Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2008 (SNATI 2008) ISSN: 1907-5022
Yogyakarta, 21 Juni 2008
A-71
STRATEGIS SISTEM INFORMASI DAN TATAKELOLA TEKNOLOGI INFORMASI:
STUDIKASUS PADA RUMAH SAKIT XYZ
Iwan Purwanto
Sistem Informasi, STMIK Teknokrat Lampung
Jl. H.Z. Abidin Pagaralam 9-11 Labuhan Ratu, Bandar Lampung
E-mail: iwanpurwanto79@gmail.com
Abstraksi
Rumah Sakit XYZ merupakan salah satu rumah sakit umum swasta yang berdomisili di Provinsi Lampung yang
terus berkembang dalam meningkatkan kwalitas pelayanan dan memajukan mutu karyawannya. Berkaitan
dengan perkembangan teknologi yang tidak bisa dihindari, dan sejalan dengan pendayagunaan sisi teknologi di
rumah sakit XYZ, perlu membenahi keadaan infrastruktur seperti pengembangan struktur jaringan,
pengembangan laboratorium, peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan, pengembangan
sumberdaya manusia serta pengembangan aplikasi bisnis dalam rangka automasi fungsi-fungsi bisnisnnya.
Penggunaan sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi diharapkan dapat meningkatkan
koordinasi antara untu/divisi pada rumah sakit XYZ dan dapat mencegah terjadinya kesimpang siuran
implementasi suatu sistem pada unit yang ada di rumah sakit XYZ Bandar Lampung. Perencanaan strategis
SI/TI ini juga diharapkan mampu meningkatkan keunggulan bersaing di antara rumah sakit swasta di Provinsi
Lampung.
Keywords: SISP (Strategic Information System Planning), Critical Success Factors (CSTs), Value Chain
Analysis, Strategic Option Generator, PETS Analusis, application Portofolio by Matrix, SWOT
Analysis, Strategic Alignment dan Five Forces Model by Porter.
LATAR BELAKANG
Rumah sakit di Indonesia, khususnya rumah
sakit swasta telah cukup banyak yang berhasil dalam
melayani dan menangani pasiennya dengan cepat
dan tepat serta didukung oleh tenaga-tenaga
profesional yang handal di bidangnya. Dengan
fasilitas yang dimiliki, menjadikan rumah sakit
diminati oleh masyarakat, dilain usaha-usahanya
yang dilakukan telah sesuai dengan apa yang
diinginkan oleh masyarakat. Dengan meningkatnya
kecerdasan masyarakat dewasa ini dapat
diperkirakan mana jenis perawatan yang akan
memberikan nilai tinggi atau bahkan sebaliknya.
Dalam mensukseskan kinerja operasional
sebuah rumah sakit, tidak terlepaskan dengan peran
serta perkembangan Teknologi Informasi (TI) baik
sebagai pendukung ataupun sebagai kegiatan inti
operasional. Kini semakin pesatnya perkembangan
Teknologi Informasi (TI) di dunia manyebabkan
semakin banyak pula aspek kehidupan yang
bergantung kepadanya. Fungsi-fungsi layanan yang
disediakan pun semakin beragam. Oleh karena itu TI
kini bukan saja hanya dimiliki, dipakai, dan
dimanfaatkan oleh kalangan tertentu, namun lebih
meluas kepada banyak industri dan kalangan
operator. Dengan semakin meluasnya
perkembangan TI tersebut memberikan dampak
yang semakin signifikan dalam menciptakan potensi
serta peperanan ketergantungan di berbagai sektor
serta kalangan, baik individu maupun kelompok
(organisasi). Bagi kalangan perusahaan, TI bukan
saja hanya dipergunakan sebagai penunjang
operasional dan pencapaian bisnis saja, tetapi
peranannya kini semakin kompleks dengan
diposisikannya TI sebagai faktor penentu pencapaian
bisnis mereka.
Rumah Sakit XYZ Bandar Lampung dalam
memberikan layanannya kepada para pasien
berusaha melakukan persaingan dengan rumah sakit
Abdul Moloek, Rumah Sakit XYZ , Rumah Sakit
Urip Somoharjo, Rumah Sakit Imanuel, Rumah
Sakit Bumi Waras, dan Rumah Sakit Graha Husada.
Layanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit,
dapat memberikan kepuasan terhadap pasien dalam
memilih rumah sakit yang diinginkan. Hal tersebut
dapat dijadikan suatu penentu dalam kelangsungan
hidup organisasinya. Nilai baik suatu pelayanan
yang diberikan oleh pihak rumah sakit akan
menunjukan kepuasan tersendiri dan akan
menekankan rasa ketergantungan pada tahap
berikutnya bagi pasien. Sehingga seorang pelanggan
rumah sakit yang merasa puas cenderung akan
memberikan penilaian yang baik terhadap rumah
sakit tersebut dan menjadikan suatu market
tersendiri bagi pihak rumah sakit yang bersangkutan.
Rumah sakit harus mampu mengelola
bagaimana mereka menunjukkan perhatiannya bagi
kebutuhan pelanggan di segala kegiatan baik
operasional ataupun dari segi TI sebagai operasional
utamanya. Untuk memberikan investasi tersebut,
para pengelola biasanya melakukan bermacam cara
untuk mendapatkan pasien, terutama dalam
memberikan pelayanan yang terunggul. Pada
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2008 (SNATI 2008) ISSN: 1907-5022
Yogyakarta, 21 Juni 2008
A-72
prinsipnya ada 3 cara dalam memberikan
keunggulan tersebut, yaitu:
Mampu memahami kebutuhan dan keinginan
konsumen/pelanggan termasuk di dalamnya
adalah memahami tipe-tipe
pelanggan/konsumen.
Pengembangan basis data (database) yang lebih
akurat dibandingkan yang dimiliki oleh pesaing
(mencakup data keinginan dan kebutuhan setiap
segmen pelanggan dan perubahan kondisi
persaingan, bagaimana menempatkan maturity
IT di dalamnya).
Pemanfaatan informasi-informasi yang
diperoleh dari riset pasar dalam suatu kerangka
strategis.
Dalam rangka memberikan pelayanan yang
unggul dan bermutu perlu dilakukan analisa
terhadap skema yang berjalan, baik pelayanan
keperawatan (medis), pelayanan administrasi, dan TI
sebagain operasional utamanya. Cara melakukan
penganalisaannya dapat melalui konsep pemasaran
dimana perusahaan yang sudah mulai mengenal
bahwa pemasaran merupakan faktor penting untuk
mencapai sukses usahanya, akan mengetahui cara
dan falsafah baru yang terlibat di dalamnya.
Berdasarkan perkembangan dunia kedokteran
dan gaya kebutuhan kesehatan saat ini dapat
diketahui bahwa:
Prosedur jasa kesehatan bersifat tidak nyata,
tidak dapat disimpan (hilang jika tidak
terpakai), sulit untuk distandarisasi, penghasil
produk itu sendiri dan tidak dapat dipisahkan.
Karena melayani masyarakat dan biasanya
mendapatkan kemudahan dari pemerintah, maka
rumah sakit selalu diotorisasi oleh masyarakat.
Biaya kesehatan biasanya dibayar oleh pihak
ketiga (perusahaan atau asuransi). Hal ini
menyebabkan beberapa kelompok konsumen
tidak begitu sensitif terhadap biaya kesehatan,
sehingga cenderung menggunakan fasilitas
pelayanan kesehatan yang kurang diperlukan.
Adanya kekuatan pemerintah yang terkadang
dapat menghambat perkembangan rumah sakit.
Kewenangan memusatkan sesuatu dalam rumah
sakit kadang-kadang terbagi antara jalur
struktural dan jalur klinik.
Kini mengingat banyak dan maraknya rumah
sakit swasta di Provinsi Lampung menimbulkan
tingginya tingkat persaingan target pasien di
provinsi Lampung. Dalam permainan rumah sakit
yang menjadi fakor utama adalah dari satu pintu,
yaitu pasien/pelanggan, dimana jika rumah sakit
dapat memberikan kepusan bagi pelanggan dengan
diberikannya berbagai nilai lebih, maka akan
menghasilkan goodwill bagi pelanggan/pasien. Hal
itu akan menyebabkan dengan sendirinya akan
munculnya pengakuan dari masyarakat, hingga pada
akhirnya nilai dari suatu rumah sakit akan terangkul.
