Pasang IKLAN

Mau Pasang iklan?? 30rb/bulan. berminat kirim email ke hadisucipto1989@yahoo.com. Atau isi coment untuk memesan tempat.


Selamat Datang di Blog Gery Casakom Tempat Belajar Bersama Berbagi Ilmu dan Pengalaman
free counters
ShoutMix chat widget

Kamis, 29 Desember 2011

Pengembangan Sistem Informasi 1

PENGEMBANGAN
SISTEM INFORMASI
Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu sistem yang baru untuk
menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki
sistem yang telah ada.
1. Tim Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem tentunya harus didukung oleh personalpersonal
yang kompeten di bidangnya. Suatu Tim biasanya terdiri dari :
1. Manajer Analis Sistem
2. Ketua Analis Sistem
3. Analis Sistem Senior
4. Analis Sistem Junior
5. Pemrogram Aplikasi Senior
6. Pemrogram Aplikasi Junior
Jumlah personil Tim di atas diperlukan apabila sistem yang akan
dikembangkan cukup besar. Apabila sistem yang akan dikembangkan kecil,
maka personilnya dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan.
2. Perlunya Pengembangan Sistem
Sistem lama yang perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena
beberapa hal :
1. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem
yang lama. Permasalahan yang timbul dapat berupa :
􀂙 Ketidakberesan sistem yang lama
Ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang
lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.
􀂙 Pertumbuhan organisasi
Kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data
semakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru
menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru, karena sistem yang
lama tidak efektif lagi dan tidak dapat memenuhi lagi semua kebutuhan
informasi yang dibutuhkan manajemen.
2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan
Dalam keadaan persaingan pasar yang ketat, kecepatan informasi atau
efisiensi waktu sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan

rencana-rencana yang telah disusun untuk meraih kesempatankesempatan
dan peluang-peluang pasar, sehingga teknologi informasi
perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi agar dapat
mendukung proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh
manajemen.
3. Adanya instruksi dari pimpinan atau adanya peraturan pemerintah
Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksiinstruksi
dari atas pimpinan ataupun dari luar organisasi, seperti misalnya
peraturan pemerintah
3. Indikator Diperlukannya Pengembangan Sistem
1. Keluhan pelanggan
2. Pengiriman barang yang sering tertunda
3. Pembayaran gaji yang terlambat
4. Laporan yang tidak tepat waktu
5. Isi laporan yang sering salah
6. Tanggung jawab yang tidak jelas
7. Waktu kerja yang berlebihan
8. Ketidakberesan kas
9. Produktivitas tenaga kerja yang rendah
10. Banyaknya pekerja yang menganggur
11. Kegiatan yang tumpang tindih
12. Tanggapan yang lambat terhadap pelanggan
13. Kehilangan kesempatan kompetisi pasar
14. Persediaan barang yang terlalu tinggi
15. Pemesanan kembali barang yang tidak efisien
16. Biaya operasi yang tinggi
17. File-file yang kurang teratur
18. Keluhan dari supplier karena tertundanya pembayaran
19. Tertundanya pengiriman karena kurang persediaan
20. Investasi yang tidak efisien
21. Peramalan penjualan dan produksi tidak tepat
22. Kapasitas produksi yang menganggur
23. Pekerjaan manajer yang terlalu teknis
24. DLL.

4. Dengan adanya sistem baru diharapkan terjadi peningkatan dalam
hal :
1. Kinerja, yang dapat diukur dari throughput dan respon time.
Throughput : jumlah pekerjaan yang dapat dilakukan pada suatu saat
tertentu
Respon time : Rata-rata waktu tertunda di antara dua transaksi.
2. Kualitas informasi yang disajikan
3. Keuntungan (penurunan biaya). Berhubungan dengan jumlah
sumber daya yang digunakan
4. Kontrol (pengendalian)
5. Efisiensi
6. Pelayanan
5. Prinsip Pengembangan Sistem
Prinsip-prinsip pengembangan sistem, adalah :
1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen
2. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar
Maka setiap investasi modal harus mempertimbangkan 2 hal berikut ini :
- Semua alternatif yang ada harus diinvestigasikan
- Investasi yang terbaik harus bernilai
3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik
4. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang baru dilakukan dalam proses
pengembangan sistem
5. Proses pengembangan sistem tidak harus urut
6. Jangan takut membatalkan proyek
7. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem
6. Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Bila dalam operasi sistem yang sudah dikembangkan masih timbul
permasalahan-permasalahan yang tidak dapat diatasi dalam tahap
pemeliharaan sistem, maka perlu dikembangkan kembali suatu sistem untuk
mengatasinya dan proses ini kembali ke proses yang pertama. Siklus ini
disebut dengan Siklus Hidup suatu Sistem.
Siklus Hidup Pengembangan Sistem dapat didefinisikan sebagai
serangkaian aktivitas yang dilaksanakan oleh profesional dan pemakai sistem
informasi untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sistem
informasi.

