Membaca status FB keponakan yang sudah remaja aku terpaksa mengerutkan dahi (yang sudah berkerut walau tidak dipaksa he he…). Hm… Komentar teman-temannya tak kurang ajaibnya. Bahasanya itu lho. Kulihat status mahasiswaku juga banyak yang begitu. Beberapa menit sebelumnya, ada pesan singkat dari seorang mahasiswa yang juga menggunakan istilah dan cara penulisan yang ‘aneh’. Katanya itulah bahasa gaul jaman sekarang. Lalu aku teringat artikel tentang bahasa alay di Femina terbitan beberapa minggu lalu. Kubaca kembali artikel itu sambil mendengarkan radio yang sedang memutar lagu D’Alays dari Superglad. Pas banget. He he… bener lho ini, gw g lebay! Syairnya kutulis sebagian ya:
D’Alays (Superglad)
Huww/banyak istilah jaman sekarang/ada yang bilang lebih/jadi LEBAY/
anak kampungan/dibilang ALAYALAY/cewe’ gampangan/dibilang JABLAY/
sms…HURUF GEDE’ huruf kecil/bikin pusing/huruf ” i ” diganti pake tanda ” ! “/
SKRG GRU G MSK bukan PSK/semua disingkat biar lebih cepat/yeah..!!../
REFF :
henggezna ,Owh U Kewlna „Owh U luthuna „
perezna„Owh U cantiekna „oyugepona „
(Mr.Pay baby peplelyz)
foto dengan angle dari atas/ mulut sedikit manyun/tanpa harus tersenyum/
maaf dibilang ko’/jadi’in kita CAPCUZ/apa U gi di hum ?/
phutu narcizna gy Ga diFACEBOOKna„/mang gy ga di Onlend../
chayank dach muncul~/…Ai luph yuu../gw binund jadi duduLz/
Bagaimana? Seru kan lagunya? Ha ha… aku harus mengaku kalau sebagian isinya tidak kupahami sama sekali.
Sebetulnya, aku sering juga mendapat sms dengan bahasa singkat-singkat penuh tanda seru. K0mb!n4s! huruf dan 4ngk4. Paduan huruf BeSAr dan kEciL yang jelas tidak ditulis untuk mengikuti kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Lupakan EYD deh! Saat membaca sms semacam itu jurus yang kupakai adalah kira-kira atau mungkin. Oh… kira-kira begitu barangkali… Hm… mungkin begini yang dimaksud. Adakalanya rumus itu manjur, terkadang jauh dari yang sebenarnya ingin disampaikan, he he… Secara w ga’ gaul gitu deh… Bahasa ini lebih banyak kujumpai dalam bahasa tulis.
Menurut artikel yang berjudul “NGGAK 4L4Y? NGGAK G4UL” di Femina No.7/XXXVIII (20-26 Februari 2010), kata alay itu sendiri belum dipastikan asal-usulnya. Ada yang mengatakan dari kata ‘anak lebay’, ‘anak kelayapan’, atau yang lebih populer adalah dari ‘anak layangan’, merujuk pada anak kampung yang berambut merah berkulit gelap karena terlalu sering main layangan. Sebagai bahasa gaul, bahasa alay ini membudaya terutama di kalangan remaja. Mereka dengan sesuka hati membuat perbendaharaan kata sendiri. Media komunikasi baru, seperti sms, chatting, atau media sosial lainnya, menjadi ajang penyebaran bahasa gaul ini. Bahasa yang kemudian juga menyebar pada kaum dewasa dan masyarakat luas.
Bahasa gaul bukanlah hal yang baru. Setiap jaman punya bahasa gaul-nya sendiri. Dulu, ada bahasa gaul yang setiap katanya diberi akhiran ‘se’. Seperti ‘jamse’ (jam), ‘berapse’ (berapa), ‘somse’ (sombong). Atau mungkin mengalami kejayaan bahasa ‘walikan’ (dibalik)? Misalnya, “Ini utapes sinam ya? Harum lagi… Wah nayamul!” Maksudnya, “Ini sepatu manis ya? Murah lagi… Wah lumayan!” Kemudian ada masa dimana kita terbiasa mendengar “Akika memang begindang booo!” “Ya sutralah… titidj aja…”
Tapi sekarang adalah jamannya bahasa alay. Aku tidak terlalu khawatir bahasa gaul akan merusak bahasa Indonesia karena sifatnya bisa jadi hanya musiman saja. Umumnya juga digunakan di antara sesama anggota komunitas yang menghendaki komunikasi yang lebih seru dan tidak kaku. Selama digunakan pada waktu, tempat, dan lingkungan pergaulan yang tepat, tidak masalah, no problemo. Celakanya adalah kalau bahasa ini ikut digunakan pada saat membuat tugas mata kuliah, menjawab soal ujian, atau sms pada dosennya (yang agak jadul seperti aku ini!). Aih garing amat ya!
Barangkali aku harus sering-sering mengunjungi laman alay text generator yang bisa menerjemahkan bahasa Indonesia baku menjadi bahasa alay. Tarsok biar nggak dibilang lemot atau lola apalagi sampai baratayudha gara-gara baca sms aku juga mesti buka kamus bahasa gaul. Biar agak capcus geto… Kalau tidak begitu bisa cdma sendiri. Tidak paham? IDL! Boam ah!
Kamusna (leh n4Mb@h 5end1R! loh):
Tarsok = entar besok; lemot = lemah otak; lola = loading lambat; baratayudha = berantem; capcus = cepatan; cdma = capek deh males aahhh!; IDL = itu derita lu; boam = bodo amat.
Senin, 07 Maret 2011
Alay Jangan Lebay
08.23
HADI SUCIPTO
No comments
0 komentar:
Posting Komentar