Dengan demikian berarti kita mampu menguasai
pasar. Namun pada kenyataannya tidak semudah
yang kita bayangkan, pasar terkadang menentukan
lain, akan banyak faktor yang menentukan.
PERMASALAHAN
Dengan semakin berkembangnya jumlah rumah
sakit swasta di Lampung saat ini, maka dirasakan
perlu untuk melakukan perencanaan strategis SI/TI
agar supaya tetap eksis dan dapat memenangkan
persaingan di dunia bisnis khususnya pelayanan jasa
kesehatan. Di sisi lain dalam era teknologi
informasi ini, hampir semua organisasi yang bersifat
medis (rumah sakit) memanfaatkan IT dalam
kegiatan operasionalnya. Akan tetapi kemampuan
perencanaan, pengelolaan dan implementasi SI/TI
yang dikaitkan dengan strategi bisnis perusahaan
nampaknya masih kurang diterapkan.
Hal lain yang tampil adalah kewajiban moral
dari rumah sakit sebagai organisasi yang
memanfaatkan lokasi dan massa sebagai komponen
dimana terdapat nilai tanggung jawab bagi rumah
sakit untuk memberikan sesuatu yang terbaik kepada
masyarakat yang berupa tuntutan kwalitas pelayanan
kesehatan, administrasi, akses penunjang (obat),
akses lokasi, braind image dan keperdulian pada
masyarakat sebagai isu untuk menunjang kepuasan
pelanggan (costummer satisfaction). Hingga
diharapkan melalui dukungan teknologi dan
informasi yang baik pada suatu perusahaan akan
mampu meningkatkan efisiensi, efektifitas, serta
produktifitas dalam menjalankan proses bisnis, serta
dapat mendukung pengimplementasian rencana
strategis SI/TI-nya.
RUANG LINGKUP
Penelitian ini terbatas pada ruang lingkup
Analisa dan Pengembangan Strategis Sistem
Informasi dan Teknologi Informasi di Rumah Sakit
XYZ Bandar Lampung.
Penelitian ini juga diharapkan akan
menghasilkan pemilihan strategis dalam bentuk
strategis bisnis, strategis sistem informasi, dan
strategis teknologi informasi yang berupa jangka
menengah maupun jangka panjang. Hal ini
dimaksudkan agar organisasi dapat memiliki
pedoman dalam mengembangkan SI/TI dimasa kini
maupun di masa yang akan datang.
TUJUAN
Berdasarkan pertanyaan penelitian di atas, maka
penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut :
Guna melakukan intergrasi terhadap sistem
informasi dalam organisasi dan meningkatkan
koordinasi antara unit yang terdapat dalam
struktur organisasi rumah sakit XYZ Bandar
Lampung.
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2008 (SNATI 2008) ISSN: 1907-5022
Yogyakarta, 21 Juni 2008
A-73
Mampu menjabarkan perencanaan strategis
sistem informasi dalam mendukung kegiatan
operasional pengobatan dan manajemen rumah
sakit.
Mampu menjabarkan dan memetakkan berbagai
inovasi yang telah dilakukan oleh rumah sakit
XYZ untuk mengatasi persaingan antar rumah
sakit swasta.
Menjelaskan peranan SI/TI dimasa mendatang
di rumah sakit XYZ dengan mengembangkan
action plan dari perencanaan strategis sistem
informasi yang diimplemntasikan dalam bentuk
pengorganisasian dan penjadwalan.
INISIASI PROSES PERENCANAAN
STRATEGIS
Proses inisiasi adalah tahap awal dalam
melakukan penelitian, pada tahap ini proses
perencanaan strategis sistem informasi secara global
akan dipetakkan, mengenai unsur-unsur yang terlibat
dalam perencanaan strategis sistem informasi, proses
dan segmen bisnis, rencana waktu kerja, dan
pengumpulan data. Unsur-unsur yang terdapat di
rumah sakit XYZ adalah:
UNSUR STRUKTURAL
Berdasarkan susunan organisasi yang telah
ditetapkan, dapat dijelaskan bahwa kegiatan
operasional Rumah Sakit XYZ dikelola oleh
Direktur yang bertanggung jawab kepada Ketua
Dewan Pimpinan Rumah Sakit XYZ Bandar
Lampung. Dalam pengelolaannya, direktur dibantu
oleh tiga orang asisten direktur, yaitu Asisten
Direktur Bidang Medis, Asisten Direktur Bidang
Administrasi dan Keuangan, Asisten Direktur
Bidang Umum, dan Staff Fungsional Direktur untuk
pengerjaan tugas-tugas khusus, seperti Internal
Audit, Komite Pengawasan Mutu, HRD, Sekretariat,
Marketing, K3RS. Masing-masing bidang
membawahi sekurang-kurangnya 2 divisi yang
dipimpin oleh manajer, dan manajer membawahi
bagian-bagian yang dikepalai oleh Kepala Bagian.