Siklus hidup pengembangan sistem informasi saat ini terbagi atas enam fase,
yaitu :
a. Perencanaan sistem
b. Analisis sistem
c. Perancangan sistem secara umum / konseptual
d. Evaluasi dan seleksi sistem
e. Perancangan sistem secara detail
f. Pengembangan Perangkat Lunak dan Implementasi sistem
g. Pemeliharaan / Perawatan Sistem
Keenam fase siklus hidup pengembangan sistem ini dapat digambarkan
seperti pada Gambar di bawah ini.
Gambar 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem
a. Fase Perencanaan Sistem
Dalam fase perencanaan sistem :
• Dibentuk suatu struktur kerja strategis yang luas dan pandangan sistem
informasi baru yang jelas yang akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan
pemakai informasi.

• Proyek sistem dievaluasi dan dipisahkan berdasarkan prioritasnya. Proyek
dengan prioritas tertinggi akan dipilih untuk pengembangan.
• Sumber daya baru direncanakan untuk, dan dana disediakan untuk
mendukung pengembangan sistem.
Selama fase perencanaan sistem, dipertimbangkan :
• faktor-faktor kelayakan (feasibility factors) yang berkaitan dengan
kemungkinan berhasilnya sistem informasi yang dikembangkan dan
digunakan,
• faktor-faktor strategis (strategic factors) yang berkaitan dengan
pendukung sistem informasi dari sasaran bisnis dipertimbangkan untuk
setiap proyek yang diusulkan. Nilai-nilai yang dihasilkan dievaluasi untuk
menentukan proyek sistem mana yang akan menerima prioritas yang
tertinggi.
Faktor kelayakan
(feasibility factors)
Faktor strategis
(strategic factors)
• Kelayakan teknis • Produktivitas
• Kelayakan ekonomis • Diferensiasi
• Kelayakan legal • Manajemen
• Kelayakan operasional
• Kelayakan rencana
Suatu sistem yang diusulkan harus layak, yaitu sistem ini harus memenuhi
kriteria-kriteria sebagai berikut :
􀂋 Kelayakan teknis untuk melihat apakah sistem yang diusulkan dapat
dikembangkan dan diimplementasikan dengan menggunakan teknologi
yang ada atau apakah teknologi yang baru dibutuhkan.
􀂋 Kelayakan ekonomis untuk melihat apakah dana yang tersedia cukup
untuk mendukung estimasi biaya untuk sistem yang diusulkan.
􀂋 Kelayakan legal untuk melihat apakah ada konflik antara sistem yang
sedang dipertimbangkan dengan kemampuan perusahaan untuk
melaksanakan kewajibannya secara legal.
􀂋 Kelayakan operasional untuk melihat apakah prosedur dan keahlian
pegawai yang ada cukup untuk mengoperasikan sistem yang diusulkan
atau apakah diperlukan penambahan/pengurangan prosedur dan keahlian.
􀂋 Kelayakan rencana berarti bahwa sistem yang diusulkan harus telah
beroperasi dalam waktu yang telah ditetapkan.
Selain layak, proyek sistem yang diusulkan harus mendukung faktor-faktor
strategis,seperti
􀂋 Produktivitas mengukur jumlah output yang dihasilkan oleh input yang
tersedia. Tujuan produktivitas adalah mengurangi atau menghilangkan
biaya tambahan yang tidak berarti. Produktivitas ini dapat diukur dengan
rasio antara biaya yang dikeluarkan dengan jumlah unit yang dihasilkan.
􀂋 Diferensiasi mengukur bagaimana suatu perusahaan dapat menawarkan
produk atau pelayanan yang sangat berbeda dengan produk dan
pelayanan dari saingannya. Diferensiasi dapat dicapai dengan
meningkatkan kualitas, variasi, penanganan khusus, pelayanan yang lebih
cepat, dan biaya yang lebih rendah.
􀂋 Manajemen melihat bagaimana sistem informasi menyediakan informasi
untuk menolong manajer dalam merencanakan, mengendalikan dan
membuat keputusan. Manajemen ini dapat dilihat dengan adanya laporanlaporan
tentang efisiensi produktivitas setiap hari.
b. Fase Analisis Sistem
Dalam fase ini :
• Dilakukan proses penilaian, identifikasi dan evaluasi komponen dan
hubungan timbal-balik yang terkait dalam pengembangan sistem; definisi
masalah, tujuan, kebutuhan, prioritas dan kendala-kendala sistem;
ditambah identifikasi biaya, keuntungan dan estimasi jadwal untuk solusi
yang berpotensi.
• Fase analisis sistem adalah fase profesional sistem melakukan kegiatan
analisis sistem.
• Laporan yang dihasilkan menyediakan suatu landasan untuk membentuk
suatu tim proyek sistem dan memulai fase analisis sistem.
• Tim proyek sistem memperoleh pengertian yang lebih jelas tentang alasan
untuk mengembangkan suatu sistem baru.
• Ruang lingkup analisis sistem ditentukan pada fase ini. Profesional sistem
mewawancarai calon pemakai dan bekerja dengan pemakai yang
bersangkutan untuk mencari penyelesaian masalah dan menentukan
kebutuhan pemakai.
• Beberapa aspek sistem yang sedang dikembangkan mungkin tidak
diketahui secara penuh pada fase ini, jadi asumsi kritis dibuat untuk
memungkinkan berlanjutnya siklus hidup pengembangan sistem.
• Pada akhir fase analisis sistem, laporan analisis sistem disiapkan. Laporan
ini berisi penemuan-penemuan dan rekomendasi. Bila laporan ini disetujui,
tim proyek sistem siap untuk memulai fase perancangan sistem secara

