orang dari Suku Betawi) untuk menyebut “Saya / Aku”. Kata ini merupakan bahasa Betawi yang telah digunakan secara luas, jauh sebelum bahasa prokem dikenal orang.

40. LO / LU :
Sama seperti “Gue” kata ini pun sudah digunakan digunakan oleh Suku Betawi sejak bertahun-tahun lalu dan menjadi kata untuk menyebut “Anda / Kamu”.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More