BIDANG MEDIS DAN KEPERAWATAN
Untuk bidang medis, Direktur dibantu oleh
Wakil Direktur Bidang Medis dan Kepala Bidang
Keperawatan yang tugasnya meliputi :
Wakil Direktur Bidang Medis: Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pelayanan Medis, Penunjang
Medis, Asuhan dan Pelayanan Medis dan
Administrasi Medis pada Instalasi Rawat Inap,
Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Intensif,
Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Bedah,
Instalasi Radiologi, Instalasi Patologi, Instalasi
Farmasi, Instalasi Rehabilitasi Medis, Instalasi
Gizi, serta urusan Tata Usaha dan
kerumahtanggaannya.
Kepala Bidang Keperawatan: Menyelenggarakan
pelayanan keparawatan secara bio-psiko-sosialspiritual
yang menyangkut bidang preventif,
kuratif, rehabilitatif dan promorif serta
meningkatkan derajat kesehatan dan
meminimalkan penderitaan berlandaskan
standar asuhan keperawatan dengan sentuhan
keramahan dan kasih terhadap sesama manusia.
BIDANG ADMINISTRASI DAN
KEUANGAN
Tugas Asisten Direktur Bidang Administrasi
dan Keuangan meliputi pengelolaan dan
penyelenggaraan kegiatan Keuangan, Akuntansi dan
Perpajakan, Administrasi Pasien Rawat Inap dan
Rawat Jalan, dan Pembelian.
BIDANG UMUM
Tugas Asisten Direktur Bidang Umum meliputi
pengelolaan dan penyelenggaraan kegiatan
penunjang umum, pemeliharaan sarana rumah sakit,
keamanan dan pengembangan sistem informasi
Rumah Sakit.
ANALISA LINGKUNGAN INTERNAL &
EXTERNAL SI/TI
6.1. Lingkungan Internal IS/IT
Current Portfolio
a.1. Infrastruktur Fisik
Secara fisik Rumah Sakit XYZ terdiri dari
dua gedung yang terpisah. Gedung A adalah gedung
khusus untuk pelayanan rawat inap dan office, serta
Gedung B terdiri dari unit layanan rawat jalan, dan
sebuah jaringan komputer yang menghubungkan
kedua buah gedung tersebut.
INTERNET
MDS MDS4 MDS5 IGATE Proxy Server ICM Web Server CISCO
ROUTER
ETHERNET HOSPITAL NETWORK
ETHERNET HOSPITAL NETWORK
GEDUNG A ( 6 Lantai + Basement)
Gedung B (4 Lantai + Ground + Basement)
Medical Modalities
Gambar .1. Skema Jaringan RS. XYZ Bandar
Lampung
a.2. Aplikasi
Sejak tahun 1994 Rumah Sakit XYZ mulai
mengembangkan aplikasi untuk keperluan
operasionalnya, dan baru tahun 1996 aplikasiaplikasi
tersebut dapat berjalan dengan baik dan
terintegrasi. Infrastruktur aplikasi yang dimiliki oleh
Rumah Sakit XYZ meliputi dua bagian besar dua
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2008 (SNATI 2008) ISSN: 1907-5022
Yogyakarta, 21 Juni 2008
A-74
bagian besar yaitu aplikasi Front Office dan Back
Office. Pada aplikasi front office terdiri dari
sejumlah modul utama adalah; poliklinik, unit
penunjang, apotik, laboratorium, rekam medik,
ruang perawatan, admitting/billing, informasi
Sedangkan aplikasi Back Office terdiri dari
sejumlah modul utama adalah; General Ledger,
Account Receivable Customer, Account Receivable
Supplier, Kas & Bank, Logistik & Pembelian
Aplikasi yang dibangun masih menggunakan
teknologi lama yaitu model file server dimana
database yang dipergunakan menggunakan file DBF
dan berjalan di mode DOS dengan Novell Netware
sebagai Netware Operating System.