umum. Bila laporan tidak disetujui, tim proyek sistem harus menjalankan
analisis tambahan sampai semua peserta setuju.
c. Fase Perancangan Sistem secara Umum/Konseptual
Arti Perancangan Sistem
- Tahap setelah analisis dari Siklus Hidup Pengembangan Sistem
- Pendefinisian dari kebutuhan kebutuhan fungsional
- Persiapan untuk rancang bangun implementasi
- Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
- Yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa
atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu
kesatuan yang utuh dan berfungsi
- Termasuk menyangkut mengkonfirmasikan
Tujuan Perancangan Sistem
- Untuk memenuhi kebutuhan para pemakai sistem
- Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang
lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang
terlibat
Sasaran Perancangan Sistem
- Harus berguna, mudah dipahami dan mudah digunakan
- Harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan
- Harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung pengolahan transaksi,
pelaporan manajemen dan mendukung keputusan yang akan dilakukan
oleh manajemen, termasuk tugas-tugas yang lainnya yang tidak dilakukan
oleh komputer
- Harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk masingmasing
komponen dari sistem informasi yang meliputi data dan informasi,
simponan data, metode-metode, prosedur-prosedur, orang-orang,
perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian intern
Dalam fase ini :
• dibentuk alternatif-alternatif perancangan konseptual untuk pandangan
pemakai. Alternatif ini merupakan perluasan kebutuhan pemakai. Alternatif
perancangan konseptual memungkinkan manajer dan pemakai untuk
memilih rancangan terbaik yang cocok untuk kebutuhan mereka.
• pada fase ini analis sistem mulai merancang proses dengan mengidentifikasikan
laporan-laporan dan output yang akan dihasilkan oleh
sistem yang diusulkan. Data masing-masing laporan ditentukan. Biasanya,

perancang sistem membuat sketsa form atau tampilan yang mereka
harapkan bila sistem telah selesai dibentuk. Sketsa ini dilakukan pada
kertas atau pada tampilan komputer.
• Jadi, perancangan sistem secara umum berarti untuk menerangkan
secara luas bagaimana setiap komponen perancangan sistem tentang
output, input, proses, kendali, database dan teknologi akan dirancang.
Perancangan sistem ini juga menerangkan data yang akan dimasukkan,
dihitung atau disimpan. Perancang sistem memilih struktur file dan alat
penyimpanan seperti disket, pita magnetik, disk magnetik atau bahkan filefile
dokumen. Prosedur-prosedur yang ditulis menjelaskan bagaimana
data diproses untuk menghasilkan output.
d. Fase Evaluasi dan Seleksi Sistem
Akhir fase perancangan sistem secara umum menyediakan point utama untuk
keputusan investasi. Oleh sebab itu dalam fase evaluasi dan seleksi sistem ini
nilai kualitas sistem dan biaya/keuntungan dari laporan dengan proyek sistem
dinilai secara hati-hati dan diuraikan dalam laporan evaluasi dan seleksi
sistem.
Jika tak satupun altenatif perancangan konseptual yang dihasilkan pada fase
perancangan sistem secara umum terbukti dapat dibenarkan, maka semua
altenatif akan dibuang. Biasanya, beberapa alternatif harus terbukti dapat
dibenarkan, dan salah satunya dengan nilai tertinggi dipilih untuk pekerjaan
akhir. Bila satu alternatif perancangan sudah dipilih, maka akan dibuatkan
rekomendasi untuk sistem ini dan dibuatkan jadwal untuk perancangan
detailnya.
e. Fase Perancangan Sistem secara Detail/Fungsional
Fase perancangan sistem secara detail menyediakan spesifikasi untuk
perancangan secara konseptual. Pada fase ini semua komponen dirancang
dan dijelaskan secara detail.
Perencanaan output (layout) dirancang untuk semua layar, form-form tertentu
dan laporan-laporan yang dicetak. Semua output direview dan disetujui oleh
pemakai dan didokumentasikan. Semua input ditentukan dan format input
baik untuk layar dan form-form biasa direview dan disetujui oleh pemakai dan
didokumentasikan.
Berdasarkan perancangan output dan input, proses-proses dirancang untuk
mengubah input menjadi output. Transaksi-transaksi dicatat dan dimasukkan
secara online atau batch. Macam-macam model dikembangkan untuk

mengubah data menjadi informasi. Prosedur ditulis untuk membimbing
pemakai dan pesonel operasi agar dapat bekerja dengan sistem yang sedang
dikembangkan.
Database dirancang untuk menyimpan dan mengakses data. Kendali-kendali
yang dibutuhkan untuk melindungi sistem baru dari macam-macam ancaman
dan error ditentukan. Pada beberapa proyek sistem, teknologi baru dan
berbeda dibutuhkan untuk merancang kemampuan tambahan macam-macam
komputer, peralatan dan jaringan telekomunikasi.
Pada akhir fase ini, laporan rancangan sistem secara detail dihasilkan.
Laporan ini mungkin berisi beribu-ribu dokumen dengan semua spesifikasi
untuk masing-masing rancangan sistem yang terintegrasi menjadi satu
kesatuan. Laporan ini dapat juga dijadikan sebagai buku pedoman yang
lengkap untuk merancang, membuat kode dan menguji sistem; instalasi
peralatan; pelatihan; dan tugas-tugas implementasi lainnya.
Meskipun sejumlah orang telah me-review dan menyetujui setiap komponen
rancangan sistem, review terhadap rancangan sistem secara detail harus
dilakukan kembali secara menyeluruh dan lengkap oleh pemakai sistem dan
personel manajemen, sedangkan profesional sistem mungkin tidak terlibat
dalam kegiatan ini.
Tujuan dilakukannya review secara menyeluruh ini adalah untuk menemukan
error dan kekurangan rancangan sebelum implementasi dimulai. Jika error
dan kekurangan atau sesuatu yang hilang ditemukan sebelum implementasi
sistem, sumber daya yang bernilai dapat diselamatkan dan kesalahan yang
tidak diinginkan terhindari. Setelah semua review secara menyeluruh selesai
dilaksanakan, perubahan-perubahan dibuat dan pemakai dan manajer sistem
menandatangani laporan perancangan secara detail.
Alat-alat Perancangan
Alat-alat perancangan menolong profesional sistem untuk membentuk
struktur sistem yang akan memenuhi kebutuhan pemakai selama aktivitas
analisis. Alat-alat perancangan sistem yang digunakan adalah :
􀁽 Spesifikasi proses untuk menjelaskan bagaimana data ditransformasikan
menjadi informasi, seperti Pseudocode, Structure english, dan Tabel
keputusan.
􀁽 Hierachy Plus Input, Process, Output (HIPO) untuk merepresentasikan
hirarki modul-modul program tidak termasuk dokumentasi interface antar
modul.
􀁽 Structure chart untuk merepresentasikan hirarki modul-modul program
termasuk dokumentasi interface antar modul.
􀁽 Diagram Warnier-Orr (W/O) untuk merepresentasikan struktur program
dari gambaran umum sampai detail.
􀁽 Diagram Jackson untuk merepresentasikan struktur program.