Berikut ini merupakan alur data yang berjalan
dari masing-masing modul yang dimaksud:
Labs Apotik Poli Penunjang Bangsal
Billing
Admitting
Piutang
Tunai
A/R
G/L
C/B
A/P
Hutang
Tunai
Logistik
Pembelian
Gambar.2. Hubungan antar aplikasi
Untuk menganalisa perangkat lunak yang ada
berdasarkan tingkat kontribusinya di Rumah Sakit
XYZ Bandar Lampung, perangkat lunak tersebut
diklasifikasikan melalui composite matrix atau
‘MacFarlan Grid’. Matrix tersebut
mengkategorisasi/mengklasifikasi portfolio aplikasi
dari suatu organisasi kedalam 4 kuadran (matrix 2 x
2), yaitu High Potential, Strategic, Key Operational,
dan Support. Adapun definisi dari masing-masing
kudran tersebut adalah sebagai berikut:
High Potential
Kuadran ini merupakan klasifikasi portfolio
aplikasi yang bersifat pengembangan ide bisnis
baru atau inovasi dari suatu organisasi dengan
tujuan untuk mencari pangsa pasar yang baru.
Strategic
Kuadran ini merupakan klasifikasi portfolio
aplikasi yang berfokus pada tingkat kompetitif
dari suatu organisasi dalam menghadapi tekanan
dari kompetitor, pasar atau kekuatan dari luar
lainnya.
Key Operational
Kuadran ini merupakan klasifikasi portfolio
aplikasi yang bersifat meningkatkan peforma
(seperti kecepatan, akurasi, dan ekonomis) dari
aktivitas yang sedang berjalan. Dengan kata
lain, klasifikasi portfolio aplikasi ini harus ada
dalam suatu organisasi.
Support
Kuadran ini merupakan klasifikasi portfolio
aplikasi yang bersifat memperbaiki tingkat
produktifitas atau efisiensi terhadap tugas bisnis
spesifik dari suatu organisasi.
PERENCANAAN STRATEGI TI
Infrastruktur Fisik
Berdasarkan analisa lingkungan bisnis berikut
infrastruktur IS/IT yang telah ada serta tingkat
kebutuhan pada masa mendatang (sebagaimana
termuat dalam portfolio aplikasi pada bagian
sebelumnya), maka terdapat sejumlah penambahan
khususnya dari sisi arsitektur infrastruktur jaringan
dalam rangka menunjang rencana strategis
organisasi.
Berikut ini sejumlah daftar rincian dari strategi,
khususnya infrastruktur IT/IS yang perlu dilakukan
pada masa yang akan datang:
Upgrade bandwidth pada sisi backbone jaringan
melalui penggunaan teknologi/protokol LAN 10
Gigabit Ethernet melalui media fiber optic. Hal
ini dibutuhkan untuk menunjang kelancaran
operasional bisnis perusahaan yang tentunya
membutuhkan tingkat transfer data yang tinggi
khususnya dalam hal layanan radiology atau
bentuk layanan medis lainnya.
Migrasi layanan direktori dari Netware
Directory Service menuju Microsoft Active
Directory. Langkah ini diambil guna
memastikan kesiapan RS XYZ dalam
mendukung protokol komunikasi data TCP/IP
yang notabene merupakan standard de facto
terhadap protokol komunikasi data untuk dunia
internet. Implementasi teknis ke depannya,
server Directory Service yang dimaksud akan
menggunakan sistem operasi Microsoft
Windows Server 2003 Standard Edition dan
lebih banyak difungsikan sebagai file server dari
para pegawai.
Melakukan implementasi database server
dengan menggunakan piranti lunak Microsoft
SQL Server 2005 yang berjalan pada sistem
operasi Microsoft Windows Server 2003
Standard Edition. Solusi ini ditujukan untuk
menyimpan data operasional dari para pegawai
RS XYZ Bandar Lampung.