f. Fase Implementasi Sistem dan Pemeliharaan Sistem
Pada fase ini :
• sistem siap untuk dibuat dan diinstalasi.
• Sejumlah tugas harus dikoordinasi dan dilaksanakan untuk implementasi
sistem baru.
• laporan implementasi yang dibuat pada fase ini ada dua bagian, yaitu
o rencana implementasi dalam bentuk Gantt Chart atau Program and
Evaluation Review Technique (PERT) Chart dan
o penjadwalan proyek dan teknik manajemen. Bagian kedua adalah
laporan yang menerangkan tugas penting untuk melaksanakan
implementasi sistem, seperti :
− pengembangan perangkat lunak
− Persiapan lokasi peletakkan sistem
− Instalasi peralatan yang digunakan
− Pengujian Sistem
− Pelatihan untuk para pemakai sistem
− Persiapan dokumentasi
7. Pendekatan Pengembangan Sistem
Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem, yaitu
Pendekatan Klasik, Pendekatan Terstruktur, Pendekatan Dari Bawah Ke
Atas, Pendekatan Dari Atas Ke Bawah.
Pendekatan Klasik
Pendekatan Klasik (classical approach) disebut juga dengan Pendekatan
Tradisional (traditional approach) atau Pendekatan Konvensional
(conventional approach). Metodologi Pendekatan Klasik mengembangkan
sistem dengan mengikuti tahapan-tahapan pada System Life Cycle.
Pendekatan ini menekankan bahwa pengembangan akan berhasil bila
mengikuti tahapan pada System Life Cycle.
Permasalahan-permasalahan yang dapat timbul pada Pendekatan
Klasik adalah sebagai berikut :
1. Pengembangan perangkat lunak akan menjadi sulit
Pendekatan klasik kurang memberikan alat-alat dan teknik-teknik di dalam
mengembangkan sistem dan sebagai akibatnya proses pengembangan
perangkat lunak menjadi tidak terarah dan sulit untuk dikerjakan oleh
pemrogram. Lain halnya dengan pendekatan terstruktur yang memberikan
alat-alat seperti diagram arus data (data flow diagram), kamus data (data
dictionary), tabel keputusan (decision table). diagram IPO, bagan
terstruktur (structured chart) dan lain sebagainya yang memungkinkan

pengembangan perangkat lunak lebih terarah berdasarkan alat-alat dan
teknik-teknik tersebut
2. Biaya perawatan atau pemeliharaan sistem akan menjadi mahal
Mahalnya biaya perawatan pada pendekatan sistem klasik disebabkan
karena dokumentasi sistem yang dikembangkan kurang lengkap dan
kurang terstruktur. Dokumentasi ini merupakan hasil dari alat-alat dan
teknik -teknik yang digunakan. Karena pendekatan klasik kurang didukung
oleh alat-alat dan teknik-teknik, maka dokumentasi menjadi tidak lengkap
dan walaupun ada tetapi strukturnya kurang jelas, sehingga pada waktu
pemeliharaan sistem menjadi kesulitan.
3. Kemungkinan kesalahan sistem besar
Pendekatan klasik tidak menyediakan kepada analis sistem cara untuk
melakukan pengetesan sistem, sehingga kemungkinan kesalahankesalahan
sistem akan menjadi lebih besar.
4. Keberhasilan sistem kurang terjamin
Penekanan dari pendekatan klasik adalah kerja dari personil-personil
pengembang sistem, bukan pada pemakai sistem, padahal sekarang
sudah disadari bahwa dukungan dan pemahaman dari pemakai sistem
terhadap sistem yang sedang dikembangkan merupakan hal yang vital
untuk keberhasilan proyek pengembangan sistem pada akhirnya.
Mulai awal tahun 1970 muncul suatu pendekatan baru disebut dengan
Pendekatan Terstruktur. Pendekatan ini pada dasarnya mencoba
menyediakan kepada analis sistem dengan alat-alat dan teknik-teknik untuk
mengembangkan sistem disamping tetap mengikuti ide dari system life cycle.
Pendekatan terstruktur (Structured Approach)
Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknikteknik
yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir
dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya
didefinisikan dengan baik dan jelas. Beberapa metodologi pengembangan
sistem yang terstruktur telah banyak yang diperkenalkan baik dalam bukubuku,
maupun oleh perusahaan-perusahaan konsultan pengembang sistem.
Metodologi ini memperkenalkan penggunaan alat-alat dan teknik-teknik untuk
mengembangkan sistem yang terstruktur.
Konsep pengembangan sistem terstruktur bukan merupakan konsep
yang baru. Teknik perakitan di pabrik-pabrik dan perancangan sirkuit untuk
alat-alat elektronik adalah dua contoh baru konsep ini yang banyak digunakan
di industri-industri. Konsep ini memang relatif masih baru digunakan dalam
mengembangkan sistem informasi untuk dihasilkan produk sistem yang
memuaskan pemakainya. Melalui pendekatan terstruktur, permasalahanpermasalahan
yang kompleks dalam organisasi dapat dipecahkan dan hasil
dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan

pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat pada waktunya,
sesuai dengan anggaran biayanya, dapat meningkatkan produktivitas dan
kualitasnya akan lebih baik (bebas kesalahan).
Dari Bawah Ke Atas (Bottom-up Approach)
Pendekatan ini dimulai dari level bawah organisasi, yaitu level
operasional dimana transaksi dilakukan. Pendekatan ini dimulai dari
perumusan kebutuhan-kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke
level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan transaksi
tersebut. Pendekatan ini ciri-ciri dari pendekatan klasik. Pendekatan dari
bawah ke atas bila digunakan pada tahap analisis sistem disebut juga dengan
istilah data analysis, karena yang menjadi tekanan adalah data yang akan
diolah terlebih dahulu, informasi yang akan dihasilkan menyusul mengikuti
datanya.
Pendekatan Dari Atas Ke Bawah (Top-down Approach)
Pendekatan Dari Atas Ke Bawah (Top-down Approach) dimulai dari
level atas organisasi, yaitu level perencanaan strategi. Pendekatan ini dimulai
dengan mendefinisikan sasaran dan kebijaksanaan organisasi. Langkah
selanjutnya dari pendekatan ini adalah dilakukannya analisis kebutuhan
informasi. Setelah kebutuhan informasi ditentukan, maka proses turun ke
pemrosesan transaksi, yaitu penentuan output, input, basis data, prosedurprosedur
operasi dan kontrol. Pendekatan ini juga merupakan ciri-ciri
pendekatan terstruktur. Pendekatan atas-turun bila digunakan pada tahap
analis sistem disebut juga dengan istilah decision analysis, karena yang
menjadi tekanan adalah informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan
keputusan oleh manajemen terlebih dahulu, kemudian data yang perlu diolah
didefinisikan menyusul mengikuti informasi yang dibutuhkan.
Pendekatan Sepotong (piecemeal approach)
Pengembangan yang menekankan pada suatu kegiatan/aplikasi
tertentu tanpa memperhatikan posisinya di sistem informasi atau tidak
memperhatikan sasaran organisasi secara global (memperhatikan sasaran
dari kegiatan atau aplikasi itu saja).
Pendekatan Sistem (systems approach)
Memperhatikan sistem informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi
untuk masing-masing kegiatan/aplikasinya dan menekankan sasaran
organisasi secara global.
Pendekatan Sistem menyeluruh (total-system approach)
Pendekatan pengembangan sistem serentak secara menyeluruh,
sehingga menjadi sulit untuk dikembangkan (ciri klasik).
Pendekatan Moduler (modular approach)