Melakukan implementasi web server dengan
menggunakan Microsoft IIS 6.0 yang berjalan
pada sistem operasi Microsoft Windows 2003
Web Edition. Tentunya langkah ini
dimaksudkan sebagai application server
terhadap portfolio aplikasi yang akan diterapkan
kedepannya (sebagaimana telah diuraikan pada
bagian portfolio aplikasi sebelumnya)
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2008 (SNATI 2008) ISSN: 1907-5022
Yogyakarta, 21 Juni 2008
A-75
PERENCANAAN STRATEGI
MANAJEMEN SI/TI
Dalam kegiatan operasional sehari-hari, Rumah
Sakit XYZ sudah memiliki aplikasi IS/IT yang
dikembangkan sendiri (in-house) oleh Divisi TI
yang berada dibawah naungan Bidang Umum.
Melalui aplikasi-aplikasi ini IT Medis dan IT
operasional bisnis secara luas dan optimal digunakan
dalam semua kegitan operasional. Aplikasi dan
infrastruktur Rumah Sakit XYZ didukung dan
dikelola oleh karyawan divisi TI yang mempunyai
kompetensi di bidangnya, namun karena
keterbatasan SDM masih banyak SDM yang
mempunyai tugas rangkap. Untuk itu perlu
ditingkatkan kualitas dan jumlah SDM yang lebih
banyak untuk mendukung kegiatan operasional
sesuai dengan struktur organisasi internal divisi TI.
Hal lain yang dapat menghambat operasional TI
saat ini, adalah sulitnya pengambilan keputusan
secara cepat, yang disebabkan karena kedudukan
Divisi TI masih di bawah Bidang Umum yang
bersifat sebagai penunjang kegiatan rumah sakit.
Dalam sisi pengembangan TI, Rumah Sakit
XYZ dihadapkan pada isu standarisasi aplikasi,
prosedur dan pengawasan serta evaluasi vendor.
Walaupun aplikasi ini sudah dikembangkan oleh
divisi TI kenyataannya tidak adanya strandarisasi
dalam pengembangan aplikasi.
Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu
dilakukan perubahan dalam 2 hal berikut.
8.1 Organisasi
Untuk dapat mengelola dan melakukan
pengembangan IT khusunya untuk lingkungan
rumah sakit secara keseluruhan, divisi TI diusulkan
untuk langsung berada di bawah direktur setara
dengan staff fungsional direktur. Hal ini akan
mengakibatkan pemberian wewenang yang lebih
dalam pengelolaan, ruang lingkup, tanggung jawab
dan wewenang untuk mengelola sumber daya
dilingkungan rumah sakit. Sumber daya yang
dimaksud adalah sumber daya teknologi, seperti
aplikasi bisnis dan aplikasi medis, infrastruktur,
sumber daya manusia dan pengelolaan keuangan.
8.2 Kebijakan dan Operasional
Divisi TI perlu memiliki kebijakan dan
peraturan dalam pemanfaatan TI. Kebijakan tersebut
termasuk prosedur standar penggunaan teknologi
oleh semua karyawan. Salah satu contohnya adalah
prosedur permintaan barang-barang TI oleh
karyawan.
Kebijakan lain adalah perlunya standar dalam
mengelola vendor. Divisi TI harus mengembangkan
kriteria dan tata cara pengelolaan vendor, sehingga
divisi TI dapat memilih vendor yang sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.
Dalam hal pengembangan teknologi, Divisi TI
perlu membuat sebuah standar pengembangan.
Standar tersebut termasuk standar pengembangan
aplikasi, jaringan, perangkat keras dan
telekomunikasi. Standar ini akan mempermudah
tahap integrasi antar sistem, pengembangan lebih
lanjut dan pemeliharaan sistem.
8.3 Rencana Implementasi
Dari hasil analisa Strategi Bisnis SI, Strategi
Manajemen SI/TI, dan Strategi TI dapat dilihat
rencana strategis SI/TI kedepan yang dapat
menunjang bisnis strategi RS. XYZ Bandar
Lampung. Untuk dapat melaksanakannya,
diperlukan sebuah rencana implementasi terhadap
strategi SI/TI yang dihasilkan tersebut yang berisi
pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan. Jenisjenis
pekerjaan tersebut; Perbaikan Infrastruktur,
Perbaikan/pengembangan Aplikasi, Perbaikan SOP,
Pengembangan Staff, Standarisasi Asset
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa perencanan strategis
sistem informasi, maka kesimpulan yang dapat
diambil adalah:
Meskipun Rumah Sakit XYZ telah memiliki
visi dan misi secara tertulis, namun dalam
pengimplementasiaannya masih jauh dari
penjabaran yang tertulis dalam penjabaran
konteks organisasi.