Pendekatan dengan memecah sistem komplek menjadi modul yang
sederhana, sehingga sistem lebih mudah dipahami dan dikembangkan, tepat
waktu, mudah dipelihara (ciri terstruktur)
Lompatan jauh (great loop approach)
Pendekatan yang menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak
menggunakan teknologi canggih, sehingga mengandung resiko tinggi,
terlalu mahal, sulit dikembangkan karena terlalu komplek.
Pendekatan Berkembang (evolutionary approach)
Pendekatan yang menerapkan teknologi canggih hanya untuk aplikasiaplikasi
yang memerlukan saja dan terus dikembangkan untuk periode
berikutnya mengikuti kebutuhan dan teknologi yang ada.
Keuntungan pendekatan terstruktur :
1. Mengurangi kerumitan masalah (reduction of complexity).
2. Konsep mengarah pada sistem yang ideal (focus on ideal).
3. Standarisasi (standardization).
4. Orientasi ke masa datang (future orientation).
5. Mengurangi ketergantungan pada disainer (less reliance on artistry).
8. Metodologi Pengembangan Sistem
Metodologi adalah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur,
konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan, postulat-postulat yang digunakan
oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin lainnya. Metode adalah suatu
cara, teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu. Metodologi
Pengembangan sistem berarti metode-metode, prosedur-prosedur, konsepkonsep
pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat (kerangka pemikiran)
yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi. Uruturutan
prosedur untuk pemecahan masalah dikenal dengan istilah Algoritma
Metodologi pengembangan sistem adalah metode-metode, prosedurprosedur,
konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat
(dalil) yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi.
Klasifikasi dari metodologi :
1. Functional decomposition methodologies
Metodologi ini menekankan pada pemecahan dari sistem ke dalam
subsistem-subsistem yang lebih kecil, sehingga akan lebih mudah untuk
dipahami, dirancang dan ditetapkan. Yang termasuk dalam kelompok
metodologi ini adalah :
- HIPO (Hierarchy plus Input Process Output)
- Stepwise Refinement (SR) atau Iterative Stepwise Refinement (ISR)
- Information Hiding
2. Data Oriented Methodologies
Metodologi ini menekankan pada karakteristik dari data yang akan
diproses. Dikelompokkan ke dalam dua kelas, yaitu :
1. Data flow oriented methodologies, sistem secara logika dapat
digambarkan secara logika dari arus data dan hubungan antar
fungsinya di dalam modul-modul di sistem. Yang termasuk dalam
metodologi ini adalah :
- SADT (Structured Analysis and Design Techniques)
- Composite Design
- SSAD (Structured System Analysis and Design)
2. Data Structured oriented methodologies
Metodologi ini menekankan struktur dari input dan output di sistem.
Yang termasuk dalam metodologi ini adalah :
- JSD (Jackson’s System Development)
- W/O (Warnier/Orr)
3. Prescriptive Methodologies
Yang termasuk dalam metodologi ini adalah :
ISDOS (Information System Design dan Optimization System), merupakan
perangkat lunak yang dikembangkan di University of Michigan. Kegunaan
dari ISDOS adalah mengotomatisasi proses pengembangan sistem
informasi. ISDOS mempunyai dua komponen, yaitu :
1. PSL (Program Statement Language), merupakan komponen utama
dari ISDOS, yaitu suatu bahasa untuk mencatat kebutuhan pemakai
dalam bentuk machine readable form. PSL dirancang sehingga output
yang dihasilkannya dapat dianalisis oleh PSA. PSL merupakan bahasa
untuk menggambarkan sistemnya dan bukan merupakan bahasa
pemrograman prosedural.
2. PSA (Program Statement Analyzer) merupakan paket perangkat lunak
yang mirip dengan kamus data (data dictionary) dan digunakan untuk
mengecek data yang dimasukkan, disimpan, dianalisis dan yang
dihasilkan sebagai output laporan.
15
9. Alat dan Teknik Pengembangan Sistem
Alat-alat pengembangan sistem yang berbentuk grafik diantaranya
adalah :
1. HIPO diagram
2. Data flow diagram
3. Structured chart
4. SADT diagram
5. Warnier / Orr diagram
6. Jackson’s diagram
Beberapa alat berbentuk grafik yang sifatnya umum, yaitu dapat
digunakan disemua metodologi yang ada. Alat-alat ini berupa suatu bagan,
diantaranya :
1. Bagan untuk menggambarkan aktivitas (activity charting) :
a. Bagan alir sistem (System Flowchart)
b. Bagan alir program (Program Flowchart)
- Bagan alir logika program (Program logic Flowchart)
- Bagan alir program komputer (Detailed computer program Flowchart)
c. Bagan alir kerta kerja (Paperwork Flowchart) atau disebut juga Bagan
alir formulir
d. Bagan alir hubungan database (Database relationship Flowchart)
e. Bagan alir proses (Process Flowchart)
f. Gant chart
2. Bagan untuk menggambarkan tata letak (Layout charting)
3. Bagan untuk menggmbarkan hubungan personil (Personal relationship
charting) :
a. Bagan distribusi kerja (Working distribution chart)
b. Bagan organisasi (Organization chart)
Teknik yang digunakan untuk pengembangan sistem diantaranya :
1. Teknik manajemen proyek, yaitu CPM (Critical Path Method) dan PERT
(Program Evaluation and Review Technique). Teknik ini digunakan untuk
penjadwalan proyek
2. Teknik untuk menemukan fakta (Fact finding technique), yaitu teknik yang
dapat digunakan untuk mengumpulkan data dan menemukan fakta-fakta
dalam kegiatan mempelajari sistem yang ada. Teknik ini diantaranya
adalah
- Wawancara (Interview)
- Persiapan yang dilakukan :
- buat janji pertemuan
- pastikan orang yang akan diwawancarai
- pokok permasalahan
- Pada saat wawancara yang perlu diperhatikan :
- Siapa yang akan diwawancarai
- Pokok permasalahan
- Tanggapan
- Kapan akan bertemu kembali
- Observasi (Observation)
- Daftar pertanyaan (Questionaires)
- Pengumpulan Sampel (Sampling)
3. Teknik analisis biaya/manfaat (Cost Effectiveness Analysis atau Cost
Benefit Analysis) adalah suatu teknik yang digunakan untuk menghitung
biaya yang berhubungan dengan pengembangan sistem informasi
seperti ;
- biaya pengadaan
- biaya persiapan
- biaya proyek
- biaya operasi
serta manfaat yang didapat dari sistem informasi seperti ;
- manfaat mengurangi biaya
- manfaat mengurangi kesalahan
- manfaat meningkatkan kecepatan aktivitas
- manfaat meningkatkan perencanaan dan pengendalian manajemen
4. Teknik untuk menjalankan rapat
Tujuan dari rapat dalam pengembangan sistem diantaranya adalah untuk ;
- mendefinisikan masalah
- mengumpulkan ide-ide
- memecahkan permasalahan-permasalahan
- menyelesaikan konflik-konflik yang terjadi
- menganalisis kemajuan proyek
- mengumpulkan data atau fakta
- perundingan-perundingan
Tahapan pelaksanaan kegiatan ;
- merencanakan rapat
- menjalankan rapat
- menindaklanjuti hasil rapat
5. Teknik Inspeksi / Walkthrough
Proses dari analisis dan desain sistem harus diawasi. Pengawasan ini
dapat dilakukan dengan cara memverifikasi hasil dari setiap tahap
pengembangan sistem. Verifikasi hasil kerja secara formal disebut
dengan Inspeksi (inspection) sedangkan yang tidak formal disebut
Walkthrough.
10. Penyebab kegagalan pengembangan sistem :
1. Kurangnya penyesuaian pengembangan sistem
2. Kelalaian menetapkan kebutuhan pemakai dan melibatkan
pemakai
3. Kurang sempurnanya evaluasi kualitas dan analisis biaya
4. Adanya kerusakan dan kesalahan rancangan
5. Penggunaan teknologi komputer dan perangkat lunak yg tidak
direncanakan dan pemasangan teknologi tidak sesuai
6. Pengembangan sistem yang tidak dapat dipelihara
7. Implementasi yang direncanakan dilaksanakan kurang baik

0 komentar:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Enterprise Project Management