Berdasarkan perkembangan yang ada, Rumah
Sakit XYZ perlu melakukan pembenahan
dengan menitik beratkan pada perencanaan
strategis SI/TI yang sesuai dengan organisasi.
Sistem infomasi pada rumah sakit perlu
dibenahi agar dapat dilakukan implementasi
dalam bentuk yang lebih terpadu guna
memenuhi keadaan infrastruktur pada setiap
infrastruktur jaringannya, pengembangan
laboratorium, pelayanan pengobatan,
pengembangan sumberdaya manusia serta
pengembangan aplikasi bisnis dalam rangka
automasi fungsi-fungsi bisnisnya.
SDM yang dimiliki oleh organisasi selalu
terpacu untuk mengikuti perkembangan dan
terus belajar agar dapat mengadaptasi dan
mengoperasikannya. Meskipun SDM dituntut
untuk selalu mau belajar, namun hal itu akan
menajadi suatu keuntungan nonfinansial,
dimana keahlian pengetahuan dan keterampilan
SDM akan meningkat.
Strategi manajemen SI/TI pada Rumah Sakit
XYZ yang diturunkan dari hasil penerapan
perencanaan strategis sistem informasi berupa
kebijakan organisasi dalam menerapkan strategi
SI/TI sesuai kondisi manajemen. Strategi
manajemen diantaranya melakukan
pengembangan sistem informasi pada beberapa
bidang, yaitu sistem aplikasi, perangkat keras,
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2008 (SNATI 2008) ISSN: 1907-5022
Yogyakarta, 21 Juni 2008
A-76
infrastruktur TI, staf/struktur organisasi, dan
layanan SI/TI.
Strategi TI pada Rumah Sakit XYZ berupa arah
pengembangan teknologi, yaitu:
Mendukung strategi bisnis organisasi
Melakukan pendekatan untuk meyediakan
dukungan teknologi secara optimal dalam
jaringan Rumah Sakit XYZ dengan
komunikasi dan pengiriman data yang
efektif dan efisien melalui jaringan.
Standarisasi SI/TI
Stadarisasi baik dalam sistem hardware
maupun software dan sistem aplikasi untuk
memudahkan pemeliharaan
Membuat teknologi yang mudah digunakan
Dalam pengembangan sistem, hal yang
perlu diperhatikan adalah interface yang
sederhana dan mudah dimengerti oleh
pengguna biasa.
memberikan keyakinan bagi pengguna
secara optimal
Dengan dokumentasi yang lengkap dan
training yang memadai diharapkan
pengguna memahami fungsi dan
kemampuan sistem secara menyeluruh
sehingga dapat digunakan secara optimal.
Menilai ulang SI/TI
Hal ini diperlukan untuk menunjau kembali
fungsi teknologi pada organisasi secara
berkala sehingga benar-benar sesuai dan
tepat.
Perencanaan strategis akan memposisikan
rumah sakit selangkah lebih maju dari pesaing,
sehingga kemampuan untuk meraih pangsa
pasar semakin besar.
PUSTAKA
[1] McFarlan, F.W. and McKenny, J.L, The
Information Archipelago-Governing The
New World, Harvad Business Review, 1983.
[2] Rangkuti, F., Analisa SWOT Teknik
Membedah Kasus Bisnis, Gramedia Pustaka
Umum, Jakarta 999, 2000.
[3] Remeny, D.S., Introduction Strategic
Information System Planning, Oxford
England, 1997.
[4] Turban, Efrain, McFarlan E, & Watherbe, J.,
Information Technology for Management :
Marketing Connection for Stretegic
Advantage, second Edition, John Wiley &
Son Inc. New York, 2003.
[5] Tozer, E.E. Strategic IS/IT Planning,
Butterworth – Heinemann, Datamation Book
Series, USA, 1996.
[6] MITI., Coorporate Approaches to IT
Governance, Ministary of International
Trade and Industry, March 2002.
Kamis, 29 Desember 2011
STUDIKASUS PADA RUMAH SAKIT XYZ
06.34
HADI SUCIPTO
No comments
0 komentar:
Posting Komentar